Perusahaan penambangan Bitcoin, Riot Platforms, mengumumkan bahwa mereka sekarang memiliki lebih dari 10.000 Bitcoin, naik 37% dari tahun lalu. Namun, produksi Bitcoin mereka turun 13% pada Agustus 2024 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Juli.
Ini terjadi karena perusahaan-perusahaan penambang Bitcoin menghadapi tantangan profitabilitas, termasuk energy costs yang meningkat dan penyesuaian terhadap peristiwa pengurangan imbalan penambangan (halving) pada April yang memotong imbalan dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC setiap 210.000 blok.
Akibatnya, para penambang Bitcoin mencoba mencari cara lain untuk mendapatkan pendapatan, seperti membuka pusat data. Namun, menjalankan pusat data yang canggih jauh lebih mahal daripada menjalankan fasilitas penambangan kripto.
Produksi Riot Turun, Tidak Ada Penjualan Bitcoin di Bulan Agustus
Riot memproduksi 322 Bitcoin pada Agustus, turun dari 370 pada Juli. Ini juga turun sekitar 3% dibandingkan Agustus 2023, ketika mereka memproduksi 333 Bitcoin. Tidak seperti tahun lalu ketika mereka menjual 300 Bitcoin dan menghasilkan $8,6 juta, pada Agustus ini Riot tidak menjual Bitcoin sama sekali.
CEO Riot, Jason Les, mengatakan bahwa Agustus biasanya menjadi bulan terpanas di Texas, yang menyebabkan permintaan listrik sangat tinggi.
Riot Fokus pada Penghematan Biaya Energi
Les juga mengatakan bahwa perusahaan sedang berusaha menghemat biaya energi dan menyediakan lebih banyak daya bagi jaringan listrik selama periode permintaan tinggi. Akibatnya, Riot mendapatkan kredit listrik di Texas yang membuat biaya listrik mereka di fasilitas Rockdale hanya $20 per megawatt per jam (MWh). Sementara itu, di fasilitas Corsicana, yang membeli energi dengan harga spot waktu nyata, biaya listrik rata-rata adalah $39/MWh.
Rata-rata kekuatan komputasi (hashrate) Riot pada Agustus adalah 14,5 exahash per detik (EH/s), turun 7% dari 15,5 EH/s pada Juli, namun meningkat 224% dibandingkan Agustus 2023. Hashrate yang lebih tinggi ini mencerminkan kebutuhan daya komputasi yang lebih besar untuk memverifikasi transaksi di blockchain, yang pada akhirnya meningkatkan keamanan jaringan kripto.
Riot juga mulai meningkatkan hashrate mereka dengan fasilitas baru di Kentucky, dan mereka menargetkan mencapai hashrate sebesar 28 EH/s pada kuartal ketiga dan 36 EH/s pada akhir tahun.
Rencana Ekspansi Riot Platforms
Riot juga sedang mengembangkan fase pertama (400 MW) dari Fasilitas Corsicana, yang setelah selesai akan mencapai total 1 gigawatt (1.000 MW) dalam kapasitas penambangan. CEO Riot, Jason Les, mengatakan bahwa pembangunan gedung 100 MW ketiga di fasilitas tersebut akan selesai pada akhir September.