Coinbase Bantu FBI Sita Kripto Senilai $225 Juta

Coinbase mengklaim memainkan peran penting dalam penyitaan kripto senilai $225 juta yang dilakukan oleh Secret Service AS. Operasi ini merupakan bagian dari kasus penipuan investasi sejak 2023, yang melibatkan sindikat “pig butchering” yaitu penipuan berbasis romansa palsu.

Pada Desember 2023, Tether membekukan dana sebesar $225 juta di dompet non-kustodial yang terhubung ke kelompok penipu tersebut. Coinbase kemudian bekerja sama dengan FBI dan Jaksa Federal untuk melacak aliran dana melalui jaringan blockchain.

Melalui analisis transaksi on-chain selama beberapa hari, tim Coinbase berhasil mengidentifikasi pola pergerakan dana dan menemukan para korban yang berhak atas restitusi. Proses ini menjadi dasar pengajuan penyitaan resmi yang dilakukan pada Juni 2025.

Ratusan Akun Terdampak, Investigasi Menyebar ke Asia Tenggara

Investigasi mengungkap bahwa lebih dari 130 pengguna Coinbase menjadi korban, dengan kerugian total mencapai $2,3 juta. Dana juga terlacak ke lebih dari 140 akun di bursa OKX, sebagian besar dioperasikan oleh individu yang berada di kamp penipuan di Asia Tenggara.

Coinbase Bantu FBI Sita Kripto Senilai $225 Juta
Laporan perihal coinbase. Source : Coinbase.

Dalam kasus ini, Tether mendapat apresiasi dari Departemen Kehakiman AS. Setelah membekukan dana dalam 39 dompet terkait, mereka membakar seluruh USDT tersebut dan menerbitkan ulang jumlah yang sama ke dompet yang dikelola Secret Service.

Seluruh proses berlangsung transparan dan tercatat di blockchain. Kolaborasi antara Coinbase, Tether, dan otoritas hukum ini disebut sebagai penyitaan kripto terbesar dalam sejarah Secret Service, menurut agen Shawn Bradstreet.

Baca juga Takut Kehilangan Aset Kripto? Ledger Punya Solusi Offline Anti-Hack!

Bukti Nyata Transparansi On-chain

Coinbase menekankan bahwa keberhasilan ini memperlihatkan kekuatan blockchain sebagai alat penegakan hukum yang transparan. Pelacakan dana dan proses re-issue USDT secara on-chain memberi preseden baru dalam penyelidikan kriminal digital.

Coinbase juga mengajak masyarakat yang merasa menjadi korban untuk melapor ke Internet Crime Complaint Center milik FBI. Mereka berharap pendekatan berbasis data ini bisa memperluas akses keadilan dan mempercepat pemulihan kerugian.

Sementara itu, Tether mengungkap bahwa mereka telah memblokir lebih dari $2,7 miliar USDT yang terhubung ke aktivitas ilegal. Kasus ini menjadi bukti bahwa meski kripto bisa disalahgunakan, teknologi yang sama juga bisa menjadi senjata hukum yang kuat dan transparan.

Baca juga Regulasi Kripto Turki Diperketat, Ada Batas Harian dan Bulanan untuk Stablecoin

Exit mobile version