Selama periode 19 hingga 26 Mei 2025, Bitcoin mencatatkan performa yang cukup positif dengan kenaikan harga sebesar +2,40%. Pergerakan ini mencerminkan sentimen pasar yang cenderung optimis meskipun volatilitas tetap terasa di sepanjang pekan.
Dalam seminggu terakhir, Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi di angka $112,034, menunjukkan adanya dorongan beli yang kuat dari pelaku pasar, terutama pada momentum tertentu yang dipicu oleh faktor teknikal maupun berita makroekonomi. Sementara itu, harga terendah yang tercatat berada di $101,996, menandakan adanya tekanan jual yang masih sesekali muncul.
Per 26 Mei 2025, harga Bitcoin berada di level $109,639, menjadikannya salah satu aset digital dengan performa yang tetap solid di tengah dinamika pasar kripto global. Kapitalisasi pasar (market cap) Bitcoin saat ini berada di kisaran $2,17 triliun.
Adapun volume transaksi dalam 24 jam terakhir mencapai $29,89 miliar, menunjukkan likuiditas pasar yang tetap tinggi serta aktivitas perdagangan yang cukup aktif dari investor ritel maupun institusional.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu ke Depan?
Saat ini, Bitcoin menunjukkan potensi untuk kembali melanjutkan tren kenaikannya. Dari sisi teknikal, selama harga mampu bertahan di atas level support dan tidak mengalami penembusan ke bawah level tersebut, maka struktur pasar secara keseluruhan masih berada dalam fase bullish.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa tekanan beli masih cukup dominan, membuka peluang bagi Bitcoin untuk melanjutkan reli menuju level yang lebih tinggi. Target terdekat dalam jangka pendek berada pada area Fair Value Gap (FVG) serta zona resistance yang menjadi hambatan penting berikutnya.
Jika harga berhasil menembus zona tersebut dengan volume yang kuat, maka potensi kelanjutan tren naik akan semakin terbuka lebar. Namun demikian, konsistensi harga dalam mempertahankan support menjadi kunci utama untuk menjaga momentum positif ini tetap berlanjut.
Binance – Trading Volume on Spot & Futures
Dalam analisis teknikal, volume merupakan indikator penting yang mencerminkan kekuatan dan karakter dari sebuah tren. Volume tidak hanya membantu mengukur ulang seberapa besar demand, tetapi juga memberikan gambaran mengenai sifat demand tersebut. Demand yang berasal dari pasar spot dan pasar derivatives memiliki implikasi yang sangat berbeda terhadap perilaku investor maupun arah pergerakan harga.
Saat ini, data menunjukkan bahwa sejak 5 Mei, aktivitas futures di Binance meningkat secara perlahan, sedangkan volume spot terus menurun secara nyata. Hal ini menandakan bahwa pergerakan harga Bitcoin akhir-akhir ini lebih banyak didorong oleh short-term speculative positioning di pasar derivatives, bukan oleh akumulasi jangka panjang di pasar spot.
Perlu dicatat bahwa pembelian di pasar spot umumnya mencerminkan keyakinan jangka panjang dari investor, sedangkan perdagangan di futures lebih bersifat spekulatif dan berjangka pendek. Ketika tren naik tidak didukung oleh strong spot demand, maka reli harga tersebut cenderung lebih rentan terhadap koreksi. Volatilitas pun bisa meningkat tajam apabila posisi futures yang terlalu agresif harus dilikuidasi secara mendadak.
Situasi ini menandakan adanya peningkatan risk-taking behavior di pasar, yang membuat tren saat ini menjadi lebih rapuh. Oleh karena itu, kewaspadaan ekstra sangat disarankan sebelum mengambil keputusan investasi, terutama di tengah ketidakseimbangan antara aktivitas spot dan futures yang terlihat saat ini.
Kesimpulan
Minggu ini, Bitcoin menunjukkan performa positif dengan kenaikan +2,40% dan potensi tren naik masih terbuka selama harga bertahan di atas level support. Namun, penurunan volume di pasar spot dan peningkatan aktivitas di futures mengindikasikan dominasi spekulasi jangka pendek. Ketidakseimbangan ini membuat tren saat ini lebih rentan terhadap koreksi. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap waspada dan mengutamakan manajemen risiko dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Bedah Kripto Believe ($LAUNCHCOIN)