Otoritas India kembali melakukan penyitaan besar terkait dengan skema BitConnect yang kontroversial. Pada tanggal 11 dan 15 Februari 2025, Enforcement Directorate (ED) melakukan penggeledahan di berbagai lokasi di Gujarat, mengamankan beberapa mata koin kripto senilai $190 juta atau sekitar Rs 1.646 crore.
Skema BitConnect, yang beroperasi antara 2016 dan 2018, menjanjikan keuntungan tak wajar kepada investor hingga 40% per bulan dengan mengklaim menggunakan perangkat lunak trading “volatilitas”.
Namun, kenyataannya, dana yang dihimpun dari investor tidak digunakan untuk trading melainkan dialihkan ke dompet yang dikendalikan oleh para pelaku.
Penyitaan ini hanya merupakan sebagian kecil dari total kerugian yang dialami investor di seluruh dunia. Sebelumnya, sekitar 325.000 Bitcoin, yang bernilai $2,4 miliar pada 2018 dan kini bernilai lebih dari $31 miliar, juga telah disita oleh pihak berwenang.
Skema Ponzi BitConnect Menipu Ribuan Investor Global
BitConnect dikenal sebagai salah satu skema Ponzi terbesar yang pernah ada dalam dunia kripto, menjanjikan pengembalian tinggi kepada para investor. Skema ini beroperasi dengan cara mengumpulkan dana dari investor untuk membeli BitConnect Coin, yang kemudian diklaim dapat memberikan keuntungan besar melalui bot perdagangan.
Selama beroperasi, BitConnect berhasil menarik lebih dari $2,4 miliar dari ribuan investor global, termasuk dari India. Namun, setelah tindakan dari regulator AS yang mengeluarkan perintah penghentian, skema ini akhirnya runtuh pada awal 2018.
Para pelaku utama dari skema ini, seperti Satish Kumbhani dan Glenn Arcaro, diketahui telah menyalurkan dana tersebut ke dompet pribadi mereka. Kumbhani bahkan hilang dari India dan hingga kini belum ditemukan, sementara Arcaro telah mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman serta diharuskan untuk melakukan pembayaran restitusi kepada para korban.
Penyitaan Lanjutan dan Investigasi Internasional
Penyitaan terbaru ini menunjukkan komitmen otoritas India untuk menanggapi kejahatan terkait kripto dengan serius. Walaupun masih banyak tantangan, seperti banyaknya transaksi yang dilakukan melalui dark web untuk menghindari pelacakan, ED berhasil melacak dompet digital yang digunakan untuk menyimpan crypto hasil kejahatan.
Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya mengungkap lebih banyak jaringan yang terlibat dalam penipuan ini. Investigasi ini juga menarik perhatian internasional, dengan beberapa pihak asing, termasuk investor dari Amerika Serikat, yang juga menjadi korban skema ini.
ED telah bekerja sama dengan otoritas internasional untuk memastikan bahwa pelaku utama, terutama Kumbhani, akan segera ditemukan. Penyitaan lebih lanjut dan pengungkapan jaringan transaksi ilegal diharapkan dapat membawa keadilan bagi korban yang telah kehilangan uang mereka.
Meskipun BitConnect sudah lama runtuh, dampaknya terhadap pasar kripto dan kredibilitas beberapa proyek besar masih terasa hingga saat ini. Kasus ini semakin menegaskan pentingnya transparansi dan perlindungan investor dalam dunia kripto.
Baca juga Abstract Chain Selidiki Kasus Drain Wallet Pengguna Terkait Cardex
