Bitcoin kembali menunjukkan performa impresif dalam sepekan terakhir, tepatnya pada periode 7 hingga 14 April 2025. Aset kripto terbesar di dunia ini mencatatkan kenaikan harga sebesar +6,80%, menandakan adanya sentimen positif dari pasar serta meningkatnya minat beli dari para investor. Sepanjang minggu ini, harga Bitcoin bergerak cukup dinamis dengan volatilitas yang signifikan. Harga tertinggi yang berhasil dicapai berada di level $86.127, sementara harga terendah mingguan tercatat di $74.506, menunjukkan adanya fluktuasi yang cukup lebar namun masih dalam tren naik yang kuat.
Hingga saat ini, harga Bitcoin berada di kisaran $84.490, sedikit di bawah level tertinggi mingguannya. Kapitalisasi pasar Bitcoin tercatat berada di angka $1,67 triliun, mempertegas posisinya sebagai aset digital dengan valuasi terbesar di dunia kripto. Aktivitas perdagangan juga terpantau tinggi, dengan volume perdagangan 24 jam terakhir mencapai $31,31 miliar. Angka ini mencerminkan antusiasme pasar yang masih solid, baik dari pelaku pasar jangka pendek maupun investor institusional yang terus memantau perkembangan tren bullish ini.
Kinerja positif Bitcoin selama sepekan terakhir memperkuat keyakinan bahwa momentum penguatan masih berpotensi berlanjut. Dengan dukungan volume perdagangan yang tinggi, kapitalisasi pasar yang terus meningkat, serta harga yang mendekati rekor tertinggi, Bitcoin menunjukkan fundamental pasar yang sehat. Para pelaku pasar kini menanti konfirmasi apakah tren naik ini akan terus berlanjut atau memasuki fase konsolidasi dalam waktu dekat.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu ke Depan?
Melihat perkembangan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir, banyak investor dan trader mulai bertanya-tanya ke mana arah pergerakan selanjutnya. Berdasarkan analisis teknikal pada timeframe harian (daily), Bitcoin saat ini tengah membentuk pola bullish flag—sebuah pola lanjutan yang umumnya mengindikasikan potensi kelanjutan tren naik.
Pembentukan bullish flag ini juga didukung oleh munculnya sinyal bullish divergence pada indikator stochastic, yang mengindikasikan potensi pembalikan arah atau kelanjutan tren bullish setelah periode koreksi atau konsolidasi. Kombinasi antara pola harga dan sinyal indikator ini memberikan gambaran bahwa momentum pasar masih berpihak pada buyer.
Apabila Bitcoin berhasil melakukan breakout secara valid dari pola bullish flag ini, maka besar kemungkinan harga akan melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek. Breakout yang disertai volume tinggi akan menjadi konfirmasi kuat bahwa tren naik berlanjut, membuka peluang bagi Bitcoin untuk kembali menguji atau bahkan menembus level tertingginya.
Binance Exchange Inflow (Short-Term-Holders)
Dalam beberapa waktu terakhir, tekanan jual dari investor jangka pendek atau Short Term Holders (STH) terhadap Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, khususnya di platform Binance yang merupakan salah satu exchange dengan volume perdagangan terbesar di dunia. Memantau aliran masuk (inflows) Bitcoin ke Binance dari STH menjadi indikator penting untuk mengukur potensi tekanan jual di pasar.
Para Short Term Holders sebelumnya berada dalam tekanan besar, bahkan banyak di antara mereka yang melakukan penjualan dalam kondisi rugi (cut loss). Hal ini tidak mengherankan, mengingat harga realisasi rata-rata (average realized price) untuk kelompok STH saat ini berada di kisaran $92.800, sementara harga pasar saat ini masih berada di bawah level tersebut.
Namun, yang menarik untuk diamati adalah tren penurunan aliran BTC dari STH ke Binance dalam rata-rata pergerakan tujuh harian (7DMA). Pada 16 November 2024, inflow dari STH ke Binance tercatat sekitar 17.000 BTC. Angka tersebut menurun menjadi 14.000 BTC pada 3 Maret 2025, dan kini hanya berada di kisaran 9.000 BTC. Penurunan ini menunjukkan bahwa tekanan jual dari investor jangka pendek mulai mereda.
Fenomena ini dapat diartikan sebagai sinyal positif bagi pasar, karena berkurangnya tekanan jual dapat membuka ruang bagi harga untuk menguat lebih lanjut. Meski demikian, tren ini masih perlu terus dipantau untuk memastikan apakah penurunan tekanan jual ini bersifat sementara atau akan menjadi pola yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, penurunan inflow BTC ke Binance dari STH menjadi indikasi awal bahwa pasar mulai stabil, dengan potensi sentimen bullish yang bisa kembali menguat seiring waktu.
Baca Juga: Analisa Teknikal & On-Chain Bitcoin: Bitcoin Turun Sampai Mana?
Kesimpulan
Bitcoin menunjukkan performa positif selama sepekan terakhir dengan kenaikan +6,80% dan tetap berada dalam tren naik yang kuat. Secara teknikal, pola bullish flag dan sinyal bullish divergence pada stochastic memperkuat potensi kelanjutan tren bullish. Di sisi lain, tekanan jual dari Short Term Holders di Binance mulai mereda, tercermin dari penurunan inflow BTC secara signifikan. Kombinasi faktor teknikal dan on-chain ini menjadi sinyal positif bagi pasar, meskipun tetap diperlukan pemantauan lebih lanjut untuk mengonfirmasi kelanjutan tren bullish dalam jangka pendek.
