CoinFolks
No Result
View All Result
Join Group Telegram ✨
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset
No Result
View All Result
CoinFolks
No Result
View All Result

SEC Rubah Definisi ‘Bursa’ yang Mengancam Masa Depan Kripto dan DeFi

oleh Ahmad Andhika Priyadi
9 bulan lalu
0
A A
SEC Rubah Definisi ‘Bursa’ yang Mengancam Masa Depan Kripto dan DeFi
Bagikan di TelegramBagikan di WhatsAppBagikan di Twitter
Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community Group Telegram CoinFolks Community

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara dunia keuangan tradisional dan sektor aset digital, khususnya kripto, telah menjadi topik yang sangat diperhatikan. Salah satu momen penting dalam perdebatan regulasi ini terjadi ketika Ketua Securities and Exchange Commission (SEC), Gary Gensler, mengumumkan bahwa lembaga tersebut akan melanjutkan usahanya untuk mengubah definisi ‘bursa’ dan sistem perdagangan alternatif (Alternative Trading Systems/ATS) sebagai upaya untuk memperkuat pasar keuangan, termasuk pasar obligasi Treasury AS.

Innovation and investor protection are complementary.

I was happy to join @SquawkCNBC this morning to discuss the capital markets.

Watch: https://t.co/iAO9hwZtpp

— Gary Gensler (@GaryGensler) September 26, 2024

SEC, sebagai regulator utama di Amerika Serikat, memiliki peran penting dalam memastikan stabilitas dan transparansi di pasar keuangan. Dengan mandat untuk melindungi investor dan menjaga pasar agar tetap adil dan teratur, SEC telah memulai beberapa inisiatif yang bertujuan untuk mengatur kegiatan perdagangan yang mencakup instrumen keuangan tradisional. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan munculnya aset digital seperti kripto, SEC mulai menghadapi tantangan baru.

Dalam proposal yang disampaikan, SEC menyatakan bahwa mereka ingin memperluas definisi ‘bursa’ dan ‘dealer’, sebuah langkah yang akan mempengaruhi lebih banyak pelaku pasar, termasuk platform yang sebelumnya tidak tunduk pada regulasi ketat. Meskipun SEC awalnya berfokus pada instrumen seperti obligasi pemerintah, bahasa dalam regulasi tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa platform kripto juga akan terkena dampaknya.

Mengapa SEC Menargetkan Perubahan Definisi Dealer dan Bursa?

Salah satu fokus utama dari perubahan regulasi ini adalah memperjelas definisi ‘dealer’ di pasar keuangan. Dealer, dalam konteks keuangan, biasanya merujuk pada entitas yang secara aktif membeli dan menjual sekuritas sebagai bagian dari bisnis mereka. Perubahan definisi ini bertujuan untuk memasukkan lebih banyak pelaku pasar, seperti perusahaan perdagangan utama (principal trading firms) yang menggunakan strategi perdagangan algoritmik dan frekuensi tinggi.

Perusahaan-perusahaan ini, yang sebelumnya tidak terikat dengan regulasi SEC seperti dealer tradisional, sekarang akan dimasukkan ke dalam kategori yang diatur lebih ketat. Dalam upaya untuk menjaga stabilitas pasar, SEC berpendapat bahwa pelaku yang terlibat dalam perdagangan frekuensi tinggi, yang dapat mempengaruhi harga secara signifikan dalam waktu singkat, harus diatur seperti dealer lainnya.

Namun, langkah ini memicu reaksi keras dari industri kripto. Para pelaku di sektor ini berpendapat bahwa perubahan definisi tersebut, yang awalnya hanya untuk pasar keuangan tradisional, bisa meluas ke ekosistem kripto yang berbasis teknologi blockchain. Selain itu, beberapa politisi pro-kripto telah mengkritik regulasi ini karena dianggap akan memperlambat inovasi di sektor yang berkembang pesat.

Hubungan Antara SEC dan Industri Kripto: Konflik atau Kolaborasi?

Hubungan antara SEC dan industri kripto telah lama menjadi sorotan, terutama mengingat perbedaan mendasar dalam struktur operasi kedua sektor tersebut. Kripto, yang didasarkan pada prinsip desentralisasi dan otonomi digital, sering kali bertentangan dengan pendekatan regulasi ketat yang diadopsi oleh SEC. