Pendiri TRON, Justin Sun, baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk menyumbangkan $1 juta kepada organisasi Otonom Terdesentralisasi (DAO) yang dibentuk dengan tujuan khusus mendukung pembebasan Pavel Durov, pendiri Telegram. Langkah ini diumumkan Sun melalui cuitannya pada 25 Agustus, di mana ia menekankan pentingnya solidaritas dalam komunitas kripto dalam menghadapi ancaman terhadap kebebasan digital yang semakin nyata.
Sun memandang DAO sebagai alat yang efektif untuk menggalang dukungan komunitas secara luas dan mendemonstrasikan kekuatan kolektif industri kripto. Dengan berfokus pada desentralisasi, DAO ini diharapkan mampu menarik partisipasi dari berbagai kalangan dalam komunitas kripto, yang selama ini dikenal sebagai pendukung utama kebebasan informasi dan kebebasan berpendapat di dunia digital.
Solidaritas yang Sun dorong ini bukan hanya tentang menggalang dana, tetapi juga sebagai simbol perlawanan terhadap upaya pengekangan kebebasan yang dihadapi Durov. Penangkapan Durov oleh otoritas Prancis pada 23 Agustus lalu telah menimbulkan gelombang keprihatinan di seluruh dunia, terutama di kalangan pegiat kripto yang melihat tindakan ini sebagai ancaman terhadap prinsip-prinsip dasar desentralisasi dan kebebasan informasi.
Dalam cuitannya, Sun menyatakan:
“Industri kripto harus bersatu untuk membentuk #FreePavel DAO, yang bertujuan mendukung Pavel Durov secara hukum untuk memperoleh kebebasannya. Saya akan menyumbang $1 juta jika DAO tersebut didirikan secara terdesentralisasi dan memperoleh dukungan yang cukup dari komunitas.”
Pernyataan Justin Sun ini mencerminkan dukungan luas yang diterima Durov sejak penangkapannya di Prancis pada 23 Agustus. Durov, yang memiliki kewarganegaraan ganda Prancis-Rusia, ditahan oleh Gendarmerie Transportasi Udara Prancis (GTA) setelah pesawat pribadinya mendarat di bandara Le Bourget. Penahanan ini dilakukan berdasarkan surat perintah yang berlaku khusus di wilayah Prancis.
Otoritas Prancis menuduh Durov terlibat dalam sejumlah kejahatan, termasuk tuduhan bahwa Telegram gagal memoderasi konten secara memadai. Durov berisiko menghadapi dakwaan terkait keterlibatan dalam perdagangan narkoba, eksploitasi anak, dan penipuan. Selama akhir pekan, dukungan terhadap Durov mengalir dari berbagai tokoh penting di industri kripto, yang ramai-ramai menggunakan tagar #FreePavel di media sosial. Tokoh-tokoh tersebut termasuk Elon Musk, salah satu pendiri Ethereum Vitalik Buterin, Robert Kennedy Jr., dan banyak lainnya.
Pendukung Pavel Durov
Elon Musk
Elon Musk menjadi salah satu yang pertama menyatakan dukungannya dengan mencuitkan tagar “#FreePavel.” Dengan gaya khasnya, Musk menambahkan komentar sarkastis tentang meningkatnya sensor di Eropa, dengan menulis: “POV: Ini tahun 2030 di Eropa, dan Anda dieksekusi karena menyukai meme.”
Vitalik Buterin
Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, juga menyuarakan keprihatinannya dengan menyebut penangkapan Durov “terlihat sangat buruk dan mengkhawatirkan bagi masa depan kebebasan perangkat lunak dan komunikasi di Eropa.”
Robert F.Kennedy Jr
Robert F. Kennedy Jr., yang baru-baru ini mundur dari pencalonan presiden AS untuk mendukung mantan presiden Donald Trump, juga menyuarakan keprihatinannya. Dalam sebuah cuitan, Kennedy menegaskan: “Prancis baru saja menangkap Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, platform yang terenkripsi dan tidak disensor. Kebutuhan untuk melindungi kebebasan berbicara belum pernah sepenting ini.”
Penangkapan Pavel Durov telah memicu gelombang solidaritas global, khususnya di kalangan komunitas kripto yang dikenal memperjuangkan prinsip-prinsip desentralisasi dan kebebasan informasi. Inisiatif pembentukan DAO yang didukung oleh Sun mencerminkan semangat kolektif komunitas ini dalam menghadapi ancaman terhadap kebebasan digital. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Elon Musk, Vitalik Buterin, dan Robert Kennedy Jr., upaya pembebasan Durov telah menjadi simbol perlawanan terhadap pengekangan kebebasan di era digital.
Sumbangan finansial yang dijanjikan oleh Sun juga menunjukkan bahwa komunitas kripto siap menggunakan sumber dayanya untuk mempertahankan nilai-nilai inti yang mereka pegang teguh. Melalui inisiatif ini, industri kripto menegaskan perannya sebagai penjaga kebebasan digital, di mana desentralisasi dan kebebasan informasi menjadi pilar utama. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas di tengah ancaman global terhadap kebebasan berbicara dan hak-hak digital.