Pernah ga sih kalian terpikirkan dengan adanya dunia lain selain dunia nyata yang didalam nya itu serba digital dan tidak bisa kita sentuh secara fisik? Akhir akhir ini dunia digital yang disebut Metaverse sedang ramai dibicarakan banyak media maupun influencer di seluruh dunia karena teknologi yang dapat memudahkan manusia dalam segala aktivitas keseharian nya.
Metaverse didefinisikan paling sederhana sebagai dunia virtual di mana orang dapat bersosialisasi, bekerja, dan bermain — CEO Facebook Mark Zuckerberg
Matthew Ball, seorang pemodal ventura yang telah banyak menulis tentang topik tersebut, mengatakan bahwa metaverse mewakili gelombang keempat ke komputer, setelah komputasi mainframe, komputasi pribadi, dan komputasi seluler.
Metaverse atau dunia virtual mungkin merupakan salah satu kategori paling yang paling booming dalam industri blockchain karena mereka menggabungkan teknologi baru kedalam satu ekosistem. Mulai dari web3, crypto, hingga NFT. Dilansir dari Yahoo Finance bahwa sampai saat ini, investor telah menghabiskan hampir $55 juta untuk tanah digital didalam metaverse dan item dalam game.
Metaverse memanfaatkan beberapa teknologi seperti Web3, NFT, serta Crypto Asset untuk menciptakan dunia virtual mereka. Layaknya dunia nyata, nantinya kalian bisa memiliki pakaian, membuat bangunan, membeli tanah, hingga berinteraksi satu sama lain melalui Metaverse. Web3 sebagai jaringannya, crypto asset sebagai alat tukar nya, dan NFT sebagai butki kepemilikan terhadap assetnya. Untuk memaksimalkan user experience, beberapa metaverse juga kompatibel dengan perangkat VR seperti Oculus untuk mendukung kemudahan dalam mengakses dunia virtual ini.
Sejarah Metaverse
Metaverse hadir dengan berbagai proses yang terjadi selama bertahun-tahun, berikut adalah perjalanan awal mula metaverse diciptakan
1992 – Novel yang berjudul “Snow Crash”
Tahun berikutnya, penulis fiksi ilmiah Neal Stephenson menciptakan istilah “metaverse” dalam novelnya tahun 1992 Snow Crash, di mana manusia, sebagai avatar, berinteraksi satu sama lain dan agen perangkat lunak, dalam ruang virtual tiga dimensi yang menggunakan metafora alam semesta.
2003 – Second Life
Second Life adalah dunia virtual online, yang dikembangkan oleh Philip Rosedale dan timnya di Linden Lab pada tahun 2003. Ini merupakan pendahulu dari dunia Metaverse yang sedang dikembangkan saat ini. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi pengguna Second Life adalah bandwidth rendah dan waktu tempuh yang lama sehingga menjadikannya pengalaman yang kurang optimal. Tetapi hingga saat ini, Second Life memiliki basis pengguna aktif dari satu juta orang, masing-masing menghabiskan lebih dari empat jam sehari di dunia maya ini.
2004 – Roblox
Platform game online ini dapat memungkinkan pengguna untuk membuat dan memainkan game yang dikembangkan oleh pengguna lain melalui internet.
2009 – Bitcoin
Pada tahun 2009, Bitcoin diciptakan oleh seseorang yang saat ini belum diketahui identitas nya yaitu, Satoshi Nakamoto, Bitcoin ini sangatlah berpengaruh terhadap berkembangnya metaverse karena segala transaksi yang berhubungan metaverse harus menggunakan mata uang kripto sebagai kebutuhan di dalam dunia virtual.
2009 – Blockchain
Seiring dengan penemuan Bitcoin, Satoshi Nakamoto juga menggunakan blockchain yang berfungsi sebagai buku besar transaksi publik untuk Bitcoin.
2011 – Ready Player One
Novel karya Ernest Cline ini memperkenalkan banyak anak muda pada konsep dunia virtual reality. Adaptasi Steven Spielberg pada tahun 2018 membuat ide itu semakin jelas dan minatnya semakin meluas.
