CoinFolks
No Result
View All Result
Join Group Telegram ✨
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
No Result
View All Result
CoinFolks
No Result
View All Result

Kecepatan Peretas Ungguli CEX, Pencucian Aset Kripto Tak Terbendung

oleh Aryo Bimo Pratama
2 bulan lalu
0
A A
Kecepatan Peretas Ungguli CEX, Pencucian Aset Kripto Tak Terbendung
Bagikan di TelegramBagikan di WhatsAppBagikan di Twitter
Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community

Laporan terbaru dari Global Ledger, sebuah perusahaan analitik blockchain asal Swiss, mengungkap fakta mengejutkan: lebih dari $3,01 miliar aset kripto lenyap dicuri dalam 119 insiden peretasan selama paruh pertama tahun 2025 saja! Angka ini bahkan sudah melampaui total kerugian sepanjang tahun 2024.

Tapi, yang lebih bikin khawatir bukan cuma angkanya yang fantastis, melainkan kecepatan kilat para peretas dalam mencuci dana hasil curiannya.

Peretas Makin Lincah: Dana Langsung Lenyap dalam Hitungan Menit!

Laporan Global Ledger ini benar-benar membuka mata. Mereka menganalisis data on-chain dari setiap insiden dan menemukan bahwa para peretas kini memindahkan dana curian lewat mixer, bridge, dan exchange tersentralisasi (CEX) hanya dalam hitungan menit! Seringkali, dana sudah raib sebelum insiden peretasan bahkan diumumkan ke publik.

  • Bayangkan, dalam hampir 23% kasus, proses pencucian dana sudah selesai sepenuhnya sebelum insiden diumumkan secara publik.
  • Banyak kasus lain menunjukkan dana sudah mulai bergerak saat korban baru menyadari dompet mereka dibobol. Jadi, saat peretasan dilaporkan, seringkali sudah terlambat untuk menghentikan aliran dana.

Sistem Keamanan Kripto Kalah Cepat?

Dengan kecepatan dan kecanggihan peretas yang makin menjadi-jadi, sistem Anti-Money Laundering (AML) dan penyedia layanan aset virtual (VASP) kini kesulitan banget untuk mengimbanginya.

  • Pernah ada insiden di mana dana mulai dipindahkan hanya empat detik setelah peretasan, dan seluruh proses pencucian selesai dalam waktu kurang dari tiga menit! Gokil, kan?
  • Secara keseluruhan, 31,1% dari proses pencucian selesai dalam waktu 24 jam. Sementara itu, rata-rata waktu pengungkapan publik atas insiden peretasan adalah 37 jam. Artinya, peretas punya keunggulan waktu sekitar 20 jam untuk memindahkan dana sebelum ada yang sadar sedang diserang.
  • Mirisnya, hanya 4,2% dari dana yang dicuri berhasil dipulihkan sepanjang paruh pertama tahun 2025.

Exchange Tersentralisasi (CEX) Jadi Sasaran Empuk dan Punya Tanggung Jawab Baru

Baca Juga Pembayaran dan AI Jadi Penggerak Utama Adopsi Kripto di 2025

Laporan ini juga menyoroti peran centralized exchange (CEX). Sebanyak 15,1% dari total dana hasil pencucian mengalir melalui CEX. Tim kepatuhan di CEX ini hanya punya waktu 10-15 menit untuk memblokir transaksi mencurigakan sebelum dana lenyap tak terlacak.

CEX tetap jadi target utama peretas, menyumbang 54,26% dari total kerugian di 2025. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding eksploitasi kontrak token (17,2%) atau pembobolan dompet pribadi (11,67%).

Sistem kepatuhan berbasis ticketing yang masih banyak dipakai CEX dinilai sudah nggak memadai. Laporan ini menyarankan agar CEX mulai pakai sistem pemantauan dan respons otomatis secara real-time untuk mendeteksi dan menghentikan aktivitas ilegal secepat mungkin. Intinya: kecepatan harus dilawan dengan kecepatan!

Apalagi, regulasi baru seperti Genius Act yang baru ditandatangani Presiden AS Donald Trump pada 18 Juli 2025, makin menekan exchange dan VASP untuk patuh pada aturan AML yang lebih ketat dan merespons aktivitas mencurigakan dengan lebih cepat.

Kasus Roman Storm: Titik Balik Tanggung Jawab di Dunia Kripto?

Persidangan yang sedang berlangsung terhadap pengembang Tornado Cash, Roman Storm, juga jadi perhatian besar. Kasus ini mempertanyakan: Haruskah pengembang dan platform bertanggung jawab atas aktivitas ilegal yang sebenarnya bisa mereka cegah?

