Apa Itu Linea?
Linea adalah layer 2 Ethereum yang menggunakan teknologi zkEVM. Platform ini dibangun oleh tim berpengalaman dari ConsenSys, perusahaan induk di balik Metamask dan Infura. Awalnya, proyek ini dikenal sebagai ConsenSys zkEVM, sebelum akhirnya di-rebrand menjadi Linea.
Linea memanfaatkan mekanisme zkRollup untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum. Dengan zkRollup, ribuan transaksi dapat digabungkan menjadi satu block, lalu dikirim ke Ethereum dalam bentuk ringkasan. Proses ini meminimalisir gas fee lebih murah karena diverifikasi menggunakan proof mechanism tanpa perlu memproses ulang seluruh transaksi di jaringan utama.

Keunggulan Linea
Linea menggunakan zkEVM type 2 yang dikembangkan langsung oleh ConsenSys. Teknologi ini membawa beberapa keunggulan:
- Developer-friendly: Integrasi langsung dengan Metamask, Infura, Truffle, dan Besu, sehingga mempermudah pengembang membangun dApps.
- Ethereum-compatible: Linea mampu mereplikasi ekosistem Ethereum dalam bentuk rollups, sehingga developer dapat membangun aplikasi dengan cara yang sama seperti di Ethereum.
- Efisiensi biaya: Pengguna bisa mendapatkan pengalaman transaksi yang aman dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan Ethereum mainnet.
Tim di Balik Linea
Terdapat tim dengan latar belakang kuat di bidang traditional finance, teknologi, hingga blockchain. Para anggota tim ini sebelumnya pernah bekerja di berbagai institusi finansial terkemuka dan perusahaan teknologi global, sehingga membawa keahlian dalam structuring financial products, regulatory compliance, dan pengembangan zkEVM technology.
Berikut adalah sosok-sosok penting di balik Linea:

Joseph Lubin (Founder & CEO, ConsenSys)
Joseph Lubin telah memimpin ConsenSys selama lebih dari satu dekade, mengawasi pertumbuhan perusahaan hingga menjadi salah satu blockchain technology company terbesar di dunia. Di bawah kepemimpinannya, ConsenSys sukses mengembangkan decentralized applications (dApps), enterprise solutions, dan berbagai blockchain developer tools yang berfokus pada Ethereum.
Selain itu, Lubin juga merupakan co-founder of Ethereum, platform peer-to-peer revolusioner untuk dApps, dan berperan penting dalam membangun komunitas Ethereum sejak awal.
Rob Dawson (Chief Technology Officer, Linea)
Rob Dawson sudah lebih dari tujuh tahun bersama ConsenSys, kini menjabat sebagai CTO Linea. Ia memimpin strategi teknis dan inovasi, termasuk meluncurkan Palm NFT Studios dan membangun developer tools di ConsenSys.
Sebelumnya, Dawson adalah product lead di PegaSys, di mana ia mengawasi pengembangan Besu, enterprise-grade Ethereum client. Kontribusinya dalam membentuk API standards juga jadi fondasi penting bagi misi ConsenSys.
Chris McKibbin (Chief Operating Officer, Linea)
Sejak 2017, Chris McKibbin telah menjadi bagian dari ConsenSys, kini menjabat COO Linea. Dengan latar belakang konsultasi di perusahaan besar seperti Tencent, Google, dan Fenway Sports Group, Chris membawa keahlian operasional dan leadership yang solid. Fokus utamanya adalah memastikan efisiensi eksekusi proyek sekaligus mendukung pertumbuhan strategis Linea.
Mark D. Young (Chief Risk Officer CRO, Linea)
Mark Young memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di bidang cybersecurity dan risk management. Sebelum bergabung dengan ConsenSys, ia pernah memimpin layanan teknis di IronNet Cybersecurity serta mendirikan Ronin Analytics, perusahaan cybersecurity berbasis intelligence.
Di Linea, ia bertanggung jawab atas risk management dan data advisory, memastikan keamanan blockchain solutions yang dikembangkan selalu berada di level terdepan.
Cole D’Ambrosio (Chief Financial Officer CFO, Linea)
Sebagai CFO Linea, Cole D’Ambrosio memegang kendali penuh atas strategi finansial, akuntansi, dan operasional. Ia berperan penting dalam spin-off GridPlus dari ConsenSys, termasuk mengelola financial audits dan tax studies. Di bawah pengelolaannya, GridPlus berhasil mencatat revenue lebih dari $1.7 juta. Keahliannya dalam financial management menjamin stabilitas sekaligus pertumbuhan jangka panjang Linea.