2015 – Ethereum
Pada bulan Juli 2015, Vitalik Buterin dan Gavin Wood meluncurkan Jaringan Ethereum, bersama dengan blockchain ethereum.
2015 – Decentraland
Decentraland merupakan salah satu platform metaverse dibawah jaringan Ethereum. Yang bisa dikatakan salah satu pioneer juga dunia virtual dengan konsep blockchain yang terdesentralisasi.
2015 – Smart Contracts
Smart contracts pertama kali diusulkan pada awal 1990-an oleh Nick Szabo, yang menciptakan istilah untuk merujuk pada janji, yang ditentukan dalam bentuk digital, termasuk protokol di mana para pihak melakukan perjanjian. Diciptakan Sejak peluncuran blockchain Ethereum tahun 2015
2016 – Pokemon GO
Pokemon Go adalah game pertama yang menampilkan dunia virtual ke dunia nyata. Ini menggunakan perangkat seluler dengan GPS untuk menemukan, menangkap, melatih, dan melawan makhluk virtual, yang disebut Pokémon, yang muncul seolah-olah mereka berada di lokasi dunia nyata pemain.
2018 – Axie Infinity
Axie Infinity bisa dikatakan salah satu Game Play to Earn paling sukses saat ini. Yang memungkinkan para pemain bisa mendapat penghasilan hanya dengan bermain game. Pada pertengahan 2021, mereka memiliki penjualan tertinggi dari semua platform game play-to-earn.
2020 – Konser Pertama di Metaverse
Pada April 2020, Travis Scott dan Marshmello tampil di video game Fortnite dengan penonton menyentuh 30 juta orang. Walau Fortnite dikenal sebagai video game, namun konser yang diadakan di platform ini sudah hampir menyerupai konsep dari metaverse yang sesungguhnya.
2021 – Microsoft dan Facebook
Di tahun 2021, Microsoft mengeluarkan Mesh, sebuah platform yang didesain untuk kolaborasi virtual di lebih dari satu perangkat.
Di tahun yang sama, Facebook mengganti nama induk perusahaan mereka menjadi Meta. Mereka juga mengungkap rencana untuk fokus pada pengembangan teknologi metaverse.
Perusahaan besar yang mulai memasuki Industri Metaverse
Sejak Facebook mengubah namanya menjadi Meta, dunia di kejutkan karena kehadiran metaverse, Web 3.0, cryptocurrency, dan NFT yang telah mengambil alih banyak ruang dalam kehidupan nyata dan banyak perusahaan yang memanfaatkan momen tersebut karena bisnis dan keuntungan yang menjanjikan untuk masa depan. Berikut adalah perusahaan besar yang mengadopsi metaverse sebagai teknologi yang dipakai untuk kedepan nya
1. Roblox
Roblox adalah perusahaan Gaming Amerika yang didirikan pada tahun 2004. Roblox platform Gaming Amerika dan perusahaan pembuatan game berfokus pada pembangunan dunia metaverse.
Roblox menampilkan daftar panjang permainan seperti Meepcity dan Bloxburg yang memungkinkan pemain membangun rumah virtual dan melakukan tugas dasar bertahan seperti mencari pekerjaan dan mencari petualangan di dunia virtual.
Roblox berfokus untuk membangun platform metaverse di mana orang dapat melakukan lebih dari sekadar bermain game, di dunia meta orang dapat mencoba pakaian baru di avatar digital mereka, membangun rumah, mengobrol dengan teman, dan bahkan dapat melakukan petualangan.
2. Epic Games
Epic Games adalah perusahaan pengembang video game dan perangkat lunak Amerika yang didirikan pada tahun 1991. Perusahaan ini menawarkan beberapa game luar biasa seperti Fortnite, Unreal Engine 4, dan Unreal. Fortnite dan Unreal Engine 4 adalah beberapa game bertahan hidup.