Jaksa AS yakin jawabannya “ya.” Mereka bilang Storm punya kemampuan untuk mencegah penggunaan ilegal platformnya tapi memilih untuk tidak melakukannya. Storm menghadapi dakwaan konspirasi pencucian uang, karena platformnya,

Tornado Cash, diduga memfasilitasi lebih dari $1 miliar transaksi ilegal, termasuk dana dari grup peretas Korea Utara, Lazarus Group. Jika terbukti bersalah, Storm bisa dipenjara hingga 45 tahun.

Kasus Storm ini berpotensi jadi momen penting yang bakal menentukan masa depan pengembangan open-source dan alat privasi di dunia kripto. Banyak yang khawatir memenjarakan pengembang hanya karena menulis kode bisa jadi preseden berbahaya yang menghambat inovasi.

Tag: Hack
BagikanKirimTweetBagikan
Aryo Bimo Pratama

Aryo Bimo Pratama

I'm knee-deep in the latest web3 research, and by night, I'm probably still online, exploring new blockchain frontiers.

Terkait Pos

Venus Protocol Paused Pasca Pengguna Kehilangan $13,5 Juta Akibat Phishing
Berita

Venus Protocol Paused Pasca Pengguna Kehilangan $13,5 Juta Akibat Phishing

Bitcoin Depot Terlambat Umumkan Kebocoran Data, 27.000 Pengguna Terdampak
Berita

Bitcoin Depot Terlambat Umumkan Kebocoran Data, 27.000 Pengguna Terdampak

DOJ Tindak 4 Warga Korea Utara atas Pencurian Kripto Senilai US$1 Juta
Berita

DOJ Tindak 4 Warga Korea Utara atas Pencurian Kripto Senilai US$1 Juta

Mengaku IT, Ternyata Hacker! NFT dan Asset Kripto Ludes Rp16 Miliar
Berita

Mengaku IT, Ternyata Hacker! NFT dan Asset Kripto Ludes Rp16 Miliar

Rekomendasi

Coinbase Hadirkan Fitur Baru, Hasilkan Yield hingga 10,8% dari USDC Lewat Integrasi DeFi

Coinbase Hadirkan Fitur Baru, Hasilkan Yield hingga 10,8% dari USDC Lewat Integrasi DeFi

Odds Grasi Presiden Trump untuk CZ Binance Melonjak di Polymarket

Odds Grasi Presiden Trump untuk CZ Binance Melonjak di Polymarket

Dengan Dukungan CZ Binance, Token $ASTER Naik Drastis

Dengan Dukungan CZ Binance, Token $ASTER Naik Drastis

Investor Kripto Ubah US$1.000 Jadi US$1 Juta Berkat Kesabaran Hold $BNB

Investor Kripto Ubah US$1.000 Jadi US$1 Juta Berkat Kesabaran Hold $BNB

Ripple Gandeng DBS dan Franklin Templeton Hadirkan Tokenized Lending

Ripple Gandeng DBS dan Franklin Templeton Hadirkan Tokenized Lending

📰✨ CoinFolks Newsletter
Jangan ketinggalan berita terkini dengan mulai berlangganan surel tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu langsung ke email kamu.
Daftar
Tentang Kami

CoinFolks adalah Media Multi-Platform yang menghasilkan konten kreatif, penelitian, dan tren terbaru tentang Industri Web3. Kami menyajikan konten yang telah dikurasi untuk memberi Anda perspektif lain tentang Blockchain, Aset Kripto, NFT, dan teknologi Web3 terkait lainnya.

Jelajahi
  • Home
  • Berita
  • Kelas
  • Riset
  • Blockchain
  • Fundamental
  • Finansial
  • Tutorial
  • Tentang Kami
  • Kontak
Tiktok Instagram Youtube Telegram Linkedin
© 2024 CoinFolks - PT Rekan Artha Teknologi

Disclaimer • Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber • Redaksi

Selamat datang kembali!

Masuk dengan Google
ATAU

Jika kamu sudah mendaftar

Lupa Password? Sign Up

Daftar Akun Baru

Daftar dengan Google
ATAU

Mendaftar dengan akun Google

All fields are required. Log In

Masukkan nama pengguna atau alamat email Kamu untuk mereset kata sandi Kamu.

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset

© 2024 CoinFolks - PT. Rekan Artha Teknologi

Situs web ini menggunakan cookies. Dengan melanjutkan penggunaan situs web ini, Anda memberikan persetujuan untuk penggunaan cookies. Kunjungi Privasi dan Kebijakan Cookie.

CoinFolks Newsletter

Dapatkan berita terkini tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu.

Go to mobile version