Bitcoin Alami Koreksi 1,25% dalam Sepekan, Bagaimana Prospeknya?
Dalam tujuh hari terakhir, harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan sebesar 1,25%, mencerminkan tren koreksi di pasar kripto. Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin berada di angka $96,909 dengan kapitalisasi pasar mencapai $1,92 triliun.
Meskipun mengalami pelemahan dalam sepekan terakhir, Bitcoin masih menunjukkan likuiditas yang tinggi, terbukti dari volume perdagangan 24 jam yang tercatat sebesar $29,75 miliar. Penurunan ini terjadi di tengah dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter global, pergerakan harga aset digital lainnya, serta sentimen investor.
Para analis memperkirakan bahwa volatilitas Bitcoin masih akan berlanjut, terutama menjelang berbagai peristiwa penting dalam dunia kripto, seperti regulasi baru dan potensi perubahan kebijakan bank sentral terkait suku bunga.
Bagi investor, kondisi saat ini dapat menjadi momen untuk mengamati pergerakan harga lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Apakah Bitcoin akan kembali bangkit dalam waktu dekat, atau justru melanjutkan tren koreksi? Semua mata kini tertuju pada pergerakan pasar dalam beberapa hari ke depan.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu Kedepan?
Berdasarkan analisis pada timeframe daily, dapat kita lihat di grafik Bitcoin ($BTC) saat ini menunjukkan potensi untuk kembali menguji zona support. Jika harga berhasil bertahan di level support tersebut, maka ada peluang bagi BTC untuk mengalami bullish reversal, yang dapat mendorong harga kembali melakukan retest ke zona resistance berikutnya.
Namun, jika BTC gagal mempertahankan level support, tekanan jual yang meningkat dapat membuka peluang bagi harga untuk melanjutkan tren penurunan lebih dalam. Oleh karena itu, pergerakan BTC dalam beberapa hari ke depan akan sangat bergantung pada reaksi harga di sekitar level support kunci ini.
Bitcoin Realized Cap Deviation
Bitcoin kembali mencapai titik penting dalam siklus pasarnya, ditandai dengan Realized Cap Deviation (RC-Deviation) yang menyentuh 3X multiplier. Indikator ini telah terbukti menjadi alat penting dalam menilai risiko pasar dan membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih bijak, terutama bagi mereka yang menerapkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA).
Apa Itu RC-Deviation dan Bagaimana Cara Kerjanya?
RC-Deviation adalah metrik yang mengukur sejauh mana Realized Cap Bitcoin nilai Bitcoin berdasarkan harga terakhir yang diperdagangkan menyimpang dari rata-rata historisnya. Dengan menggunakan multiplier, indikator ini dapat melacak pergerakan pasar dan memberikan gambaran tentang tingkat risiko saat ini.
Beberapa level penting dalam RC-Deviation yang pernah terjadi di masa lalu meliputi:
- 3X multiplier (saat ini): Pada level ini, harga Bitcoin telah mengalami pertumbuhan signifikan, menandakan zona risiko tinggi dengan potensi koreksi atau konsolidasi.
- 5X multiplier (2021): Bitcoin mencapai level ini saat puncak bull run pada tahun 2021.
- 8X multiplier (2018): Menjadi puncak siklus pasar sebelum terjadi penurunan tajam pada tahun 2018.
Mengapa Ini Penting?
Dengan RC-Deviation saat ini berada di level 3X multiplier, pasar berada dalam zona yang berpotensi menjadi titik tertinggi dari siklus saat ini. Hal ini bukan berarti harga Bitcoin akan langsung turun drastis, tetapi menunjukkan bahwa risiko koreksi semakin meningkat.
Bagi investor, memahami posisi dalam siklus pasar dapat membantu menghindari pembelian di harga tertinggi dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Menggunakan RC-Deviation untuk Strategi DCA
Dollar-Cost Averaging (DCA) adalah strategi yang sangat efektif dalam kondisi seperti ini. Daripada menginvestasikan seluruh dana dalam satu waktu, DCA memungkinkan investor untuk menyebar pembelian dalam periode tertentu, mengurangi risiko membeli di harga puncak.
Ketika RC-Deviation menunjukkan multiplier tinggi seperti 3X, ini menjadi sinyal untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan investasi dalam jumlah besar sekaligus. Sebaliknya, menunggu momen koreksi atau perlahan menambah posisi dengan strategi DCA dapat menjadi langkah yang lebih bijaksana.
Kesimpulan
Bitcoin mengalami koreksi 1,25% dalam sepekan terakhir, dengan volatilitas yang diperkirakan masih akan berlanjut. Secara teknikal, BTC saat ini berada di zona krusial, dengan potensi bullish reversal jika support bertahan, atau sebaliknya, melanjutkan tren penurunan jika gagal bertahan.
Dari perspektif Realized Cap Deviation (RC-Deviation), Bitcoin telah mencapai 3X multiplier, yang menunjukkan zona risiko tinggi dengan kemungkinan koreksi atau konsolidasi. Dalam kondisi ini, strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) menjadi pilihan yang lebih bijak untuk mengelola risiko dan menghindari pembelian di harga tertinggi.
Investor disarankan untuk tetap waspada dan mencermati reaksi harga di level support kunci sebelum mengambil keputusan investasi.