Binance baru saja membuat langkah besar untuk merangkul traditional financial system (TradFi). Mereka resmi meluncurkan solusi “Crypto-as-a-Service”—sebuah layanan white-label yang dirancang khusus untuk bank berlisensi, perusahaan sekuritas, dan bursa saham.
Tujuan utamanya jelas: memungkinkan lembaga-lembaga ini menawarkan layanan kripto langsung kepada klien mereka tanpa harus membangun seluruh infrastruktur dari nol.
Cara Kerjanya: Binance di Belakang Layar
Dengan solusi ini, institusi TradFi bisa langsung terhubung ke ekosistem Binance yang lengkap:
- Akses Pasar: Langsung ke pasar spot dan futures Binance serta pool likuiditasnya.
- Infrastruktur Lengkap: Layanan kustodian (penyimpanan), sistem kepatuhan, dan penyelesaian transaksi.
Binance menegaskan pembagian peran:
- Institusi: Mengendalikan front-end (merek, hubungan klien, pengalaman pengguna).
- Binance: Mendukung back-end (perdagangan, likuiditas, kustodian, kepatuhan).
Binance menekankan bahwa permintaan aset digital dari klien sudah mencapai titik tertinggi. Bagi lembaga keuangan, menawarkan akses ke kripto “tidak lagi bersifat opsional.”
Akses Cepat dan Hemat Biaya
Tren ini sejalan dengan meningkatnya minat perusahaan besar di Wall Street terhadap aset kripto. Selama ini, banyak bank hanya bisa memberikan paparan kripto melalui saham atau ETF, tetapi solusi baru Binance menawarkan cara lebih langsung bagi klien untuk berdagang.
Baca Juga Kenalan dengan Prime Academy, PropFirm Pertama di Indonesia
Mengapa Institusi Memilih Solusi Siap Pakai? Institusi TradFi makin memilih infrastruktur kripto siap pakai ketimbang membuat sistem internal sendiri karena:
- Menghemat Biaya: Mengembangkan teknologi, kerangka kepatuhan, dan likuiditas sendiri sangat mahal dan berisiko tinggi.
- Jalur Cepat: Solusi crypto-as-a-service memberi mereka jalur cepat untuk masuk ke pasar tanpa menanggung beban pembangunan awal.
Fitur Utama
Layanan ini mencakup dua fitur penting:
- Trading Internal: Institusi dapat mengelola pesanan klien dalam sistem mereka sendiri, mengatur likuiditas, dan arus order secara independen, sambil tetap terhubung ke pasar Binance jika diperlukan.
- Dashboard Institusional: Tersedia dashboard manajemen untuk memantau semua aktivitas perdagangan, proses onboarding klien, hingga aliran aset, demi operasional yang efisien.
Perlu dicatat, rival utama Binance, Coinbase, sudah lebih dulu merilis layanan serupa pada Juni lalu. Layanan baru Binance ini mulai bisa diakses bertahap oleh institusi terpilih mulai pekan ini, dengan peluncuran skala penuh dijadwalkan pada kuartal keempat tahun ini.