Dogecoin mengalami lonjakan harga yang signifikan pada hari Pemilu di Amerika Serikat. Koin meme ini menunjukkan pergerakan kuat dan mencatat kenaikan yang mengesankan. Berdasarkan data TradingView, grafik 4 jam Dogecoin/USDT menunjukkan harga mencapai $0,18119, dengan lonjakan 6,59% dalam sesi perdagangan terakhir.
Kenaikan ini mencatat momentum besar di pasar, didorong oleh perhatian yang meningkat terhadap pergerakan politik Elon Musk dan Election US saat ini. Grafik menunjukkan pergerakan harga yang volatil, dengan rentang kenaikan yang stabil dari level terendah sebelumnya. Aktivitas volume juga terlihat meningkat, menandakan antusiasme yang besar dari para pedagang.
Musk, CEO Tesla, dikenal sebagai pendukung vokal Donald Trump. Trump bahkan menyebut Musk bisa memimpin sebuah komisi pemerintah, “Department of Governmental Efficiency (D.O.G.E.),” jika Trump terpilih kembali. Dukungan ini kerap memengaruhi pergerakan harga Dogecoin, seperti yang tercatat pada lonjakan terbaru.
Elon Musk, Dogecoin, dan Kampanye Trump
Elon Musk semakin memperkuat dukungannya kepada Donald Trump dengan pernyataan dan tindakan besar menjelang Pemilu. Dalam sebuah wawancara dengan Joe Rogan, Musk menyatakan, “If Trump doesn’t win, I think this is the last election,” yang kemudian disetujui oleh Rogan dengan, “I think you’re right.” Pernyataan ini memicu spekulasi tentang ketegangan politik dan masa depan Amerika, menggarisbawahi keyakinan Musk terhadap pentingnya kemenangan Trump.
Selain itu, Musk terus aktif di media sosial, sering kali men-tweet tentang dukungannya kepada Trump.
Meskipun Musk menyebut dirinya tidak aktif dalam kripto, pengaruhnya tetap besar. Setiap tweet atau dukungan publiknya sering memicu pergerakan harga Dogecoin. Spekulasi tentang peran Musk dalam pemerintahan Trump mendorong volatilitas harga yang terus berlanjut.
Tuntutan Hukum atas Aksi Politik Elon Musk
Elon Musk menghadapi tuntutan hukum atas kampanye politiknya. Ia mengumumkan akan memberikan $1 juta per hari kepada pemilih yang menandatangani petisi America PAC, yang memicu gugatan dari Jaksa Distrik Philadelphia. Lawrence Krasner menyebut program ini sebagai “lotere ilegal,” memicu kontroversi yang signifikan.
Pengadilan Pennsylvania mengizinkan America PAC melanjutkan pemberian uang, meskipun tanpa alasan rinci. Pengacara Musk, Chris Gober, mengungkap bahwa penerima telah ditentukan, bukan dipilih secara acak. Hal ini menimbulkan lebih banyak kritik dan dianggap sebagai pelanggaran hukum pemilu.
Penerima dana diwajibkan menandatangani perjanjian non-disclosure, menjaga kerahasiaan ketentuan kontrak mereka. Chris Young, direktur America PAC, menegaskan bahwa penerima disaring sesuai dengan nilai-nilai organisasi. Ini dianggap sebagai upaya Musk untuk menjaga narasi politik tetap terkendali.
Reaksi Politik dan Pengaruh Elon Musk di Pemilu
Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro mengkritik kampanye Elon Musk, menyebut pemberian uang tersebut sebagai langkah yang “sangat memprihatinkan.” Shapiro mengusulkan agar penegak hukum memeriksa inisiatif ini lebih dalam, terutama dengan hari Pemilu yang semakin dekat.
Dukungan Musk terhadap Trump tidak hanya sebatas uang, tetapi juga pengaruh besar di media sosial. Di podcast Joe Rogan, Musk memberikan argumen yang mendukung Trump, yang kemudian disetujui Rogan. Ini memperkuat narasi politik dan menguatkan daya tarik Trump di kalangan pemilih konservatif.
Meskipun Musk tidak hadir di pengadilan, tindakannya memicu perdebatan tentang etika kampanye dan keterlibatan teknologi dalam politik. Pengaruhnya yang besar di dunia bisnis, politik, dan kripto menciptakan dampak yang terasa di seluruh spektrum, memengaruhi diskusi tentang masa depan teknologi dan kripto.
Baca juga Kemana Arah Bitcoin Pasca Pemilu AS?