CoinFolks
No Result
View All Result
Join Group Telegram ✨
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
No Result
View All Result
CoinFolks
No Result
View All Result

AS Sita $7,7 Juta Kripto Terkait Pencucian oleh Pekerja IT Korea Utara

oleh Ahmad Andhika Priyadi
18 jam lalu
0
A A
AS Sita $7,7 Juta Kripto Terkait Pencucian oleh Pekerja IT Korea Utara
Bagikan di TelegramBagikan di WhatsAppBagikan di Twitter
Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community

Departemen Kehakiman AS (DOJ) baru-baru ini menyita lebih dari $7,7 juta dalam cryptocurrency yang diduga hasil pencucian uang oleh pekerja IT Korea Utara. Pekerja ini menyamar sebagai karyawan remote di perusahaan blockchain, menggunakan identitas palsu untuk menghindari pemeriksaan KYC.

Department Files Civil Forfeiture Complaint Against Over $7.74M Laundered on Behalf of the North Korean Government

🔗: https://t.co/T6nh2ETMYY pic.twitter.com/o23HY6C6Zw

— U.S. Department of Justice (@TheJusticeDept) June 5, 2025

Mereka menerima pembayaran dalam stablecoin seperti USDC dan USDT, yang kemudian dicuci dengan teknik crypto canggih seperti pertukaran token dan pembelian NFT. Pencucian uang ini dilakukan dengan sangat terorganisir, memanfaatkan perantara yang terhubung dengan Bank Perdagangan Asing.

Setelah dana disembunyikan, uang tersebut akhirnya dipindahkan kembali ke pemerintah Korea Utara untuk mendanai program senjata mereka. Operasi ini mengungkapkan bagaimana Korea Utara memanfaatkan sektor cryptocurrency untuk tujuan ilegal.

AS Sita $7,7 Juta Kripto Terkait Pencucian oleh Pekerja IT Korea Utara AS Sita $7,7 Juta Kripto Terkait Pencucian oleh Pekerja IT Korea Utara

Pekerja IT Gunakan AI dan NFT untuk Sembunyikan Dana

Pekerja IT ini juga menggunakan alat AI, seperti ChatGPT, untuk mengotomatiskan aplikasi pekerjaan dan membuat riwayat palsu. Beberapa operatif bahkan menjalankan “farm laptop” untuk mensimulasikan perilaku kerja yang sah dari negara-negara seperti Rusia dan Laos.

Selain itu, mereka menggunakan teknik pencucian uang yang kompleks, seperti pertukaran antar-token dan pembelian NFT. Dengan cara ini, mereka menyamarkan asal-usul dana sebelum akhirnya memindahkannya kembali ke Korea Utara.

Peran teknologi semakin besar dalam pencucian uang ini, yang menarik perhatian banyak perusahaan besar. Google dan OpenAI telah menghapus akun-akun terkait, menunjukkan bagaimana teknologi dan cryptocurrency dieksploitasi untuk kegiatan ilegal yang melibatkan negara dengan sanksi internasional.

Baca juga ETF Bitcoin BlackRock Resmi Diperdagangkan di Moskow, Masuk Daftar 25 Terbesar

Inisiatif DOJ pada Jaringan Keuangan Digital Korea Utara

Penyitaan ini adalah bagian dari inisiatif DPRK RevGen yang dimulai DOJ pada 2024, yang bertujuan untuk mengganggu operasi keuangan digital Korea Utara. Negara tersebut memanfaatkan cryptocurrency untuk mendanai program senjata nuklir mereka.

Menurut Matthew Galeotti dari DOJ, operasi ini sekali lagi menunjukkan eksploitasi Korea Utara terhadap ekosistem cryptocurrency untuk tujuan ilegal. DOJ berkomitmen untuk menggunakan semua alat hukum yang ada untuk mengamankan ekosistem cryptocurrency.

DOJ terus bertekad untuk memutus aliran dana ilegal yang digunakan oleh Korea Utara. Pengawasan terhadap jaringan digital Korea Utara semakin ketat, dan AS berencana untuk melanjutkan upaya mereka menghentikan pendanaan terorisme melalui jalur digital yang semakin berkembang.

Baca juga Bybit Perkuat Pertahanan Usai Peretasan Kripto Terbesar Kedua dalam Sejarah

Tag: Scam
BagikanKirimTweetBagikan
Ahmad Andhika Priyadi

Ahmad Andhika Priyadi

My days are fueled by a relentless curiosity about web3 and all its possibilities, as I enjoy exploring every aspect of this cutting-edge technology

Terkait Pos

Kasus Penipuan di MEXC Meledak 200% di Q1 2025, India dan Indonesia Jadi Target Utama
Berita

Kasus Penipuan di MEXC Meledak 200% di Q1 2025, India dan Indonesia Jadi Target Utama

James Wynn, Trader Yang Sedang Viral Ini Ternyata Pernah Menipu Token BabyPepe
Berita

James Wynn, Trader Yang Sedang Viral Ini Ternyata Pernah Menipu Token BabyPepe

Polisi Australia Sita Bitcoin dan Properti Mewah Terkait Peretasan Kripto
Berita

Polisi Australia Sita Bitcoin dan Properti Mewah Terkait Peretasan Kripto

Kraken Bongkar Upaya Hacker Korea Utara Menyusup Lewat Lamaran Kerja
Berita

Kraken Bongkar Upaya Hacker Korea Utara Menyusup Lewat Lamaran Kerja

Tentang Kami

CoinFolks adalah Media Multi-Platform yang menghasilkan konten kreatif, penelitian, dan tren terbaru tentang Industri Web3. Kami menyajikan konten yang telah dikurasi untuk memberi Anda perspektif lain tentang Blockchain, Aset Kripto, NFT, dan teknologi Web3 terkait lainnya.

Jelajahi
  • Home
  • Berita
  • Kelas
  • Riset
  • Blockchain
  • Fundamental
  • Finansial
  • Tutorial
  • Tentang Kami
  • Kontak
Tiktok Instagram Youtube Telegram Linkedin
© 2024 CoinFolks - PT Rekan Artha Teknologi

Disclaimer • Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber • Redaksi

Selamat datang kembali!

Masuk dengan Google
ATAU

Jika kamu sudah mendaftar

Lupa Password? Sign Up

Daftar Akun Baru

Daftar dengan Google
ATAU

Mendaftar dengan akun Google

All fields are required. Log In

Masukkan nama pengguna atau alamat email Kamu untuk mereset kata sandi Kamu.

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset

© 2024 CoinFolks - PT. Rekan Artha Teknologi

Situs web ini menggunakan cookies. Dengan melanjutkan penggunaan situs web ini, Anda memberikan persetujuan untuk penggunaan cookies. Kunjungi Privasi dan Kebijakan Cookie.

CoinFolks Newsletter

Dapatkan berita terkini tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu.

Go to mobile version