Zero-Knowledge Proofs (ZK-Proofs) adalah protokol kriptografi yang memungkinkan seseorang (prover) membuktikan kebenaran suatu pernyataan kepada pihak lain (verifier) tanpa mengungkapkan informasi apa pun selain fakta bahwa pernyataan tersebut benar. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Shafi Goldwasser, Silvio Micali, dan Charles Rackoff pada 1980-an.
Kriteria ZK-Proofs
- Completeness → Jika pernyataan benar, verifier akan menerima bukti dengan probabilitas tinggi.
- Soundness → Jika pernyataan salah, prover tidak bisa meyakinkan verifier kecuali dalam kondisi yang sangat kecil kemungkinannya.
- Zero-Knowledge → Verifier hanya mengetahui bahwa pernyataan itu benar tanpa mendapatkan informasi tambahan.
Jenis-Jenis ZK-Proofs
Jenis | Deskripsi |
---|---|
Interactive ZK-Proofs | Membutuhkan komunikasi berulang antara prover dan verifier. |
Non-Interactive ZK-Proofs | Tidak memerlukan interaksi langsung, cukup dengan satu bukti yang dapat diverifikasi. |
Statistical ZK-Proofs | Menawarkan tingkat keamanan dengan probabilitas kesalahan yang sangat kecil. |
Proof-of-Knowledge (PoK) | Membuktikan bahwa prover memiliki informasi tertentu terkait pernyataan yang diklaim. |
Proofs of Shuffle & Range | Digunakan dalam pemungutan suara elektronik dan transaksi privasi. |
Sigma Protocols | Menggunakan tiga tahap: commitment, challenge dan response. |
Bulletproofs | Dirancang untuk membuat range proving nilai menjadi lebih efisien. |
Integrasi ZK-Proofs dalam Blockchain
Manfaat | Deskripsi |
---|---|
Privasi & Kerahasiaan | Menyembunyikan detail transaksi dalam blockchain publik. |
Verifikasi & Audit | Memungkinkan pemeriksaan data tanpa membocorkan informasi sensitif. |
Skalabilitas | Mengurangi beban komputasi dalam transaksi blockchain. |
Identitas & Autentikasi | Menyediakan metode verifikasi yang lebih aman dan anonim. |
Interoperabilitas | Memfasilitasi komunikasi antar-blockchain tanpa kehilangan privasi. |
ZK-Proofs menawarkan keamanan dan privasi tinggi, tetapi juga menghadapi tantangan teknis dan regulasi yang perlu dipertimbangkan sebelum diterapkan dalam berbagai sistem.
Top 5 Asset Kripto Ekosistem ZK-Proofs
1. $IMX (Immutable)
Immutable X adalah Ethereum Layer-2 Solution yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi transaksi NFT dan Web3 gaming. Dengan teknologi ini, pengguna dapat melakukan transaksi tanpa biaya gas dan memperoleh konfirmasi instan, sehingga mempercepat proses jual beli aset digital.
Didirikan pada Maret 2021 di Australia oleh James dan Robbie Ferguson serta Alex Connolly, Immutable X lahir dari pengalaman mereka dalam mengembangkan Gods Unchained pada 2018. Permasalahan skalabilitas Ethereum dalam menangani transaksi game blockchain mendorong mereka untuk bermitra dengan StarkWare Industries dan memanfaatkan teknologi StarkEx.
Sejak awal, Immutable X mendapatkan pendanaan besar, termasuk $60 juta dalam putaran Seri B pada 2021 dan investasi tambahan dari Tencent pada 2022, yang meningkatkan valuasi perusahaan hingga $3,5 miliar.
Immutable X menggunakan zk-rollups, yang menggabungkan banyak transaksi menjadi satu sebelum diproses di Ethereum. Dengan cara ini, platform dapat menangani hingga 9.000 transaksi per detik, memastikan konfirmasi instan, serta menjaga keamanan dan desentralisasi blockchain utama.
Token IMX menjadi elemen utama dalam ekosistem Immutable X, digunakan untuk governance, staking, dan membayar biaya transaksi. Keberadaannya membantu memastikan operasional platform tetap efisien dan terdesentralisasi.

Harga Immutable $ 0,579743 per (IMX / USD) dengan kapitalisHarga live Immutable adalah $ 0,575278 per (IMX / USD) dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar $ 1,03 miliar USD. Immutable adalah -2,53% dalam 24 jam terakhir dengan suplai yang beredar sebesar 1,79 miliar pasar saat ini sebesar $ 1,03 miliar USD.


