Kasus XRP vs. SEC yang sedang berlangsung membuat profit dari XRP agak beragam di bulan Mei. Harga XRP anjlok di awal bulan, namun sekarang telah bangkit kembali. Setelah kasusnya selesai, analis percaya bahwa harga XRP akan melonjak, menjadikannya investasi yang kuat untuk tahun 2025.
Sementara itu, Whale XRP telah mulai mendiversifikasi portofolio mereka dengan membeli token Tradecurve, yang harganya telah meningkat lebih 20% setelah terjual habis selama tahap presale pertama dan kedua.
Volume Perdagangan XRP Bertahan di Atas $1 Miliar

Terlepas dari publisitas buruk dari kasus SEC, XRP terus berkembang pada tahun 2023. Selama Q1 XRP berhasil menarik ribuan investor dan crypto whale setelah mengalami lonjakan harga yang besar, ketika XRP mencapai $0,54. Namun setelah lonjakan ini, XRP jatuh dan nilainya turun menjadi $0,42 pada awal Mei.
Sekarang XRP telah mengalami pembalikan arah, dan nilainya meningkat sebesar 10,45% pada saat penulisan. Selain itu, perdagangan XRP masih sangat populer, meskipun banyak investor memindahkan dana mereka ke bursa non-AS untuk menghindari ancaman regulasi.
Baca Juga Benarkah Solana merupakan Ethereum Killer?
Volume perdagangan harian XRP tetap bertahan di atas $1 miliar, yang menunjukkan bahwa investor yakin harga XRP akan naik setelah kasusnya berakhir.
Meskipun demikian, memprediksi harga XRP di masa depan agak rumit karena kasus pengadilan yang sedang berlangsung. Meskipun beberapa analis percaya bahwa XRP dapat mencapai $3 pada tahun 2025, tidak semua orang yakin dengan pertumbuhan XRP.
Mengapa Whales XRP Membeli Tradecurve?
Dengan pertumbuhan XRP yang tampak tidak pasti, whale mulai mengantongi Tradecurve setelah mengalami lonjakan harga sebesar 20% selama presale tahap pertama-nya. Tradecurve adalah pertukaran hibrida yang menggabungkan manfaat pertukaran terpusat, dengan anonimitas dari pertukaran terdesentralisasi.
Melalui Tradecurve, investor dapat membeli aset tradisional termasuk saham, CFD, dan valas, menggunakan cryptocurrency sebagai jaminan. Salah satu nilai jual utama Tradecurves adalah investor tidak perlu melewati pemeriksaan KYC yang rumit untuk bisa mulai trading. Sebaliknya, mereka dapat membuat akun menggunakan email mereka dan mulai trading secara anonim menggunakan dompet crypto eksternal.
Tradecurve dirancang untuk membuat perdagangan menjadi sesederhana mungkin, dan pengguna dapat memperdagangkan berbagai jenis aset, seperti crypto, saham, valas, dan komoditas, dari satu akun.
Selain itu, Tradecurve juga menawarkan tiga trading tools, yang bisa membantu investor yang ingin mempelajari lebih banyak tentang trading.
Yang pertama adalah Tradecurve Academy, yang akan menyediakan materi kursus beragam, mulai dari dasar hingga strategi trading yang kompleks. Dua opsi lainnya dapat dinikmati dengan berlangganan, yaitu AI trading dan copy trading, yang keduanya dirancang untuk meningkatkan profitabilitas.
Mengingat utilitas revolusionernya, Tradecurve bertujuan untuk menjadi pertukaran global teratas pada tahun 2025, yang akan meningkatkan nilai token TCRV secara eksponensial.
Presale TCRV Diprediksi Naik 50 Kali Lipat
Tradecurve ditargetkan akan mengumpulkan $20 juta selama tahap presale dan berencana untuk menarik 100.000 klien dalam 3 bulan pertama peluncurannya.
Saat ini token TCRV berharga $0,015, dan itu diharapkan akan melonjak 50 kali lipat selama presale dan naik 100 kali lipat saat peluncuran.
Pertumbuhan ini akan menjadikan Tradecurve salah satu proyek paling menguntungkan di pasar dan menyaingi banyak bursa terbesar dunia termasuk Coinbase, Binance, dan Kraken.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai token presale TCRV:
Situs web: https://tradecurve.io/
Beli presale: https://app.tradecurve.io/sign-up
Twitter: https://twitter.com/Tradecurveapp
Telegram: https://t.me/tradecurve_official