Stablecoin issuers adalah entitas atau perusahaan yang menerbitkan dan mengelola stablecoin, yaitu aset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai stabil dengan dipatok ke aset tertentu seperti mata uang fiat, emas, atau komoditas lainnya. Penerbit stablecoin bertanggung jawab atas penerbitan, penebusan, pengelolaan cadangan aset, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Dalam ekosistem keuangan digital, stablecoin issuers memiliki peran krusial, terutama dalam memastikan ketersediaan likuiditas dan stabilitas nilai stablecoin. Mereka bertanggung jawab dalam menerbitkan stablecoin berdasarkan jumlah aset cadangan yang tersedia serta memastikan transparansi melalui audit berkala.
Selain itu, penerbit stablecoin juga harus mematuhi regulasi keuangan, seperti prosedur Know Your Customer (KYC) dan Anti-Money Laundering (AML) guna mencegah penyalahgunaan aset digital.
Stablecoin yang diterbitkan oleh berbagai issuer umumnya dikategorikan berdasarkan mekanisme stabilisasi nilainya. Fiat-backed stablecoins, seperti USDT (Tether) dan USDC (Circle), didukung oleh mata uang fiat yang disimpan dalam rekening bank.
Crypto-backed stablecoins, seperti DAI (MakerDAO), menggunakan aset kripto sebagai jaminan. Sementara itu, algorithmic stablecoins, seperti Frax (FRAX), mengandalkan algoritma untuk menyesuaikan suplai stablecoin guna mempertahankan kestabilan nilainya.
Baca Juga Trump Media Tandatangani Kesepakatan dengan Crypto.com untuk Meluncurkan ETF di AS
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, stablecoin issuers tetap menjadi bagian integral dalam dunia keuangan digital. Dengan semakin berkembangnya teknologi blockchain dan regulasi yang lebih jelas, peran mereka dalam menciptakan sistem pembayaran yang lebih efisien dan inklusif akan semakin besar di masa depan.
Top 5 Stablecoin Issuers
1. $USDT (Tether)
Tether (USDT) adalah stablecoin yang nilainya dipatok ke dolar AS dan didukung oleh cadangan dolar dari perusahaan penerbitnya, Tether, yang dimiliki oleh iFinex. Stablecoin ini bertujuan untuk mengurangi volatilitas dalam dunia kripto dan banyak digunakan dalam perdagangan aset kripto.
Sejak diluncurkan pada 2014, USDT telah berkembang dan kini beroperasi di berbagai blockchain, termasuk Ethereum, TRON, Solana, dan lainnya. Selain USDT, Tether juga menerbitkan stablecoin lain yang dipatok ke mata uang seperti euro, yuan offshore, dan peso Meksiko, meskipun dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil.
Tether secara rutin merilis laporan cadangan asetnya, yang per Maret 2024 mencapai $99,45 miliar. Sebagian besar cadangan tersebut terdiri dari uang tunai, surat utang Treasury AS, Bitcoin, logam mulia, dan investasi lainnya. Walaupun ada perdebatan mengenai transparansi cadangan Tether, perusahaan tetap menjaga stabilitas harga USDT dengan komitmen 1:1 terhadap dolar AS.
USDT banyak digunakan dalam ekosistem DeFi, baik sebagai alat tukar maupun sebagai jaminan (collateral) dalam layanan pinjaman dan staking. Kepopulerannya terus meningkat karena menawarkan kestabilan yang tidak dimiliki oleh asset kripto lain yang lebih volatil.
2. $USDC (Circle)
USD Coin (USDC) adalah stablecoin, yaitu asset kripto yang dirancang untuk memiliki nilai stabil dengan didukung oleh cadangan dolar AS dalam rasio 1:1. Artinya, setiap 1 USDC seharusnya selalu bernilai 1 USD. Tujuan utama USDC adalah menyediakan alternatif digital dari dolar AS yang tetap stabil dan dapat digunakan dalam ekosistem kripto.
USDC dikembangkan oleh Centre, sebuah konsorsium yang dibentuk oleh dua perusahaan besar di industri kripto, yaitu Circle dan Coinbase. Circle, didirikan pada 2013 oleh Jeremy Allaire dan Sean Neville, adalah perusahaan fintech yang berfokus pada layanan pembayaran berbasis blockchain.
Sementara itu, Coinbase, yang didirikan pada 2012 oleh Brian Armstrong dan Fred Ehrsam, merupakan salah satu bursa kripto terbesar di dunia.
Kolaborasi antara Circle dan Coinbase memungkinkan USDC berkembang pesat sebagai stablecoin yang terpercaya dan diterima secara luas di berbagai platform decentralized finance (DeFi) serta bursa kripto global.
USDC beroperasi di berbagai blockchain untuk memastikan efisiensi dan fleksibilitas dalam penggunaannya. Awalnya, USDC diluncurkan sebagai token ERC-20 di jaringan Ethereum, tetapi kini telah tersedia di sebelas blockchain, termasuk Solana, TRON, Stellar, dan Avalanche.