Simon Morris (Chief Strategy Officer CSO, Linea)
Simon Morris adalah sosok strategis dengan pengalaman panjang, termasuk sebagai CSO di BitTorrent, di mana ia memimpin Project Atlas, sebuah inisiatif untuk mengintegrasikan cryptocurrency ke dalam ekosistem BitTorrent.
Sebelum di Linea, Morris juga terlibat dalam proyek besar seperti Libra (Diem). Kini, di ConsenSys ia memimpin arah strategis Linea, membawa visi untuk menghubungkan inovasi blockchain dengan adopsi global.
Perbedaan Linea Dengan Layer 2 Lain
Linea adalah salah satu dari sekian banyak zk-rollups yang hadir di ekosistem Ethereum. zero knowledge proofs memang bukan hal baru, namun pendekatan ini tidak membuat Linea unik. Namun terdapat hal utama yang membedakan Linea dengan Layer 2 lainnya adalah: full EVM-equivalence.
Apa Itu Full EVM-Equivalence?
Selain manfaat standar Layer 2 seperti gas fee yang lebih murah, kapasitas lebih besar, dan skalabilitas tinggi, full EVM-equivalence punya keunggulan besar:
- Developer bisa menggunakan tools dan infrastruktur yang sama persis seperti di Ethereum.
- Lebih mudah untuk port dapps dari Ethereum ke Linea tanpa harus risetulang atau melakukan banyak modifikasi kode.
Dengan kata lain, Linea membuat pengalaman developer menjadi lebih seamless, sehingga mempercepat proses pembangunan dan distribusi aplikasi.
Linea juga menghadirkan native integrations yang membuat adopsi semakin mudah.
- MetaMask menyederhanakan proses onboarding user.
- Infura menyediakan infrastruktur yang stabil dan scalable, sehingga membantu developer fokus ke pengembangan.
Baca Juga: (Daily Outlook 4 September 2025) Ondo Finance ($ONDO) Sedang Membentuk Bullish Descending Pattern!
Bagaimana Linea Beroperasi?
Linea beroperasi dengan mekanisme yang dibangun di atas konsep rollups sebuah utilitas yang membantu scaling Ethereum. Prinsipnya, rollup menggabungkan banyak transaksi ke dalam satu blok, lalu mengirimkannya ke Ethereum. Setiap blok rollup adalah ringkasan dari transaksi-transaksi yang ada di dalamnya.
Peran zk-Rollups
Dalam konteks ini, zk-rollups adalah teknologi yang memindahkan eksekusi transaksi dari Ethereum main chain ke layer rollup terpisah. Alhasil, smart contracts di Ethereum layer 1 hanya perlu memverifikasi blok yang dikirim, tanpa harus mengeksekusi ulang seluruh transaksi.
Posisi zkEVM
Untuk menjalankan zk-rollups kompatibel dengan Ethereum, digunakan zkEVM sebuah programming language yang dirancang khusus agar sesuai dengan EVM.
- zkEVM terbagi dalam empat tipe, dari type 1 hingga type 4, dengan tingkat kompatibilitas terhadap EVM yang semakin berkurang.
- Linea menggunakan zkEVM type 2, yang kompatibel dengan EVM pada level virtual machine. Struktur dasarnya mirip EVM, tetapi mengalami beberapa modifikasi untuk mempermudah development sekaligus mempercepat proses proof creation.
Mekanisme Kerja Linea
Berikut adalah tahapan utama dalam cara kerja Linea:
- Sequencer mengatur transaksi Linea dalam periode tertentu menjadi satu blok dan memverifikasi keasliannya.
- Provers membuat transaction proofs dari semua transaksi yang sudah disusun Sequencer dalam satu blok.
- Setelah itu, transaksi yang sudah diproses dikirim ke Ethereum.
- Validators di Ethereum memverifikasi transaction proofs di dalam blok, bukan memeriksa ulang semua transaksi.
- Blok yang berhasil diverifikasi kemudian ditambahkan ke Ethereum main chain.
Perbedaan dengan Rollup Lain
Secara garis besar, mekanisme ini mirip dengan zk-rollups atau optimistic rollups lainnya. Namun, perbedaan utamanya ada pada tipe zkEVM yang digunakan. Linea, dengan zkEVM type 2, menyeimbangkan kompatibilitas EVM dengan efisiensi proses, sehingga lebih fleksibel untuk developer sekaligus tetap scalable.
Fitur Utama Linea
Sebagai salah satu zkRollup terbaru di ekosistem Ethereum, Linea membawa fitur yang dirancang untuk memudahkan pengguna dan developer dalam membangun aplikasi. Berikut adalah beberapa keunggulan utamanya:
1. Low Fees
Linea memanfaatkan mekanisme zkRollup untuk kecepatan transaksi dengan biaya rendah.
- Biaya transaksi di Linea bisa 100 hingga 1.000 kali lebih murah dibandingkan platform lain.
