Seorang jenderal militer Iran mengklaim bahwa permainan kripto Hamster Kombat adalah bagian dari “perang lunak” Barat yang ditujukan untuk melemahkan Iran. Hal ini juga didukung oleh media yang dikelola oleh negara. Menurut laporan, hamster digital dalam permainan ini telah menyebar luas di Iran, dan pemerintah Iran tidak terlalu senang dengan fenomena tersebut.
Hamster Kombat, permainan kripto berbasis Telegram, telah mengalami lonjakan popularitas di Iran. Menurut laporan dari Associated Press pada hari Senin, pengguna lokal dengan cepat beralih ke permainan tap-to-earn yang sederhana ini, terutama menjelang peluncuran token yang dinantikan.
Baca juga Apakah PEPE dan SOL Sudah Game Over? Komunitas Raboo yang Tahan Banting Menjaga Harga Tetap Naik
Minat yang meluas terhadap permainan ini terlihat dalam beberapa minggu terakhir. Hamster Kombat, yang berpusat pada konsep mengetuk layar dan memungkinkan pemain untuk mengelola bursa kripto fiksi sebagai CEO hamster, tampaknya menarik banyak pemain yang ingin mendapatkan bagian dari distribusi token.
Tingginya Angka Pemain Hamster Kombat
Pada hari Senin, para pengembang Hamster Kombat mengumumkan bahwa permainan ini telah menarik total 200 juta pemain. Angka ini cukup signifikan, mengingat ada sekitar 900 juta pengguna Telegram secara keseluruhan. Peningkatan jumlah pemain ini terlihat jelas dari angka yang diklaim sebelumnya, yaitu 150 juta pemain pada tanggal 14 Juni.
Permainan ini tidak hanya populer di Iran, tetapi juga mendapatkan perhatian global. Banyak orang tertarik dengan konsep permainan yang inovatif dan potensi keuntungan dari token yang akan diluncurkan. Hamster Kombat, dengan gaya permainannya yang unik dan daya tarik kripto, telah berhasil menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, menjadikannya salah satu permainan kripto yang paling banyak dibicarakan saat ini.
Baca juga 3 Token Donald Trump yang Cocok Dilirik Menjelang Pilpres Amerika Serikat
Pemerintah Iran mengkhawatirkan dampak permainan ini terhadap masyarakat, terutama karena permainan ini dianggap sebagai alat propaganda Barat. Mereka khawatir bahwa permainan seperti Hamster Kombat dapat mempengaruhi budaya dan pandangan politik generasi muda Iran. Sementara itu, popularitas permainan ini terus meningkat, menunjukkan bahwa pengguna Iran tetap antusias untuk menjelajahi dunia kripto meskipun ada kekhawatiran dari pihak berwenang.
Hamster Kombat juga mengalami pertumbuhan yang signifikan di YouTube dan Twitter, dan laporan seperti ini dari AP pada hari Senin membantu mendukung gagasan bahwa permainan ini sedang naik daun dengan cepat. Namun, hal itu sepertinya tidak disukai oleh pemerintah Iran. Saat pemain di negara tersebut menggetuk layar ponsel mereka dengan harapan mendapatkan imbalan kripto, anggota pemerintah sepertinya melihatnya sebagai pengaruh Barat yang tidak pantas, sementara warga Iran menghadapi inflasi tinggi, sedikit lapangan kerja, dan sanksi-sanksi Barat.
“Wakil kepala staf militer Iran Laksamana Muda Habibollah Sayyari mengatakan kepada IRNA, lembaga berita yang dikelola negara, bahwa salah satu fitur dari ‘perang lunak’ musuh adalah permainan ‘Hamster’,” kata AP, menambahkan bahwa Sayyari berspekulasi bahwa kekuatan Barat mencoba mengalihkan perhatian warga Iran dari pemilihan presiden sehingga mereka tidak “memperhatikan rencana para kandidat presiden.”
Baca juga Pemerintah Jerman Memindahkan $425 Juta Bitcoin ke Alamat Wallet lain