Bitcoin Kembali ke Area US$100K Usai Anjlok ke US$98K

Akhir pekan lalu, arah market kripto berubah drastis. Bitcoin sempat turun ke $99.800 setelah AS meluncurkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran. Ini menjadi pertama kalinya BTC menembus ke bawah $100.000 dalam lebih dari sebulan terakhir.

Namun, aksi jual itu tak bertahan lama. Hanya dalam hitungan jam, market mulai menstabilkan diri. Bitcoin kembali pulih ke atas $101.000, didorong oleh meredanya ketegangan dan munculnya sinyal diplomasi dari beberapa negara besar.

Bitcoin Kembali ke Area US$100K Usai Anjlok ke US$98K
Chart $BTC. Source : TradingView.

Pergerakan ini mencerminkan karakter kripto yang sangat responsif terhadap geopolitik. Di satu sisi, investor masih melihat Bitcoin sebagai aset berisiko. Tapi di sisi lain, minat untuk membeli saat harga turun tetap kuat, terutama di kalangan institusional.

Kombinasi Tekanan : Energi, Inflasi, dan Likuiditas

Koreksi harga ini dipicu oleh eskalasi konflik Iran-AS. Tiga target nuklir Iran diserang dalam operasi gabungan AS-Israel, dan sebagai respons, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz yang menjadi jalur krusial bagi 25% pasokan minyak dunia.

Ancaman ini langsung memicu kekhawatiran global. Penutupan Selat Hormuz bisa memicu lonjakan harga energi, mempercepat inflasi, dan menggagalkan rencana pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral seperti The Fed.

Akibatnya, investor global mulai mengalihkan portofolio mereka dari aset berisiko. Ini termasuk kripto, yang meskipun berkembang pesat secara institusional, tetap dianggap rentan terhadap sentimen makro dan ketidakpastian global.

Baca juga ETF Kripto di AS “Hampir Pasti” Disetujui, Siap-siap Ada Gelombang Baru!

Pemulihan Cepat, Tapi Risiko Belum Pergi

Meski tekanan geopolitik tinggi, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Selain Bitcoin yang pulih, pasar komoditas seperti minyak dan emas juga mulai tenang. Harga minyak sempat melonjak, namun kembali turun seiring harapan bahwa konflik tidak akan meluas.

Diplomasi pun bergerak cepat. Menteri Luar Negeri Iran mengunjungi Moskow untuk konsultasi darurat, sementara Presiden Trump menyatakan belum ada rencana serangan lanjutan dalam waktu dekat. Pasar membaca ini sebagai sinyal positif.

Namun begitu, market kripto masih berjalan di atas garis tipis. Selama ketegangan belum benar-benar mereda, sentimen bisa berubah sewaktu-waktu.

Baca juga Induk Bursa Kripto CFX Siap IPO, Incar Dana Hingga Rp231 Miliar

Exit mobile version