Bitcoin kembali menggebrak pasar kripto dengan mencatat harga yang mendekati angka psikologis $70,000 pada 21 Oktober 2024. Lonjakan harga ini menarik perhatian pelaku pasar, karena level ini dianggap sebagai resistance penting. Dalam beberapa hari terakhir, tren bullish semakin menguat, terlihat dari serangkaian candle hijau yang menandakan dorongan beli yang kuat. Namun, begitu harga mendekati level $69,000, tekanan jual mulai muncul, mengindikasikan adanya aksi ambil untung dari para trader yang telah memanfaatkan kenaikan sebelumnya.
Pada grafik, terlihat adanya candlestick merah yang mencerminkan penurunan harga akibat aksi jual ini, di mana harga Bitcoin terkoreksi ke level $68,576. Meski koreksi ini belum terlalu signifikan, hal ini menunjukkan ketidakpastian yang tengah melanda pasar, terutama saat harga mendekati level resistance yang dianggap penting secara psikologis oleh banyak investor.
Penggunaan indikator teknis seperti Bollinger Bands juga menunjukkan peningkatan volatilitas. Harga Bitcoin sempat menyentuh garis atas Bollinger Bands, yang mengindikasikan kondisi overbought, sebelum akhirnya kembali turun mendekati garis tengah (SMA) yang berfungsi sebagai support dinamis. Situasi ini sering kali memicu perdebatan di kalangan anali
Apakah ini hanya sebuah konsolidasi singkat sebelum Bitcoin kembali melanjutkan tren naik, atau justru sinyal awal dari koreksi yang lebih tajam?
Altcoin Bersinar di Tengah Kenaikan Bitcoin
Di sisi lain, altcoin juga tidak ketinggalan dalam euforia pasar. Ether dan Solana, dua dari aset kripto terbesar setelah Bitcoin, mencatat kenaikan yang lebih tinggi pada hari yang sama. Ether naik 3,5%, sedangkan Solana mencatat lonjakan hingga 6%, sebelum akhirnya mengalami sedikit koreksi. Hal ini menunjukkan bahwa altcoin siap untuk mengikuti jejak Bitcoin jika BTC berhasil menembus level psikologis $70,000.
Biasanya, ketika Bitcoin memimpin reli pasar, altcoin akan mengikuti dengan kenaikan yang lebih besar. Ini memberikan peluang besar bagi investor yang memegang portofolio altcoin untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Ether dan Solana, misalnya, menjadi sorotan utama karena keduanya telah menunjukkan performa yang kuat di tengah momentum bullish Bitcoin.
Namun, seperti Bitcoin, altcoin juga tidak kebal terhadap koreksi pasar. Jika Bitcoin gagal menembus level resistance dan mengalami koreksi tajam, pasar altcoin juga bisa terdampak negatif. Dengan volatilitas yang tinggi di seluruh pasar kripto, para investor perlu waspada terhadap kemungkinan pembalikan tren yang cepat.
Faktor Eksternal Bitcoin: Dampak Pemilu AS dan Kebijakan Fed
Selain faktor teknis, sentimen pasar kripto saat ini juga dipengaruhi oleh perkembangan eksternal, salah satunya adalah pemilihan presiden Amerika Serikat yang semakin dekat. Pasar mengamati dengan cermat peluang kemenangan Donald Trump, yang dikenal memiliki pandangan pro-kripto. Trump secara terbuka mendukung sektor kripto, termasuk Bitcoin, blockchain, dan DeFi (Decentralized Finance). Kemenangan Trump bisa memberikan dorongan positif bagi pasar kripto secara keseluruhan.
Trump juga telah berbicara mengenai regulasi kripto yang lebih ramah, yang bisa membuka peluang bagi pertumbuhan lebih lanjut di sektor ini. Di sisi lain, hasil pemilu juga dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi yang lebih luas, terutama terkait suku bunga dan inflasi. Keputusan penting dari Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan beberapa minggu setelah pemilihan juga akan berdampak pada pasar.
Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang meningkat, pasar bisa mendapatkan dorongan tambahan untuk Bitcoin dan aset kripto lainnya. Jika pemilu dan keputusan Fed menghasilkan kebijakan yang mendukung, Bitcoin bisa melihat lonjakan harga lebih lanjut di atas $70,000. Namun, ketidakpastian politik dan ekonomi yang tinggi juga bisa memicu volatilitas besar, membuat investor kripto harus terus berjaga-jaga.
Baca juga Weekly Bitcoin Outlook (21 Oktober 2024)