Proses penerbitan USDC diawali dengan pengguna yang menyetor dolar AS ke Circle. Dana ini kemudian disimpan di lembaga keuangan yang telah diverifikasi. Setelahnya, Circle menerbitkan jumlah USDC yang setara di blockchain yang dipilih pengguna. Sistem ini memastikan bahwa setiap USDC yang beredar selalu didukung oleh cadangan dolar nyata.
Selain itu, Circle mengembangkan Cross-Chain Transfer Protocol (CCTP) untuk memungkinkan transfer USDC antar-blockchain secara langsung tanpa perlu menggunakan bridge yang rentan terhadap peretasan.
3. $DAI (DAI)
DAI pertama kali diperkenalkan oleh MakerDAO pada tahun 2015 oleh pendirinya, Rune Christensen, dan resmi diluncurkan pada Desember 2017 melalui Maker Protocol. Berbeda dengan stablecoin lain yang dikendalikan oleh organisasi terpusat, DAI menggunakan sistem yang sepenuhnya desentralisasi.
Pengguna yang ingin memperoleh DAI harus menyetorkan aset berbasis Ethereum ke dalam smart contract sebagai jaminan (collateral). Sistem ini memastikan bahwa nilai DAI tetap stabil dan dipatok terhadap dolar AS tanpa memerlukan kontrol dari satu entitas tertentu.
DAI adalah token ERC-20 yang dapat dibeli melalui centralized exchanges maupun decentralized exchanges (DEX). Selain itu, pengguna juga dapat menghasilkan dan meminjam DAI dengan membuka Maker Collateral Vault melalui Oasis Borrow Dashboard.
Sistem ini sebelumnya dikenal sebagai Collateralized Debt Position (CDP), di mana aset yang disimpan akan dijadikan jaminan hingga DAI yang dipinjam dikembalikan. Jika nilai aset jaminan turun di bawah jumlah DAI yang dipinjam, aset tersebut akan dilikuidasi secara otomatis. Setelah diperoleh, DAI dapat digunakan dalam berbagai aplikasi DeFi, game berbasis blockchain, atau transaksi lainnya.
4. $USDe (Ethena USDe)
Ethena Staked USDe adalah protokol berbasis Ethereum yang menghadirkan USDe, sebuah dolar sintetis yang dirancang untuk beroperasi secara independen dari sistem perbankan tradisional. USDe didukung oleh aset kripto serta posisi short di pasar futures, dengan tujuan menyediakan solusi mata uang yang stabil dan asli dalam ekosistem kripto.
Selain itu, protokol ini menawarkan instrumen hadiah berbasis dolar yang disebut “Internet Bond”, yang menggabungkan pendapatan dari aset yang di-stake serta pasar derivatif. Dengan pendekatan ini, Ethena memungkinkan pengguna untuk memperoleh imbal hasil yang kompetitif tanpa bergantung pada infrastruktur keuangan konvensional.
Ekosistem Ethena terintegrasi dengan berbagai centralized finance (CeFi) maupun decentralized finance (DeFi), memperluas jangkauan dan likuiditasnya di pasar. Dengan inovasi ini, Ethena berupaya menjadi solusi keuangan yang lebih inklusif dan efisien di dunia digital.
5. $FDUSD (First Digital USD)
First Digital USD (FDUSD) adalah stablecoin yang diterbitkan oleh FD121 Limited, anak perusahaan First Digital Limited yang berbasis di Hong Kong. FDUSD dirancang untuk menjaga stabilitas nilai dengan dipatok 1:1 terhadap dolar AS. Jaminan asetnya berasal dari instrumen keuangan berisiko rendah seperti obligasi pemerintah AS jangka pendek, uang tunai, dan setara kas, sehingga memberikan keamanan dan kepercayaan bagi pengguna.
Sebagai stablecoin yang tersedia di berbagai blockchain, termasuk Ethereum dan BNB Chain, FDUSD menawarkan fleksibilitas tinggi dalam transaksi digital. Keberadaannya mendukung ekosistem kripto yang lebih efisien, transparan, dan dapat diandalkan.
Manfaat dan Kegunaan FDUSD
- Transaksi Cross-Country yang Cepat dan Murah
FDUSD memungkinkan pengiriman uang internasional dengan biaya rendah dan waktu pemrosesan yang lebih cepat dibandingkan transfer bank tradisional. Ini memberikan solusi efisien bagi pengguna yang membutuhkan transaksi global tanpa hambatan. - Perlindungan dari Volatilitas Pasar
FDUSD berfungsi sebagai aset lindung nilai dalam kondisi pasar kripto yang fluktuatif. Investor dapat mengonversi aset digital mereka ke FDUSD untuk mengamankan nilai investasi dan mengurangi risiko kerugian akibat volatilitas harga. - Akses ke Ekosistem DeFi
FDUSD dapat digunakan dalam berbagai aplikasi decentralized finance (DeFi), seperti staking, lending, dan borrowing. Dengan stabilitas nilai yang dijamin, pengguna dapat memperoleh imbal hasil tanpa terpengaruh oleh perubahan harga yang ekstrem. - Sebagai stablecoin yang aman, stabil, dan efisien
FDUSD semakin menjadi pilihan utama dalam ekosistem kripto, baik untuk kebutuhan transaksi harian maupun sebagai alat investasi strategis.