Rusia Tetapkan Aturan Mining Bitcoin

Rusia Tetapkan Aturan Mining Bitcoin

Duma Negara Rusia telah mengesahkan undang-undang yang melegalkan penambangan Bitcoin dan memungkinkan penggunaan kripto untuk perdagangan internasional. Undang-undang ini, yang pertama kali diperkenalkan beberapa tahun lalu, diharapkan mulai berlaku pada 1 September setelah mendapat persetujuan akhir dari federasi. Menurut laporan lokal, hasil pemungutan suara menunjukkan dukungan yang sangat kuat, dengan 404 suara setuju, atau sekitar 89,8% dari total. Tidak ada suara yang menolak atau abstain.

Undang-undang ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh bank-bank Rusia akibat kendala regulasi dan sanksi internasional. Sanksi ini telah mengganggu hubungan perdagangan Rusia dengan mitra utama seperti China, India, Uni Emirat Arab, dan Turki, karena bank-bank lokal semakin berhati-hati di bawah tekanan Barat. Undang-undang ini menetapkan kerangka kerja regulasi untuk mengawasi kegiatan penambangan kripto, memastikan kepatuhan terhadap peraturan pajak, dan mencegah operasi ilegal.

Salah satu fitur utama adalah legalisasi penambangan Bitcoin. Disusun oleh Deputi Anatoly Aksakov dan anggota parlemen lainnya, undang-undang ini mengatur bahwa kegiatan penambangan harus diatur oleh pemerintah dan Bank Rusia, dengan otoritas federal memastikan kepatuhan. Inisiatif ini bertujuan untuk membawa kegiatan penambangan keluar dari bayang-bayang dan memastikan pendapatan dilaporkan dan pajak dibayar. Selain itu, undang-undang ini memungkinkan penjualan kripto yang ditambang tanpa menggunakan infrastruktur informasi Rusia, membebaskan transaksi ini dari undang-undang regulasi mata uang domestik. Namun, penggunaan mata uang kripto untuk pembayaran domestik tetap dilarang di Rusia.

Alasan rusia tetapkan aturan kripto

Undang-undang ini juga melarang iklan kripto untuk mengendalikan penyebaran penggunaan mata uang digital di dalam negeri. Menurut laporan dari Reuters, Rusia mengalami gangguan signifikan dalam transaksi global dengan beberapa mitra dagang utamanya, termasuk Tiongkok, India, Uni Emirat Arab, dan Turki. Gangguan ini terjadi karena bank-bank lokal di Rusia meningkatkan tingkat kehati-hatian mereka dalam menangani transaksi internasional. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tekanan yang diberikan oleh regulator Barat, yang semakin memperketat pengawasan terhadap aktivitas keuangan Rusia.

Bank-bank di Rusia kini lebih berhati-hati dalam memproses transaksi internasional untuk menghindari potensi sanksi atau tindakan hukum dari pihak Barat. Hal ini berdampak pada kelancaran perdagangan antara Rusia dan negara-negara mitra dagangnya, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi ekonomi Rusia secara keseluruhan. Dengan adanya undang-undang ini, Rusia berharap dapat memanfaatkan potensi besar dari penambangan kripto untuk meningkatkan perekonomian negara. Penambangan kripto yang legal dan teratur diharapkan dapat menarik investasi asing dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, dengan memungkinkan penggunaan kripto untuk perdagangan internasional, Rusia dapat mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan tradisional yang rentan terhadap sanksi dan tekanan politik.

Namun, tantangan tetap ada. Pengawasan yang ketat dan kepatuhan terhadap peraturan akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa kegiatan penambangan kripto berjalan dengan transparan dan bertanggung jawab. Pemerintah dan Bank Rusia harus bekerja sama untuk mengembangkan infrastruktur yang diperlukan dan memberikan panduan yang jelas bagi para pelaku industri. Secara keseluruhan, undang-undang ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi Rusia dalam mengintegrasikan teknologi kripto ke dalam perekonomian nasional. Dengan pendekatan yang tepat, Rusia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam industri kripto global.

Baca juga Joe Biden Menarik Posisi Longnya Sebanyak $67 Juta

Exit mobile version