Salah satu game mereka yaitu Fortnite memiliki konsep yang semakin berkembang kearah Metaverse. Platform metaverse akan menjadi awal mula terhubungnya sesama manusia dalam bentuk digital. Ide utama yang dibayangkan Epic Games adalah bagaimana manusia tetap bisa memiliki pengalaman layaknya dikehidupan nyata, namun semua dilakukan secara virtual. Dan semakin kedepannya terlihar Epic Games akan turut serta menjadi salah satu perusahaan yang akan mengembangkan teknologi ini.
3. Nike
Nike adalah MNC Amerika yang membangun masa depan alas kaki dan pakaian. Didirikan pada 26 Januari 1964, kini menjadi merek yang menyediakan alas kaki, pakaian, peralatan, dan layanan. Ini terkenal dengan alas kaki (baik kasual maupun olahraga).
Nike merupakan merek teratas sedang bereksperimen dengan teknologi metaverse bekerja sama dengan Roblox. Ini telah membangun dunia virtualnya “Nikeland” di Roblox, Nikeland adalah ruang bebas untuk menjelajahi game. Pemain akan mendapatkan kesempatan untuk mencoba sepatu olahraga baru dan lari maraton di Nikeland.
Nikeland adalah dunia maya yang diciptakan oleh Nike. Dunia maya Nike juga akan memiliki beberapa avatar digital dan orang-orang yang akan memenangkan kompetisi di dunia Nike akan mendapatkan hadiah “blue band.” Nike diatur untuk meniru pengalaman kehidupan nyata di dunia virtual. Pemain juga akan mendapatkan kesempatan untuk memakai sepatu Nike digital.
4. Tinder
Tinder adalah aplikasi kencan online yang didirikan pada tahun 2012. Tinder menghubungkan “individu yang berpikiran sama” melalui “Right Swipe” pada aplikasinya. Seiring waktu, Tinder telah berkembang menjadi aplikasi untuk bertemu “teman” dan “teman spesial”.
Dengan perusahaan dari domain yang berbeda melompat di metaverse. Berkencan dengan metaverse dan bertemu melalui “avatar digital” adalah sesuatu yang baru yang sedang dibangun Tinder. Tinder telah meluncurkan beberapa fitur baru seperti “Swipe Night” dan “Explore”.
5. Magic Leap
Magic Leap adalah perusahaan rintisan Amerika yang menyediakan teknologi seperti virtual reality yang memungkinkan orang berinteraksi di lingkungan digital. Didirikan pada 2010, perusahaan ini membangun masa depan teknologi melalui virtual reality.
Magic Verse adalah konsep baru yang diciptakan oleh “Magic Leap”, Magicverse adalah sistem baru yang akan menjembatani kesenjangan antara dunia virtual dan dunia nyata. Di dunia “ajaib” hal-hal yang berbeda akan digabungkan. Ini akan menjadi kombinasi perangkat IoT, computing dan sensing
6. Gather
Gather adalah platform obrolan video. Gather menjembatani kesenjangan antara individu dan menyarankan cara baru untuk bertemu orang-orang untuk membangun komunitas virtual.
Gather sedang membangun platform metaverse untuk kantor virtual, konferensi virtual, dan pertemuan virtual. Itu membangun lapisan virtual di atas lapisan fisik bumi di mana orang akan mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi, bersosialisasi, dan bersenang-senang. Dunia VR akan memberikan rasa kesenangan pada kehidupan yang membosankan.
7. Facebook (Meta)
Facebook adalah platform di mana orang dapat berinteraksi satu sama lain, membangun komunitas, dan bersosialisasi sambil duduk di rumah. Platform jejaring sosial telah meruntuhkan batasan negara dan memungkinkan dunia berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di negara yang jauh.
Facebook telah mengubah namanya menjadi Meta, dan sekarang bereksperimen dengan teknologi metaverse. Ambisi Meta adalah mengubah kehidupan rutin dari membangun ruang kerja 3D, kantor virtual hingga membangun headset augmented reality.
8. Microsoft
Perusahaan ini mengadaptasi produk perangkat lunak untuk menciptakan versi metaverse yang lebih korporat — sebuah konsep yang dipromosikan oleh salah satu pendiri Facebook Mark Zuckerberg yang berjanji untuk membiarkan pengguna hidup, bekerja, dan bermain dalam dunia virtual yang saling terhubung.
