Bitcoin Recap: Bitcoin Alami Penurunan Sebesar -14,38%
Dalam seminggu terakhir, Bitcoin mengalami tekanan jual yang cukup signifikan, mencatatkan penurunan sebesar -14,38%. Volatilitas yang tinggi masih menjadi karakteristik utama pasar kripto, dengan harga Bitcoin bergerak dalam rentang yang cukup lebar selama periode tersebut.
Sepanjang minggu lalu, Bitcoin sempat mencapai harga tertinggi di level $94.411, sebelum mengalami koreksi tajam yang mendorongnya ke harga terendah $79.946. Saat ini, harga Bitcoin berada di $82.182, sedikit mengalami pemulihan dari level terendahnya, tetapi masih jauh dari harga tertinggi minggu lalu.
Saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin tercatat sebesar $1.630.061.923.878, mencerminkan dampak dari penurunan harga terhadap nilai total aset digital ini di pasar. Meskipun demikian, minat terhadap Bitcoin tetap tinggi, yang tercermin dari volume perdagangan 24 jam terakhir yang mencapai $40.378.877.129. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi koreksi harga, likuiditas di pasar masih terjaga dengan baik.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu Kedepan?
Analisis ini menggunakan timeframe daily, di mana secara teknikal Bitcoin saat ini memiliki potensi untuk turun lebih lanjut dan mencapai zona support terdekat. Jika support tersebut mampu menahan tekanan jual dan Bitcoin dapat bertahan di atas zona tersebut, maka ada peluang terjadinya bullish reversal, yang memungkinkan Bitcoin untuk kembali melanjutkan kenaikan harga. Namun, jika tekanan jual terus berlanjut dan Bitcoin gagal mempertahankan level support, maka potensi penurunan lebih dalam tetap harus diwaspadai.
Baca Juga: Bedah Kripto Roam ($ROAM)
Bitcoin Exchange Inflow – Spent Output Age Bands (%) – All Exchange
Meskipun momentum bullish Bitcoin tampak mulai melemah, analisis terhadap perilaku investor dapat memberikan wawasan penting mengenai sentimen pasar. Salah satu metrik yang berharga dalam hal ini adalah Spent Output Age Bands dari exchange inflows, yang mengukur proporsi BTC yang disetorkan berdasarkan lamanya kepemilikan koin oleh investor.
Jika melihat pada kelompok umur 1 minggu hingga 6 bulan, dapat disimpulkan bahwa aksi jual baru-baru ini didominasi oleh short-term holders, yaitu investor yang cenderung bereaksi cepat terhadap perubahan harga. Hal ini menunjukkan bahwa panic selling dan profit taking di kalangan trader jangka pendek berkontribusi terhadap koreksi harga yang terjadi.
Di sisi lain, long-term investors (yang telah memegang aset lebih dari 6 bulan) tidak menunjukkan tekanan jual yang agresif. Sebaliknya, aktivitas mereka lebih cenderung mencerminkan gradual profit-taking, yang merupakan karakteristik dari tren bullish yang sehat.
Implikasinya, investor jangka panjang ini masih mengantisipasi harga yang lebih tinggi sebelum melakukan distribusi aset mereka. Dengan demikian, penurunan suplai Bitcoin di pasar dalam jangka pendek dapat menciptakan potensi kenaikan harga lebih lanjut, asalkan terdapat permintaan yang cukup untuk menyerap suplai yang tersedia.
Kesimpulan
Bitcoin mengalami penurunan signifikan sebesar -14,38% dalam seminggu terakhir, dengan volatilitas tinggi yang masih mendominasi pasar. Saat ini, Bitcoin berada di level $82.182 setelah sempat mencapai harga terendah $79.946.
Secara teknikal, pergerakan harga Bitcoin masih berisiko turun lebih dalam jika level support tidak mampu menahan tekanan jual. Namun, peluang bullish reversal tetap terbuka jika Bitcoin bertahan di atas zona support.
Dari sisi perilaku investor, penurunan harga didorong oleh aksi jual dari short-term holders, sementara long-term investors tetap menunjukkan keyakinan terhadap tren bullish jangka panjang. Jika permintaan meningkat, potensi kenaikan harga lebih lanjut masih terbuka.