Selama periode 2 hingga 9 Juni 2025, Bitcoin (BTC) mencatatkan kenaikan yang sangat tipis sebesar +0,08%, mencerminkan pergerakan harga yang cenderung stagnan di tengah pasar kripto yang mulai menyesuaikan arah setelah beberapa pekan volatilitas tinggi.
Pada saat ini, harga Bitcoin berada di level $107.636, sedikit lebih tinggi dibandingkan awal pekan sebelumnya. Meskipun kenaikannya relatif kecil, Bitcoin tetap menunjukkan ketahanan yang cukup kuat di tengah fluktuasi harga aset digital lainnya.
Sepanjang sepekan terakhir, harga tertinggi yang dicapai Bitcoin adalah $106.806, sedangkan harga terendah tercatat di level $100.424. Rentang harga ini mencerminkan adanya tekanan jual dan beli yang seimbang, serta minimnya katalis kuat yang mampu mendorong harga secara signifikan ke salah satu arah.
Dari sisi fundamental, kapitalisasi pasar (market cap) Bitcoin saat ini berada di angka $2,139 triliun, menegaskan posisi BTC sebagai aset kripto dengan dominasi pasar terbesar. Sementara itu, volume transaksi dalam 24 jam terakhir tercatat sebesar $24,23 miliar, menunjukkan aktivitas perdagangan yang relatif stabil di tengah pasar yang cenderung sideways.
Pergerakan harga yang tenang seperti ini kerap dianggap sebagai fase konsolidasi, yang dapat menjadi sinyal awal sebelum terjadinya pergerakan signifikan ke depan baik ke arah bullish maupun bearish. Para pelaku pasar dan investor jangka menengah perlu memperhatikan data makroekonomi global dan perkembangan regulasi kripto sebagai potensi pemicu arah pergerakan harga berikutnya.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu ke Depan?
Mengacu pada analisis teknikal dengan timeframe 4 jam, pergerakan Bitcoin menunjukkan sinyal positif yang patut dicermati. Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin berhasil melakukan liquidity sweep terhadap tiga titik low-level candle weekly, yang sering kali menjadi area akumulasi institusi atau smart money.
Setelah menyapu likuiditas tersebut, harga Bitcoin berhasil bounce dengan kuat dari zona Fair Value Gap (FVG) sebuah area imbalance yang secara teknikal sering menjadi magnet harga untuk melakukan reaksi. Rebound dari zona ini mengindikasikan bahwa tekanan beli mulai mendominasi kembali pasar.
Lebih lanjut, Bitcoin juga telah berhasil breakout dari dynamic resistance, yaitu garis tren turun yang terbentuk dari serangkaian lower high sebelumnya. Jika breakout ini terkonfirmasi valid (dengan adanya retest dan tidak kembali ke bawah resistance), maka Bitcoin berpotensi melanjutkan tren naiknya.
Dengan kondisi teknikal saat ini, potensi untuk melanjutkan penguatan sangat terbuka, bahkan memungkinkan bagi Bitcoin untuk menguji dan menembus all-time high (ATH) yang baru dalam jangka pendek hingga menengah.
Bitcoin: Realized Price – UTXO Age Bands
Dalam analisis on-chain terbaru, data menunjukkan rata-rata entry price dari kelompok short-term holder Bitcoin yaitu investor yang memegang BTC kurang dari 6 bulan dapat menjadi indikator penting untuk membaca potensi arah pergerakan harga jangka pendek. Berikut adalah data rata-rata cost basis dari masing-masing kelompok:
- 🟢 1 Week – 4 Weeks: $106.200
- 🟣 1 Month – 3 Months: $87.300
- 🔵 3 Months – 6 Months: $97.500
Mengapa Ini Penting?
Short-term holder yang sedang berada dalam kondisi rugi cenderung lebih mudah mengalami panic selling. Ketika harga kembali ke level break-even, banyak dari mereka yang memilih untuk keluar dari posisi dan menekan tombol jual yang menyebabkan area tersebut berubah menjadi resistance potensial, seperti yang bisa terjadi di kisaran $106.200.
Sebaliknya, bagi para buyer on the sidelines, area yang sebelumnya menjadi titik akumulasi (seperti $97.500) sering kali dianggap sebagai support zone yang menarik untuk masuk posisi beli. Ini karena area tersebut dianggap relatif aman dan memiliki probabilitas untuk memicu reaksi harga naik.
Dalam jangka pendek, dua level ini menjadi perhatian utama:
- $106.200 sebagai area resistance, tempat short-term holders kemungkinan besar mulai melakukan profit-taking.
- $97.500 sebagai area support, di mana potensi minat beli dari pelaku pasar baru bisa mulai terlihat.
Mengetahui posisi rata-rata short-term holder memberi kita wawasan penting tentang zona ketakutan dan peluang dalam pergerakan pasar Bitcoin. Dengan kata lain, pemahaman terhadap psikologi pasar berbasis data on-chain bisa menjadi senjata tambahan bagi trader untuk mengantisipasi reaksi harga berikutnya.
Kesimpulan
Bitcoin menunjukkan pergerakan stabil selama sepekan terakhir dengan kenaikan tipis +0,08%, menandakan fase konsolidasi. Secara teknikal, breakout dari dynamic resistance dan bounce dari zona FVG membuka peluang penguatan menuju ATH baru. Dari sisi on-chain, area $106.200 berpotensi menjadi resistance akibat aksi jual short-term holders, sementara $97.500 menjadi support potensial bagi buyer. Kombinasi teknikal dan data on-chain memberikan panduan kunci bagi trader dalam menghadapi arah pasar Bitcoin dalam jangka pendek.
Baca Juga: Top 5 Altcoin yang Harus Kamu Pantau Minggu Ini (9 Juni 2025)