Yang pertama, versi program obrolan dan konferensi Microsoft Teams yang menampilkan avatar digital, sedang diuji dan akan tersedia pada paruh pertama tahun 2022. Pelanggan akan dapat berbagi file dan fitur Office, seperti dek PowerPoint, di dunia virtual.
Fitur Teams yang baru, yang diresmikan pada hari Selasa di konferensi Ignite perusahaan, akan memungkinkan bisnis menciptakan ruang di mana para pekerja dapat bertemu. Teknologi ini menggunakan perangkat lunak Microsoft yang diumumkan awal tahun ini bernama Mesh yang memungkinkan pengalaman augmented reality dan virtual reality di berbagai kacamata, termasuk HoloLens milik Microsoft. Pelanggan yang tidak memiliki perangkat yang mampu menampilkan gambar 3D dapat merasakan konten dan avatar dalam 2D.
9. Nvidia
Selama presentasi di Computex musim panas lalu, CEO Nvidia Jensen Huang menguraikan visinya untuk “banyak jenis metaverse”, termasuk versi video game dan versi yang didukung augmented reality yang menampilkan NFT.
Omniverse menggabungkan grafik, kecerdasan buatan (AI), alat simulasi, dan komputasi yang dapat diskalakan untuk membantu desainer dan pembuat konten membuat aset dan pemandangan 3D dari laptop atau workstation mereka. Omniverse mampu menghubungkan dunia desain 3D independen, yang sering dibuat dengan alat yang tidak kompatibel, ke dalam adegan virtual bersama.
Nvidia mengumumkan perluasan Omniverse dengan fitur-fitur baru, seperti alat kolaborasi sekali klik Nucleus Cloud, dan konektor, ekstensi, dan pustaka aset baru yang dibuat oleh mitra Nvidia termasuk pasar 3D dan library aset digital TurboSquid oleh Shutterstock, CGTrader, Sketchfab dan Twinbru.
10. Tencent
Perusahaan akan mengakuisisi pembuat perangkat keras game Black Shark untuk pindah ke VR.
Musim Gugur yang lalu, “metaverse” menjadi kata kunci ketika Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta Platforms. Sementara bentuk dan ruang lingkup akhir dari metaverse belum ditentukan, tampaknya dunia virtual akan tumbuh di masa depan. Oculus menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh pada Hari Natal, menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang mencoba seluruh ide metaverse ini.
Di Cina, perusahaan dengan posisi terbaik untuk mendapatkan keuntungan dari metaverse . Sementara Meta mendominasi media sosial global dengan platform Facebook dan Instagram-nya, Tencent mendominasi China, dengan “aplikasi super” WeChat-nya digunakan oleh lebih dari 1,26 miliar orang.
Dan Tencent satu-up Meta ketika datang ke game seluler, yang bisa menjadi aplikasi metaverse lainnya. Tencent adalah penerbit game nomor satu di China, serta investor besar di banyak studio game terbesar di dunia. Namun sementara Tencent memiliki keunggulan atas Meta dalam game seluler, ia belum mengembangkan unit headset realitas virtual, seperti yang dimiliki Meta dengan platform Oculus-nya.
Perusahaan yang sudah menguasai Dunia Metaverse
Selain perusahaan besar diatas, kalian perlu tau bawasannya telah ada beberapa perusahaan juga yang sudah merajai industri ini. Beberapa diantaranya bahkan mendapatkan keuntungan besar ketika Meta mengumumkan fokusnya kepada dunia Metaverse. Salah satunya Decentraland dan Sandbox yang semakin dikenal semenjak itu. Berikut beberapa perusahaan Metaverse yang bisa kalian coba
1. Decentraland ($MANA)
Decentraland adalah salah satu metaverse pertama di dunia. Gameplay Decentraland cukup mudah, dan saat ini Decentraland memegang rekor pengunjung metaverse terbanyak ketika diluncurkan pada Februari 2020 dengan menerima 12.000 pengguna.
