Seorang peretas yang terlibat dalam pencurian besar-besaran dari bursa kripto India, WazirX, baru-baru ini melakukan langkah strategis dengan memindahkan dana sebesar $6,5 juta dalam bentuk Ether (ETH) ke Tornado Cash, sebuah layanan kripto yang kontroversial dan sering digunakan untuk menyamarkan jejak dana curian. Aksi ini dilakukan saat WazirX mempercepat proses penarikan dana bagi para penggunanya, sebuah langkah yang diambil untuk merespons keluhan pengguna akibat penundaan penarikan yang terjadi sebelumnya.
Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Cyvers, sebuah platform keamanan blockchain, pada 3 September, terungkap bahwa peretas tersebut berhasil memindahkan 2.600 ETH, yang setara dengan $6,5 juta, ke Tornado Cash. Langkah ini mencerminkan tren umum di kalangan pelaku kejahatan siber yang menggunakan mixer kripto untuk menyamarkan dan mencuci dana hasil kejahatan mereka.
Berdasarkan data dari platform pelacakan kripto DeBank, diketahui bahwa dompet yang digunakan oleh peretas ini awalnya memiliki saldo sebesar $6,7 juta pada 2 September. Namun, setelah melakukan 26 transfer terpisah, masing-masing sebesar 100 ETH, dalam kurun waktu satu jam, saldo di dompet tersebut berkurang drastis hingga tersisa sekitar $154.000.
Sementara itu, WazirX mengumumkan bahwa mereka mempercepat jadwal penarikan dana bagi penggunanya, yang semula direncanakan pada 9 September, menjadi 3 September. Dalam pengumuman yang dirilis melalui platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), WazirX mengizinkan penarikan hingga 66% dari saldo token rupee India (INR) pengguna.
Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan akses yang lebih cepat bagi pengguna dalam mendapatkan kembali dana mereka, setelah mengalami penundaan penarikan yang cukup lama akibat investigasi yang sedang berlangsung.
Total Kerugian WazirX
WazirX mengalami pukulan telak akibat peretasan besar yang terjadi pada 18 Juli 2023, di mana bursa kripto tersebut kehilangan dana sebesar $235 juta. Kerugian ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah bursa kripto di India. Sejak insiden tersebut, WazirX telah berupaya untuk memulihkan operasi keuangannya.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, WazirX mulai membuka kembali penarikan dana dalam rupee pada 26 Agustus. Namun, hingga 23 Agustus, sekitar 34% dari saldo dalam rupee masih dibekukan dan tidak dapat ditarik, karena adanya penyelidikan yang terus berlanjut oleh berbagai lembaga penegak hukum. Selain upaya pemulihan internal, WazirX juga sedang menjalani proses restrukturisasi hukum di Singapura.
Singapura dipilih sebagai yurisdiksi untuk menangani masalah hukum dan restrukturisasi perusahaan setelah peretasan besar tersebut. Proses ini diharapkan dapat membantu WazirX memulihkan operasi mereka, sekaligus mengembalikan kepercayaan pengguna terhadap platform yang sempat terguncang oleh peristiwa ini.
Baca juga Exchange Asal India “WazirX” Terkena Serangan Hacker senilai $235 Juta Dollar