NovaTech adalah sebuah platform investasi kripto yang menarik perhatian banyak investor dengan janji keuntungan tinggi melalui program-program investasi mereka. Platform ini beroperasi dengan model multi-level marketing (MLM), di mana anggota baru direkrut untuk berinvestasi dengan iming-iming pengembalian yang besar dan cepat. Namun, di balik janji-janji tersebut, SEC mengungkap bahwa NovaTech terlibat dalam skema penipuan yang mengakibatkan kerugian besar bagi banyak investor.
The US Securities and Exchange Commission (SEC) menuduh NovaTech menjalankan skema Ponzi senilai $650 juta, di mana dana dari investor baru digunakan untuk membayar keuntungan bagi investor yang lebih awal, tanpa ada kegiatan perdagangan kripto yang menghasilkan keuntungan sebenarnya. Kasus ini menyoroti risiko besar dalam investasi kripto, terutama pada platform yang menawarkan pengembalian yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Pemilik NovaTech, Cynthia dan Eddy Petion, didakwa oleh SEC atas tuduhan mengelola program investasi kripto berbasis multi-level marketing sejak tahun 2019 hingga 2023. Program ini menjanjikan pengembalian investasi yang tinggi, namun sebagian besar dana yang terkumpul justru digunakan untuk membayar investor sebelumnya, dengan pola yang menyerupai skema Ponzi.
Eric Werner dari SEC menyatakan bahwa NovaTech dan para pendirinya telah menyebabkan kerugian besar bagi puluhan ribu korban di seluruh dunia. Para investor dijanjikan keamanan modal dan keuntungan cepat, namun kenyataannya, sebagian besar dana mereka dialihkan untuk membayar investor terdahulu, tanpa adanya keuntungan nyata dari perdagangan kripto. SEC telah mengajukan tuntutan hukum di negara bagian Florida dengan tujuan untuk menuntut hukuman dan pengembalian keuntungan yang didapat dari skema penipuan ini. Selain itu, Jaksa Agung New York juga telah mengajukan gugatan serupa pada bulan Juni lalu.
Penipuan yang Dicegah SEC
Contoh penipuan besar yang dicegah oleh SEC adalah kasus BitConnect, yang juga merupakan skema Ponzi serupa di industri kripto. BitConnect menjanjikan pengembalian yang luar biasa tinggi kepada investornya melalui platform pinjaman berbasis kripto. Namun, SEC akhirnya menutup BitConnect setelah mengungkap bahwa dana investor baru digunakan untuk membayar investor lama, tanpa ada aktivitas bisnis yang sah di baliknya.
Berikut adalah beberapa contoh penipuan yang dicegah oleh SEC, disajikan dalam bentuk poin-poin:
1. Penipuan ICO oleh Centra Tech
- Kasus: Centra Tech adalah sebuah perusahaan yang diduga menjalankan penawaran koin perdana (ICO) palsu senilai $32 juta pada tahun 2017.
- Modus Operandi: Perusahaan ini mengklaim bekerja sama dengan Visa dan MasterCard untuk mengembangkan kartu debit kripto, yang ternyata tidak ada.
- Tindakan SEC: SEC menghentikan ICO ini dan menuduh pendiri Centra Tech atas penipuan sekuritas. Pendiri Centra Tech kemudian ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.
2. Skema Ponzi oleh BitConnect
- Kasus: BitConnect mengklaim menyediakan platform investasi kripto dengan pengembalian hingga 1% per hari.
- Modus Operandi: BitConnect sebenarnya adalah skema Ponzi, di mana uang dari investor baru digunakan untuk membayar pengembalian kepada investor lama.
- Tindakan SEC: SEC menuntut BitConnect dan para promotornya, menghentikan operasi mereka, dan memulihkan sebagian dana investor.
3. Penawaran Sekuritas Ilegal oleh Telegram (Gram Token)
- Kasus: Telegram, aplikasi pesan populer, mengumpulkan lebih dari $1,7 miliar melalui penjualan token Gram yang diklaim sebagai mata uang kripto baru.
- Modus Operandi: Telegram gagal mendaftarkan token Gram sebagai sekuritas, yang melanggar undang-undang sekuritas AS.
- Tindakan SEC: SEC menuntut Telegram untuk menghentikan distribusi token Gram, dan akhirnya, Telegram mengembalikan dana kepada investor dan membayar denda.
4. Penipuan Penambangan Kripto oleh GAW Miners
- Kasus: GAW Miners dan CEO-nya, Homero Joshua Garza, diduga menjalankan skema Ponzi dengan menjual “kontrak penambangan kripto” palsu.
- Modus Operandi: Perusahaan ini menjual hak untuk menambang kripto yang sebenarnya tidak pernah ada, dan menggunakan uang dari investor baru untuk membayar investor sebelumnya.
- Tindakan SEC: SEC menuntut GAW Miners dan Garza, menghentikan operasi mereka, dan mendapatkan perintah pengadilan untuk membayar ganti rugi kepada korban.
5. Penipuan oleh AriseBank
- Kasus: AriseBank mengklaim sebagai bank desentralisasi pertama di dunia dan menjalankan ICO untuk mendanai operasinya.
- Modus Operandi: AriseBank mengumpulkan $600 juta dari investor tanpa mengungkapkan informasi penting dan membuat klaim yang menyesatkan tentang lisensi dan afiliasi mereka.
- Tindakan SEC: SEC menghentikan ICO ini, menyita aset AriseBank, dan menuntut perusahaan serta pendirinya untuk penipuan.
Contoh-contoh ini menyoroti pentingnya kewaspadaan investor dan peran kritis SEC dalam melindungi pasar dari penipuan dan praktik ilegal di dunia kripto.
Baca juga Usaha Kamala Harris Perbaiki Hubungan Dengan Industri Kripto