Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, baru-baru ini memicu perhatian dengan menjual sebagian besar memecoin yang dimilikinya dan mengalihkannya menjadi Ethereum (ETH) untuk keperluan donasi. Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada 7 Oktober, Buterin menjelaskan bahwa ia menjual 10 miliar token Moodeng untuk mendukung pengembangan teknologi yang dirancang untuk memerangi penyakit menular yang ditularkan melalui udara.
Penjualan token Moodeng ini menghasilkan 308,69 ETH atau sekitar $762.000, dan Buterin menyumbangkan 260 ETH (sekitar $637.000) kepada Kanro, sebuah platform amal yang mendanai penelitian bioteknologi. Langkah ini menarik perhatian komunitas blockchain, karena memperlihatkan bagaimana aset kripto dapat dimanfaatkan untuk tujuan sosial dan kemanusiaan.
Penjualan besar-besaran ini menyebabkan nilai token Moodeng mengalami penurunan signifikan, dengan harga turun sekitar 21% dalam waktu 24 jam. Pada grafik per 8 Oktober, harga token Moodeng diperdagangkan pada kisaran $0.12167, menunjukkan dampak besar dari tindakan Buterin terhadap harga pasar. Volatilitas tinggi terlihat dengan lonjakan volume perdagangan, yang bertepatan dengan penjualan token, diikuti oleh penurunan harga secara bertahap.
Penjualan Memecoin Sebelumnya dan Dukungan Hukum
Penjualan memecoin oleh Buterin kali ini bukanlah yang pertama. Hanya dua hari sebelumnya, ia juga telah menjual beberapa token lainnya, termasuk Moodeng, Neiro, Degen, Kabosu, serta stablecoin USDT. Dari transaksi ini, ia berhasil mengumpulkan 140,67 ETH, senilai sekitar $341.000. Buterin kemudian menyumbangkan 100 ETH, sekitar $240.000, untuk dana pembelaan hukum Roman Storm, pengembang di balik Tornado Cash.
Keputusan Buterin untuk menjual memecoin dan mengalihkannya ke donasi bukanlah hal yang baru. Pada awal tahun ini, ia juga telah menjual sejumlah besar memecoin bertema hewan dan menyumbangkan ETH senilai $532.000 kepada Animal Welfare Fund, sebuah organisasi yang berfokus pada kesejahteraan hewan. Langkah ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai tokoh yang menggunakan kekayaan kriptonya untuk kebaikan sosial.
Dengan menjadikan penjualan memecoin sebagai sarana untuk berdonasi, Buterin berhasil membuktikan bahwa aset digital yang sering kali dianggap spekulatif dan berisiko dapat digunakan untuk menciptakan dampak sosial yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa teknologi blockchain dan kripto tidak hanya tentang keuntungan, tetapi juga bisa menjadi alat yang kuat untuk amal dan perubahan sosial.
Ajakan untuk Kreator Memecoin
Selain aktif dalam kegiatan filantropi, Buterin juga memberikan nasihat kepada para kreator memecoin tentang cara terbaik untuk menyalurkan aset mereka ke arah yang lebih bermanfaat Buterin menyarankan agar kreator memecoin tidak lagi mengirim token mereka secara langsung kepadanya tanpa diminta. Ia lebih suka jika mereka langsung menyumbangkan token tersebut kepada organisasi amal yang relevan.
Buterin juga menganjurkan agar kreator memecoin mempertimbangkan pembentukan organisasi otonom terdesentralisasi (DAO). Dengan membentuk DAO, para kreator dapat melibatkan komunitas mereka secara langsung dalam pengambilan keputusan terkait donasi. Ini sejalan dengan prinsip utama blockchain, yaitu desentralisasi dan transparansi.
Saran Buterin ini tidak hanya mendorong para kreator memecoin untuk berpikir lebih luas tentang dampak sosial dari proyek mereka, tetapi juga untuk menciptakan sistem yang lebih inklusif dan transparan. Dengan melibatkan komunitas secara aktif, para kreator dapat memperkuat hubungan dengan basis penggemar mereka sekaligus memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat melalui donasi yang lebih terarah dan terorganisir.
Baca juga Vitalik Buterin Donasi Sebanyak 200 ETH Ke Memecoin Bertema Hewan