Bitcoin Recap (14 – 21 April 2025)
Dalam sepekan terakhir, Bitcoin kembali menunjukkan pergerakan yang stabil dan positif. Berdasarkan data periode 14 hingga 21 April 2025, harga Bitcoin mengalami kenaikan sebesar +1,69%, menguat dari level sebelumnya hingga mencapai harga saat ini di $87,232.
Selama periode tersebut, Bitcoin mencatatkan harga tertinggi mingguan di angka $87,628, menunjukkan adanya dorongan beli yang kuat meskipun sempat menyentuh titik terendah mingguan di $82,103. Volatilitas ini masih tergolong wajar dalam siklus pergerakan harga Bitcoin yang sedang berada di tren bullish jangka menengah.
Secara kapitalisasi pasar, Bitcoin kini menguasai nilai sebesar $1,732 triliun, memperkokoh posisinya sebagai aset digital dengan valuasi terbesar di pasar kripto. Aktivitas pasar juga masih cukup aktif dengan volume perdagangan 24 jam terakhir yang tercatat sebesar $22,65 miliar.
Kenaikan ini bisa menjadi sinyal positif bagi investor dan trader, menandakan adanya optimisme pasar yang tetap terjaga menjelang pertengahan kuartal kedua 2025. Namun demikian, para pelaku pasar tetap disarankan untuk mencermati potensi koreksi jangka pendek serta mengikuti perkembangan makroekonomi global yang turut memengaruhi sentimen terhadap aset kripto.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu ke Depan?
Setelah mencatatkan kenaikan stabil dalam sepekan terakhir, perhatian pasar kini tertuju pada pergerakan Bitcoin dalam beberapa hari ke depan. Dari sudut pandang teknikal, momentum yang terbentuk pada hari ini menjadi faktor kunci yang akan menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.
Saat ini, Bitcoin tengah menguji area breakout dari pola bullish flag, sebuah pola kelanjutan tren yang sering kali menjadi sinyal penguatan lanjutan. Jika candlestick daily hari ini berhasil close dengan kuat dan solid di atas area resisten, maka hal ini dapat dikonfirmasi sebagai breakout valid, sehingga membuka peluang bagi Bitcoin untuk melanjutkan tren naiknya dalam jangka pendek hingga menengah.
Breakout dari pola bullish flag secara teknis menandakan bahwa konsolidasi harga yang terjadi sebelumnya telah selesai dan pasar siap melanjutkan tren naik. Target potensial dari pola ini bisa membawa Bitcoin mendekati area psikologis baru, dengan level-level penting seperti $90,000 hingga $92,000 menjadi zona pantauan para trader.
Namun, apabila harga gagal mempertahankan penguatan hingga penutupan hari ini, maka ada kemungkinan Bitcoin akan kembali bergerak sideways atau melakukan pullback ke area support sebelumnya, untuk menguji kekuatan buyer sebelum melanjutkan pergerakan selanjutnya.
Dengan demikian, hari ini menjadi momen krusial yang layak diamati oleh para pelaku pasar. Keberhasilan breakout akan memberikan sinyal bullish yang kuat, sedangkan kegagalan bisa menandakan perlunya konsolidasi lebih lanjut sebelum rally berikutnya.
Bitcoin ETFs: 2025 TTD Change in Holdings (# off Bitcoin)
Tren menarik terlihat di pasar Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data dari CryptoQuant, BlackRock melalui IBIT mencatatkan akumulasi terbesar dengan menambah sebanyak 19.951 Bitcoin ke dalam portofolionya. Di sisi lain, sebagian besar ETF lainnya justru menunjukkan arah yang berlawanan—yakni melakukan aksi jual.
Dominasi IBIT di Tengah Arus Keluar ETF Lain
Selain IBIT, hanya beberapa ETF lain yang mencatatkan akumulasi positif, seperti:
- BTC (Bitwise): +3.000,4 BTC
- ARKB (Ark Invest): +678,4 BTC
- HODL (VanEck): +360,5 BTC
Namun selebihnya, hampir seluruh ETF mencatatkan penurunan jumlah kepemilikan Bitcoin:
- GBTC (Grayscale): -15.258,6 BTC
- FBTC: -5.930,1 BTC
- BRRR: -3.122,7 BTC
- BTCO: -2.849 BTC
- BITB: -2.714,6 BTC
- EZBC: -2.642,9 BTC
- BTCW: -2.315 BTC
Data ini memperlihatkan satu hal yang mencolok: hanya segelintir ETF—terutama BlackRock—yang benar-benar menjadi motor penggerak permintaan Bitcoin di tahun 2025. Ketimpangan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa jika tidak ada dukungan tambahan dari ETF lainnya, maka potensi pertumbuhan permintaan institusional terhadap Bitcoin bisa melemah atau berjalan tidak seimbang.
Sebaliknya, jika ETF lain mulai mengikuti langkah BlackRock dan mempercepat akumulasi, hal ini bisa menciptakan efek domino yang meningkatkan permintaan pasar secara signifikan. Ini akan berdampak positif terhadap harga dan sentimen jangka panjang Bitcoin.
Meskipun aksi BlackRock menjadi sinyal bullish yang kuat, pasar tetap membutuhkan konfirmasi dari institusi lain untuk menciptakan permintaan berkelanjutan. Apabila ETF lain “ikut berpesta”, maka akumulasi besar-besaran bisa menjadi katalis utama untuk potensi kenaikan harga Bitcoin lebih lanjut.
Kesimpulan
Bitcoin mencatat kenaikan mingguan sebesar +1,69% dan saat ini berada di level $87,232, menunjukkan tren bullish jangka menengah yang masih bertahan. Dari sisi teknikal, penutupan harga hari ini menjadi momen krusial—jika berhasil breakout dari pola bullish flag, maka potensi penguatan menuju $90,000–$92,000 semakin terbuka.
Di sisi institusional, BlackRock melalui IBIT menjadi pendorong utama permintaan Bitcoin dengan akumulasi terbesar sepanjang 2025, sementara mayoritas ETF lain justru mencatatkan aksi jual. Ketimpangan ini menunjukkan pentingnya partisipasi ETF lain untuk menopang pertumbuhan permintaan dan menjaga momentum pasar tetap positif.
Baca Juga: Bedah Kripto WalletConnect ($WCT)