Dilansir dari Cointelegraph, dunia kripto memang menarik, apalagi dengan adanya airdrop yang suka bagi-bagi token gratis! Tapi hati-hati, karena banyak penipu yang ngintip kesempatan ini buat nipu.
Di tahun 2024 dan 2025 aja, penipuan airdrop dari proyek yang lagi nge-hits kayak Hamster Kombat dan Wall Street Pepe udah bikin orang rugi jutaan dolar, lho!
Airdrop Palsu Itu Gimana Sih?
Gini, airdrop itu sebenarnya cara yang sah buat proyek kripto ngasih token gratis sebagai promosi, narik pengguna baru, atau bangun komunitas. Biasanya, airdrop yang bener itu kasih hadiah buat pengguna awal atau yang aktif di jaringan, misalnya dengan daftar, punya token tertentu, atau gabung komunitas mereka.
Baca Juga Investor Serbu Properti Dubai! Tokenisasi Jadi Senjata Rahasia?
Nah, karena makin populer, ini jadi incaran para penipu. Mereka nawarin token gratis palsu dan minta kita ngelakuin hal-hal berisiko, kayak minta kata sandi wallet, nyuruh tanda tangan contract yang aneh-aneh, atau minta gas fee. Parahnya lagi, penipu ini sering banget niru proyek aslinya, mulai dari bikin situs palsu sampai akun media sosial tiruan.
Bahkan, yang udah jago kripto aja bisa kena tipu. Makanya, kita semua harus super hati-hati!
Tahukah Kamu?
Di tahun 2023, ada layanan penipuan namanya “Inferno Drainer” yang bantu penjahat siber nyolong lebih dari $80 juta lewat penipuan phishing airdrop. Mereka nyediain alat penipuan siap pakai yang nargetin berbagai blockchain. Ngeri banget, ya?
No | Ciri-Ciri Airdrop Palsu | Penjelasan Singkat | Tips Aman |
---|---|---|---|
1. | Tidak Ada Pengumuman Resmi | Hanya muncul lewat DM, grup palsu, atau situs tidak resmi | Cek selalu akun dan website resmi proyek sebelum ikut airdrop |
2. | Minta Seed Phrase atau Private Key | Modus untuk mencuri akses wallet kamu | Jangan pernah kasih seed phrase/kunci pribadi ke siapa pun |
3. | Minta Gas Fee atau Pembayaran di Muka | Alasan palsu untuk “mengaktifkan” token | Airdrop asli itu gratis, jangan bayar apa pun |
4. | Situs Web Palsu atau URL Mencurigakan | Situs tiruan dengan tampilan mirip proyek asli | Periksa ejaan URL dengan teliti, hindari domain aneh atau typo |
5. | Bahasa Mendesak dan Tidak Profesional | Kalimat seperti “Cepat Klaim!” atau “Terbatas!” digunakan untuk bikin panik | Airdrop asli pakai bahasa yang tenang dan profesional |
6. | Komentar Palsu di Media Sosial | Kolom komentar penuh testimoni palsu hasil bot | Cari info dari forum komunitas yang lebih netral seperti Reddit |
7. | Token dari Proyek yang Tidak Jelas | Token fiktif tanpa whitepaper, tim, atau situs resmi | Riset dulu, pastikan proyek punya dokumen resmi dan tim yang jelas |
8. | Permintaan Persetujuan Token Berbahaya | Smart contract berbahaya bisa curi dana dari wallet | Gunakan situs seperti Revoke.cash untuk cek dan cabut akses mencurigakan |
9. | Dialihkan ke Wallet Drainer | Situs langsung terhubung ke aplikasi jahat yang menguras aset | Selalu teliti transaksi sebelum menyetujui, gunakan wallet dengan fitur anti-phishing |
10. | Janji Hadiah Terlalu Besar dan Instan | Menjanjikan ribuan dolar tanpa usaha | Airdrop asli beri hadiah wajar dan butuh partisipasi, tidak ada yang instan di dunia kripto |
Contoh Kasus Penipuan Airdrop yang Sempat Heboh
Hamster Kombat
Game viral di Telegram ini jadi korban kampanye airdrop palsu yang berhasil nyolong kredensial wallet pengguna.

Wall Street Pepe (WEPE)
Penipu niru situs resmi WEPE dan mancing pengguna buat tanda tangan contract yang berbahaya.
Sui (SUI)
Pengguna diarahkan ke situs palsu waktu ngecek kelayakan airdrop, dan tanpa sadar tanda tangan contract jahat.
LayerZero
Situs tiruan LayerZero manfaatin sistem “proof of donation” buat nipu pengguna dan nyolong dana.
Masa Depan Airdrop: Lebih Aman dan Memberdayakan Komunitas
Untungnya, airdrop sekarang ini lagi berkembang jadi cara distribusi token yang lebih cerdas dan aman. Proyek-proyek makin banyak pakai cara berbasis aktivitas, kayak ngasih hadiah buat yang staking, nyobain aplikasi, atau ikut partisipasi dalam tata kelola proyek.
Metode kayak snapshot (mengambil data kepemilikan token pada waktu tertentu) atau distribusi retroaktif (distribusi token berdasarkan aktivitas masa lalu) juga jadi populer karena lebih adil dan transparan.
Dengan bantuan teknologi AI (Artificial intelligence) dan machine learning, proyek bisa mendeteksi bot, wallet palsu, dan perilaku curang, jadi airdrop lebih aman dari eksploitasi.
Perubahan ini nunjukkin kalau dunia kripto terus berusaha buat ngedistribusiin token secara bertanggung jawab dan bener-bener memberdayakan komunitasnya.