2. $STRK (Starknet)
Starknet adalah Ethereum Layer-2 Solution yang bersifat permissionless. Menggunakan teknologi zero-knowledge rollups dengan STARK proofs, Starknet memproses transaksi di luar rantai utama sebelum mengirimkannya ke Ethereum. Ini memungkinkan skalabilitas lebih tinggi dan biaya transaksi lebih rendah dibandingkan transaksi langsung di Ethereum.
Token STRK memiliki beberapa peran utama dalam ekosistem Starknet:
- Pembayaran Biaya Transaksi
STRK digunakan untuk membayar biaya transaksi di jaringan Starknet, memberikan alternatif selain Ethereum (ETH). Dengan adanya pilihan ini, pengguna dapat memilih token yang lebih hemat biaya untuk berinteraksi dengan jaringan. - Governance (Tata Kelola)
Pemegang token STRK dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan dan kebijakan Starknet. Mereka dapat memberikan suara secara langsung atau mendelegasikan hak suara kepada perwakilan terpercaya dalam komunitas. - Staking dan Keamanan Jaringan
STRK akan digunakan dalam mekanisme proof-of-stake (PoS) untuk meningkatkan keamanan dan desentralisasi Starknet. Dengan melakukan staking, pengguna mendukung operasional jaringan, berkontribusi pada keamanannya, dan menerima imbalan sebagai insentif.
Dengan fitur-fitur ini, STRK memainkan peran penting dalam meningkatkan adopsi, keamanan, dan efisiensi Starknet sebagai solusi skalabilitas Ethereum.
Baca Juga WLFI Luncurkan Stablecoin $USD1, Proyek Trump Ini Kembali Tuai Sorotan

Harga Starknet adalah $ 0,156346 per (STRK/USD) dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar $ 428,94 juta USD. Volume perdagangan 24 jam adalah $31,26 juta USD. Starknet -5,3% dalam 24 jam terakhir dengan suplai yang beredar sebesar 2,74 miliar.


3. $WLD (Worldcoin)
Worldcoin adalah proyek cryptocurrency yang didirikan oleh Sam Altman, Alex Blania, dan Max Novendstern. Proyek ini menggabungkan teknologi AI dengan blockchain dalam sistem open-source untuk memberikan akses ekonomi global bagi semua orang. Berbeda dengan sistem keuangan tradisional, Worldcoin bersifat terdesentralisasi sehingga tidak dikendalikan oleh satu entitas tertentu.
Untuk memastikan bahwa setiap pengguna adalah manusia dan tidak mendaftar lebih dari sekali, Worldcoin menggunakan perangkat pemindai mata bernama Orb. Perangkat ini menghasilkan kode unik berdasarkan pola iris pengguna, yang kemudian disimpan dalam decentralized blockchain tanpa menyimpan data biometrik asli. Setelah proses ini selesai, pengguna akan menerima World ID, yang berfungsi sebagai identitas digital mereka dalam ekosistem Worldcoin.
Selain sebagai alat identifikasi, Worldcoin juga menawarkan token kripto yang dapat digunakan untuk transaksi dan pembayaran melalui aplikasi khusus. Pengguna bisa mendapatkan token ini tanpa harus melakukan investasi awal, menjadikannya lebih inklusif bagi berbagai lapisan masyarakat.
Untuk meningkatkan keamanan data, Worldcoin mengimplementasikan sistem Secure Multi-Party Computation (SMPC) yang membagi dan mengenkripsi data iris ke beberapa lokasi penyimpanan. Dengan metode ini, data hanya bisa diakses jika semua bagian penyimpanan bekerja bersama, menjadikannya lebih tahan terhadap ancaman keamanan, termasuk komputasi kuantum.
Worldcoin terus berkembang dengan jaringan Orb Center yang tersedia di 35 negara. Sistem ini dirancang agar dapat digunakan oleh berbagai pihak sebagai standar perlindungan data identitas digital dalam ekosistem blockchain dan teknologi AI.

Harga Worldcoin adalah $ 0,944135 per (WLD/USD) dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar $ 1,14 miliar USD. Volume perdagangan 24 jam adalah $ 134,32 juta USD. Worldcoin -0,99% dalam 24 jam terakhir dengan suplai 1,20 miliar yang beredar.


4. $ZEC (Zcash)
Zcash (ZEC) adalah cryptocurrency yang diluncurkan pada Oktober 2016 oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Zooko Wilcox-O’Hearn. Mata uang digital ini dikembangkan sebagai respons terhadap permintaan akan sistem keuangan terbuka yang menawarkan perlindungan privasi lebih baik dibandingkan Bitcoin. Berbeda dari Bitcoin yang menampilkan riwayat transaksi secara transparan, Zcash memungkinkan transaksi tersembunyi yang menyamarkan informasi pribadi pengguna.
Zcash menggunakan teknologi canggih dalam matematika dan ilmu komputer untuk memastikan keamanan dan efisiensi transaksi. Pengguna dapat memilih untuk melakukan transaksi secara terbuka atau menggunakan shielded transactions untuk menjaga kerahasiaan data mereka.
Zcash memiliki dua jenis address :
- Z-address (privat): Transaksi antara Z-address (Z-to-Z) tetap tercatat di blockchain publik, tetapi address pengirim, penerima, jumlah transaksi, dan memo terenkripsi sehingga tidak bisa dilihat oleh publik. Namun, pengguna bisa membagikan detail ini kepada pihak terpercaya melalui view keys atau payment disclosure.
- T-address (terbuka): Mirip dengan Bitcoin, transaksi antara T-address (T-to-T) bersifat transparan dan dapat dilihat secara publik.
Privasi dalam Zcash didukung oleh teknologi Zero-Knowledge Proofs (Zk-SNARKs), yang memungkinkan transaksi dienkripsi sepenuhnya tetapi tetap dapat diverifikasi keabsahannya. Teknologi ini memungkinkan seseorang membuktikan kepemilikan suatu informasi tanpa mengungkapkan detailnya atau melakukan transaksi tambahan.
Zcash menawarkan fleksibilitas bagi pengguna dengan memungkinkan perpindahan dana antara Z-address dan T-address. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengontrol tingkat transparansi transaksi sesuai dengan kebutuhan mereka.