Karena adanya Pandemi, perkembangan teknologi mempercepat adopsi pertemuan virtual seperti Zoom dan Google Hangouts, dan Decentraland telah mengambil langkah lebih jauh dengan menawarkan konferensi metaverse. Yang lebih menarik adalah bangunan virtual yang telah dibuat di Decentraland, termasuk kantor untuk Binance, Kraken, dan proyek kripto lainnya.
Baru-baru ini, Decentraland merilis fitur voice chat yang memungkinkan gamer untuk mendengar pemain lain yang berada di dekat mereka. Tentu saja, fitur ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan ‘mute’ kepada semua orang atau membuatnya hanya teman atau pemain terverifikasi yang dapat berbicara dengan Anda dalam platform ini.
2. Sandbox
Secara konsep, The Sandbox sangat mirip dengan Minecraft. Konsepnya 3D Pixel. Sandbox saat ini dalam versi beta dan terdiri dari 166.464 bidang tanah, 40% di antaranya telah terjual selama setahun terakhir.
Salah satu yang membuat Sandbox menarik adalah dengan banyaknya perusahaan telah membeli bidang tanah di platform ini. Salah satunya adalah Binance. Selain itu terdapat juga Atari, Adidas, Samsung, bahkan salah satu perusahaan The Big Four yaitu PWC Hong Kong juga telah memiliki tanah di Sandbox.
Mau cuan di Metaverse? Ini caranya!!
Dunia digital ini menarik banyak perhatian, mulai dari perusahaan teknologi besar yang turut serta berpartisipasi, hingga jutaan pengguna baru yang ingin mengeksplorasi beragam peluang yang bisa didapatkan dalam industri ini. Dari mendapat pekerjaan virtual, menciptakan karya seni, membuat event, banyak cara baru untuk menghasilkan uang didalam dunia metaverse ini. Istilah sederhananya, Metaverse adalah dunia virtual di mana hampir semua hal menjadi mungkin. Game seperti Axie infinity membuat pemain bisa mendapat 3000-5000 USD per bulan. Berikut beberapa cara yang bisa kalian coba untuk mendapat keuntungan dari industri metaverse.
· Play To Earn
Play to Earn Game adalah salah satu cara terkenal untuk menghasilkan uang di Metaverse. Para pemain game di Asia Tenggara mencari uang dengan bermain game yang dibayarkan dengan bentuk crypto asset.
· Virtual Item
Beberapa platform seperti Sandbox, memungkinkan masyarakat bisa membuat sendiri item-item yang nantinya dapat dijual didalam game. Termasuk didalamnya pakaian, topi, dan lain-lain.
· Virtual Building
Bukan tidak mungkin nantinya ilmu arsitektur dapat diterapkan didalam Metaverse. Layaknya kehidupan pada umumnya, kita bisa membeli tanah dan mendirikan bangunan disini. Otomatis, dibutuhkan kemampuan untuk bisa mendesain dan membuat bangunan didalam dunia Metaverse. Dan kalian bisa menjual jasa tersebut. ·
· Jual Beli Tanah di Metaverse
Salah satu yang paling populer adalah tanah di Sandbox dan Decentraland. Kalian bisa membelinya lalu menjualnya untuk mendapatkan keuntungan, dapat dikatakan cara termudah untuk menghasilkan uang di dalam Metaverse karena harga nya yang semakin naik dan di inginkan banyak orang.
· Sewa Tanah di Metaverse
Jika Anda memiliki tanah ukuran kecil, sedang, atau besar di dalam Metaverse, Anda dapat menyewa tanah kepada user lain dalam metaverse sebagai kebutuhan game, ketika ada orang yang tidak mampu membeli tanah, anda bisa menyewakan tanah tersebut dan mendapatkan passive income.
· Mengembangkan Game
Jika Anda seorang pengembang game, Anda juga dapat membuat game di Metaverse seperti Sandbox dan dapat memperoleh penghasilan dari game tersebut. Seiring popularitas permainan kalian meningkat, demikian juga penghasilan kalian.