Pada tahun 2016, dunia kripto diguncang oleh peretasan besar yang menargetkan Bitfinex, salah satu bursa terbesar saat itu. Serangan ini menghasilkan pencurian sekitar 120.000 Bitcoin, yang saat itu bernilai sekitar $71,8 juta. Namun, dengan kenaikan harga Bitcoin, nilai aset yang dicuri tersebut sekarang melambung menjadi lebih dari $8 miliar. Ilya Lichtenstein, pelaku utama di balik peretasan ini, bersama istrinya Heather Morgan.
Departemen Kehakiman AS merekomendasikan hukuman penjara lima tahun untuk Lichtenstein, meskipun ia awalnya menghadapi ancaman hingga 20 tahun. Jaksa federal memberikan hukuman yang lebih ringan ini karena Lichtenstein membantu penyelidikan kasus lainnya, serta karena ia tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Lichtenstein mengakui telah mencuci sekitar 25.111 BTC dari total 120.000 Bitcoin yang dicuri,
Meskipun ia memberikan bantuan setelah ditangkap, jaksa menegaskan bahwa pemulihan dana terjadi berkat upaya penegak hukum, bukan karena rasa penyesalan terdakwa. DOJ juga merekomendasikan hukuman 18 bulan penjara untuk Heather Morgan, yang dikenal sebagai “Razzlekhan” atau “Buaya Wall Street.” Morgan membantu mencuci uang hasil peretasan sejak 2020, meskipun ia tidak terlibat langsung dalam peretasan itu sendiri.
Dampak Peretasan Bitfinex pada Pasar Kripto
Peretasan Bitfinex pada tahun 2016 tidak hanya merugikan bursa dan penggunanya, tetapi juga memberikan guncangan besar terhadap pasar kripto secara keseluruhan. Saat kejadian berlangsung, sekitar 120.000 Bitcoin berhasil dicuri, menyebabkan hilangnya kepercayaan yang signifikan di kalangan investor. Pada saat itu, harga Bitcoin turun tajam hingga 20%, dari sekitar $600 menjadi $400 per koin dalam waktu singkat.
Dampak dari peretasan ini tidak hanya terbatas pada Bitcoin itu sendiri, tetapi juga mempengaruhi seluruh ekosistem kripto yang pada saat itu masih dalam tahap perkembangan awal. Bursa-bursa kripto lainnya juga mengalami efek domino dari insiden ini, dengan banyak pengguna mulai menarik dananya dalam ketakutan akan adanya peretasan serupa. Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya dunia kripto saat itu terhadap serangan siber.
Kejadian ini membuat banyak investor ritel mempertanyakan keamanan dan legitimasi cryptocurrency sebagai kelas aset. Ketidakpercayaan terhadap bursa sentralisasi seperti Bitfinex pun semakin meluas, mendorong beberapa orang untuk mulai mencari alternatif seperti dompet non-kustodial dan bursa terdesentralisasi (DEX). Namun, seiring berjalannya waktu dan dengan pemulihan harga Bitcoin yang tajam.
Kasus Lichtenstein-Morgan
Kasus Ilya Lichtenstein dan Heather Morgan bukan hanya tentang kejahatan kripto yang besar, tetapi juga memengaruhi dunia hiburan dan budaya populer. Heather Morgan, yang memiliki persona online eksentrik dengan nama “Razzlekhan,” adalah sosok yang sangat aktif di media sosial, sering kali membagikan gaya hidup mewahnya serta kegiatan seni dan musik rapnya yang aneh dan unik.
Persona “Buaya Wall Street” yang diadopsinya mencerminkan ambisinya yang besar dan kecenderungannya untuk menampilkan dirinya sebagai penguasa di bidang apa pun yang dia geluti, bahkan saat dia terlibat dalam kegiatan kriminal. Kasus ini menjadi menarik tidak hanya dari segi hukum, tetapi juga karena daya tarik budaya yang dibawa oleh karakter-karakter utamanya. Kehidupan Morgan yang flamboyan, ditambah dengan keterlibatannya dalam salah satu peretasan terbesar dalam sejarah kripto, menarik perhatian produser Hollywood.
Kisah peretasan Bitfinex dan keterlibatan pasangan ini kini sedang dalam proses adaptasi untuk film dan serial televisi, dengan beberapa bintang besar seperti Chloë Grace Moretz dan Lily Collins dipastikan untuk memerankan karakter Heather Morgan. Meskipun film dan serial tersebut mungkin menjadi fenomena besar di industri hiburan, penting untuk diingat bahwa di balik cerita yang menarik ini, terdapat kerugian besar bagi para korban yang kehilangan aset mereka.
Pesan dari Pengadilan: Tegas terhadap Kejahatan Kripto
Kasus Lichtenstein dan Morgan kini berada di fase akhir peradilannya, dengan sidang hukuman dijadwalkan pada November. Pengadilan Washington, D.C. memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan hukuman yang tepat, tidak hanya untuk kedua terdakwa, tetapi juga sebagai preseden bagi kasus-kasus kriminal terkait kripto di masa depan. Hukuman yang dijatuhkan kepada Lichtenstein dan Morgan akan menjadi pesan yang jelas bagi mereka yang berusaha memanfaatkan kelemahan di dunia kripto.
Meskipun hukuman lima tahun yang direkomendasikan untuk Lichtenstein lebih ringan dari ancaman awal 20 tahun, keputusan ini mencerminkan adanya pertimbangan terhadap perannya dalam membantu penyelidikan lebih lanjut. Bantuan ini dianggap signifikan dalam memecahkan kasus-kasus kejahatan lainnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa pemulihan sebagian besar Bitcoin yang dicuri tidak sepenuhnya hasil dari kerja sama terdakwa.
Untuk Heather Morgan, rekomendasi hukuman 18 bulan penjara mencerminkan keterlibatannya yang lebih rendah dalam peretasan, meskipun dia tetap dianggap bersalah karena membantu dalam fase pencucian uang. Namun, banyak yang melihat hukuman ini sebagai bukti bahwa keterlibatan dalam kejahatan siber, bahkan pada tingkat lebih rendah, tetap akan mendapatkan konsekuensi serius.
Baca juga Worldcoin, Teknologi Blockchain untuk Verifikasi Manusia di Jaringan Ethereum!