Harga Zcash adalah $36,46 per (ZEC/USD) dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar 579,31 juta dolar AS. Volume perdagangan 24 jam adalah $62,53 juta USD. Zcash naik +1,38% dalam 24 jam terakhir dengan suplai beredar 15,89 juta.


5. $MINA (Mina)
Mina Protocol adalah platform blockchain yang dikenal karena ukurannya yang tetap kecil, hanya 22 KB, berkat penggunaan teknologi zero-knowledge proofs (zk-SNARKs). Blockchain ini dirancang untuk mengatasi masalah skalabilitas yang umum terjadi pada blockchain lain, di mana biaya verifikasi tumbuh seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi.
Mina bertujuan untuk menciptakan sistem pembayaran terdesentralisasi yang memungkinkan verifikasi riwayat blockchain sejak awal tanpa perlu mengandalkan pihak ketiga. Untuk mencapai tujuan ini, Mina menggunakan kombinasi mekanisme konsensus Ouroboros Samasika Proof-of-Stake (PoS), zk-SNARKs, dan sistem pembayaran yang efisien.
Mina Protocol mulai dikembangkan pada pertengahan 2017 oleh Evan Shapiro dan Izaak Meckler. Izaak, yang saat itu sedang menempuh studi doktoral di bidang kriptografi di Berkeley, mempelajari zk-SNARKs dan ingin menciptakan protokol yang dapat terdesentralisasi sekaligus skalabel.
Baca Juga $TRUMP Token Melonjak Usai Dukungan Donald Trump di Truth Social
Tim pengembang Mina melihat adanya kelemahan dalam Ethereum, di mana pengguna biasa sulit mengakses jaringan tanpa bergantung pada layanan pihak ketiga seperti Infura atau Alchemy.
Ketergantungan ini dianggap sebagai titik sentralisasi yang mengurangi tingkat kepercayaan pada blockchain dan membuat pengalaman pengembang menjadi kurang ideal. Oleh karena itu, Mina dirancang agar dapat dijalankan oleh siapa saja tanpa memerlukan penyimpanan besar, bahkan memungkinkan pengoperasian full node di dalam aplikasi web atau perangkat IoT.
Mina menggunakan mekanisme Proof-of-Stake Ouroboros Praos, yang dikembangkan berdasarkan penelitian oleh IOHK (salah satu perusahaan di balik pengembangan Cardano). Konsensus ini dirancang untuk menyederhanakan partisipasi jaringan dan memungkinkan setiap pengguna berkontribusi berdasarkan jumlah kepemilikan stake mereka.
Dengan kebutuhan bandwidth yang rendah, Mina membuka peluang bagi lebih banyak peserta untuk bergabung dalam jaringan.

Harga Mina saat ini adalah $ 0,24971 per (MINA / USD) dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar $ 305,30 juta USD. Volume perdagangan 24 jam adalah $ 15,04 juta USD. Mina -3,22% dalam 24 jam terakhir dengan suplai yang beredar sebesar 1,22 miliar.


Kesimpulan Mengenai Zero-Knowledge Proofs (ZKP)
Sektor Zero-Knowledge Proofs (ZKP) semakin berkembang sebagai solusi utama dalam meningkatkan privasi dan efisiensi dalam ekosistem blockchain. Teknologi ini memungkinkan verifikasi data tanpa harus mengungkapkan informasi sensitif, menjadikannya inovasi yang sangat relevan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap privasi digital.
ZKP telah diterapkan dalam berbagai proyek blockchain, seperti Zcash untuk transaksi anonim dan Mina Protocol yang mempertahankan ukuran blockchain tetap kecil. Selain itu, penggunaan ZKP dalam sektor keuangan, identitas digital, dan solusi Web3 menunjukkan potensinya dalam meningkatkan keamanan dan desentralisasi tanpa mengorbankan transparansi.
Meskipun masih menghadapi tantangan seperti kompleksitas implementasi dan kebutuhan komputasi yang tinggi, pengembangan lebih lanjut, termasuk integrasi dengan zk-Rollups dan mekanisme scalability, diharapkan dapat mempercepat adopsi ZKP dalam berbagai aplikasi. Dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi yang menjaga privasi dan efisiensi, teknologi Zero-Knowledge Proofs diprediksi akan menjadi standar penting dalam infrastruktur blockchain dan keamanan data di masa depan.