- User dapat menikmati layanan yang lebih cepat dan terjangkau.
2. EVM Compatibility
Salah satu daya tarik utama Linea adalah kompatibilitas penuh dengan Ethereum Virtual Machine (EVM).
- Developer bisa dengan mudah membangun aplikasi baru atau memigrasikan produk multichain dari Ethereum maupun blockchain lain yang berbasis EVM.
- Sehingga menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan mempercepat adopsi di berbagai lapisan komunitas Web3.
3. Secured by Ethereum
Linea secara langsung mendapatkan tingkat keamanan dan desentralisasi Ethereum yang sudah terbukti sebagai market leader.
- Semua data transaksi pada akhirnya diverifikasi di Ethereum main chain.
- Keamanan ini memberi kepercayaan tambahan bagi user maupun developer untuk mengandalkan Linea.
4. Next-Generation Scalability
Berkat penggunaan teknologi zk-proof, Linea diproyeksikan mampu mencapai level scalability yang lebih tinggi dibandingkan Layer 2 lain.
- zkRollup sendiri dianggap sebagai solusi paling menjanjikan oleh banyak programmer karena efisiensi dan kapasitasnya dalam memproses transaksi dalam jumlah besar.
- Hal ini membuka jalan bagi pengalaman Web3 yang lebih masif tanpa terkendala biaya maupun kecepatan.
$LINEA Tokenomics
LINEA adalah token native dengan total supply sebesar 72,009,990,000 LINEA setara dengan 1.000 kali initial circulating supply ETH. LINEA menawarkan pendekatan berbeda dibandingkan dengan kebanyakan token lain di ekosistem Web3.
Token Utility dan Gas Mechanism
Satu hal penting ETH tetap menjadi exclusive gas token di jaringan Linea. Artinya, semua biaya transaksi di Linea dibayar dengan ETH, bukan LINEA. Namun, LINEA punya peran penting lewat dual-burn mechanism yang langsung menghubungkan nilai ekonomi antara penggunaan jaringan dengan ETH dan LINEA:
- 20% dari net fees digunakan untuk burn ETH.
- 80% dari net fees digunakan untuk burn LINEA.
Dengan mekanisme ini, semakin tinggi aktivitas jaringan, semakin besar pula dampak positif bagi kedua aset tersebut.
Tokenomics Model
LINEA mengadopsi model non-token governance tanpa melibatkan insider allocations maupun DAO. Beberapa poin utama:
- No allocations for insider investors: menegaskan komitmen terhadap fairness.
- No token-based governance: keputusan tidak diambil melalui mekanisme voting berbasis token.
- Operates without a DAO: governance dilakukan melalui struktur berbeda yang lebih terpusat pada keberlanjutan jangka panjang.
Distribusi dan Alokasi Token
Distribusi LINEA dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekosistem:
- Ecosystem (85%)
- Ecosystem Fund (75%): dana terbesar dikelola oleh Linea Consortium (ENS Labs, Eigen Labs, SharpLink, Status, ConsenSys).
- Early contributors (10%): diberikan sebagai insentif untuk pihak yang berkontribusi di tahap awal.
- Consensys Treasury (15%) dialokasikan dengan periode lock-up lima tahun untuk menjaga stabilitas dan komitmen jangka panjang.

Pada saat Token Generation Event (TGE), sekitar 22% dari total supply (sekitar 15,8 miliar LINEA) akan beredar, termasuk melalui user airdrops dan program aktivasi ekosistem. Sisanya akan tetap terkunci atau dilepas secara bertahap melalui mekanisme vesting.
Governance Structure
Tanpa DAO, Linea Consortium bertanggung jawab atas keputusan strategis terkait distribusi token, grants, dan strategi insentif. Konsorsium ini adalah sebuah dewan developer Ethereum yang terorganisir sebagai U.S.-based non-profit legal entity, dengan tujuan memastikan keberlanjutan proyek sekaligus kepatuhan terhadap regulasi.
Kesimpulan
Linea ($LINEA) hadir sebagai salah satu zkEVM type 2 Layer 2 Ethereum dengan fokus pada scalability, low fees, dan EVM compatibility. Dibangun oleh tim ConsenSys, Linea menawarkan ekosistem yang developer-friendly dengan integrasi native seperti MetaMask dan Infura, sekaligus keamanan yang tetap terjamin karena semua transaksi diverifikasi di Ethereum main chain.
Dari sisi tokenomics, LINEA mengusung model unik yaitu ETH tetap jadi exclusive gas token, sementara LINEA mendukung pertumbuhan ekosistem lewat dual-burn mechanism dan distribusi yang dominan untuk komunitas (85%). Governance dijalankan oleh Linea Consortium tanpa DAO, sehingga menjaga keberlanjutan dan kepatuhan regulasi.