Pada 12 Maret 2025, seorang trader kripto menjadi korban serangan sandwich saat mencoba melakukan transfer stablecoin senilai $220,764. Akibat serangan ini, trader tersebut hanya menerima sekitar $5,271 dalam USDT setelah swap, kehilangan hampir 98% dari nilai transaksi.

Serangan ini terjadi di Uniswap V3, platform pertukaran terdesentralisasi dengan pool likuiditas USDC-USDT. Bot Maximum Extractable Value (MEV) melakukan front-running terhadap transaksi ini, menghapus likuiditas USDC dari pool sebelum swap dilaksanakan.
Setelah transaksi dilakukan, bot tersebut mengembalikan likuiditas yang telah diambil, menciptakan ketidakseimbangan harga antara kedua stablecoin. Dalam waktu kurang dari delapan detik, bot MEV berhasil memperoleh lebih dari $215,500.
Sebagian besar keuntungan dari serangan ini diberikan kepada pembangun blok Ethereum, “bob-the-builder.eth,” yang menerima tip sebesar $200,000. Kejadian ini menarik perhatian komunitas DeFi karena eksploitasi semacam ini memanfaatkan kelemahan dalam transaksi blockchain untuk keuntungan cepat.
Penjelasan tentang Serangan Sandwich dan MEV Bots
Serangan sandwich adalah tipe eksploitasi yang melibatkan penyerang yang menyisipkan dua transaksi di sekitar transaksi target untuk memanipulasi harga dan meraup keuntungan. Dalam hal ini, bot MEV memanipulasi harga stablecoin dengan menghapus likuiditas dari pool, menukar stablecoin, dan kemudian mengembalikannya setelah transaksi dilaksanakan.
Bot MEV berfungsi seperti pedagang frekuensi tinggi yang menggunakan kecepatan dan aturan blockchain untuk mengeksploitasi peluang arbitrase. Mereka memanfaatkan ketidakseimbangan harga untuk memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat.
Selain itu, serangan sandwich ini menyoroti kerentanannya DeFi terhadap manipulasi pasar. Walaupun ada upaya perlindungan, seperti pengaturan slippage di platform, serangan seperti ini masih bisa merugikan trader yang tidak menyadari potensi ancaman.
Baca juga Drama Bybit vs OKX: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?
Keamanan dan Upaya Perlindungan dari Serangan ME
Serangan MEV terus menjadi masalah besar di sektor DeFi, terutama bagi trader yang tidak memahami bagaimana bot ini beroperasi. Meskipun beberapa platform seperti Uniswap telah mengimplementasikan perlindungan MEV, serangan tetap bisa terjadi jika transaksi dilakukan di luar platform atau tanpa mematuhi pengaturan default.
Beberapa platform telah mengaktifkan pengaturan slippage dan perlindungan MEV untuk mengurangi potensi kerugian, tetapi masalah utama tetap ada pada penggunaan smart contract yang bisa dimanipulasi. Semakin banyak platform yang memperkuat perlindungannya, semakin aman ekosistem DeFi bagi para trader.
Ke depan, perlindungan terhadap serangan MEV menjadi semakin penting seiring dengan bertambahnya pengguna di sektor DeFi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk selalu berhati-hati dan memantau transaksi mereka agar terhindar dari kerugian akibat serangan ini.
Baca juga Watch Skins vs. LVMH: Pertarungan Hukum Paten NFT untuk Smartwatch