Pada November 2024, FBI menggerebek rumah Shayne Coplan, CEO Polymarket, menyita ponsel dan perangkat elektroniknya sebagai bagian dari penyelidikan. Penggerebekan pagi di Soho ini mengejutkan Coplan, yang belum mendapat penjelasan jelas dari FBI.
Ada dugaan bahwa tindakan ini bermotif politik, karena Polymarket aktif dalam prediksi pemilu AS 2024 yang mendukung kemenangan Trump. Beberapa kritikus menyebut penggerebekan ini sebagai “drama politik” karena FBI bisa saja meminta perangkat tersebut melalui pengacara Coplan.
Ada spekulasi DOJ sedang menyelidiki Polymarket atas dugaan manipulasi pasar untuk menguntungkan Trump. Hingga kini, belum ada dakwaan resmi terhadap Coplan atau Polymarket.
Kesuksesan Polymarket dan Tantangan Regulasi
Selama pemilu AS 2024, Polymarket lonjakan volume mencapai $2,5 miliar. Lonjakan ini menunjukkan ketertarikan yang sangat besar pada platform untuk prediksi pemilu, terutama dengan pemilihan presiden AS yang berlangsung saat itu.
Peningkatan volume yang drastis pada tahun 2024 jauh melampaui aktivitas sebelumnya, yang terlihat stabil namun rendah selama tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan ini menarik perhatian publik dan regulator, seperti ANJ di Prancis, yang mempertimbangkan pemblokiran akses Polymarket.
Tingginya volume juga mengundang perhatian CFTC di AS, yang sebelumnya telah menuntut Polymarket untuk membatasi akses pengguna AS. Lonjakan besar dalam volume perdagangan ini menyoroti daya tarik Polymarket sebagai alat prediksi politik, tetapi juga memicu pertanyaan tentang implikasi hukum dan etika dari pasar prediksi kripto ini.
Dampak Taruhan Pemilu dan Kontroversi Pasar
Polymarket mencatat volume besar dalam prediksi pemilu 2024, mencapai $2.5 miliar, dengan taruhan mayoritas mendukung Trump. Akun “Theo4” di Polymarket memasang taruhan besar pada kemenangan Partai Republik dalam pemilu presiden AS 2024, dengan total taruhan sebesar $69.860,08 dan potensi kemenangan hingga $120.469,39. Jika prediksinya benar, Theo4 akan meraih keuntungan bersih sebesar $50.609,31.
Polymarket membela posisi Theo dengan menyatakan bahwa taruhan itu berdasarkan pandangan politik pribadi, tetapi keuntungan besar ini tetap memunculkan pertanyaan etis. Keakuratan prediksi Polymarket selama pemilu memperkuat reputasinya sebagai platform prediksi berbasis blockchain yang terpercaya.
Menjelang pemilu, aktivitas taruhan meningkat pesat dengan nilai terbuka mencapai $463 juta pada hari pemilihan. Popularitas platform ini menimbulkan perdebatan terkait dampak etis dan regulasinya, terutama karena pengaruhnya terhadap opini publik.
Baca juga Volume Polymarket Anjlok Sebesar 46% Pasca Pemilu
Ketegangan Politik dan Implikasi Masa Depan Polymarket
Penggerebekan FBI di rumah Coplan menyoroti ketegangan politik di sekitar platform prediksi berbasis blockchain seperti Polymarket. Beberapa pihak melihat tindakan pemerintah ini sebagai upaya untuk menekan platform yang dianggap mendukung pihak oposisi.
Coplan mengindikasikan bahwa ini mungkin bagian dari strategi pemerintah terhadap platform pro-startup. Di AS, regulasi untuk pasar prediksi pemilu masih kontroversial. Platform seperti Kalshi bahkan menempuh jalur hukum untuk mengizinkan taruhan pada hasil pemilu.
Polymarket tetap beroperasi di tengah tantangan regulasi, dan permintaan akan prediksi politik terdesentralisasi tetap tinggi. Ke depan, Polymarket diperkirakan akan menghadapi lanskap regulasi yang semakin ketat, terutama di pasar kripto.
Baca juga Trump Tunjuk Elon Musk Untuk Pimpin Department of Government Efficiency (DOGE)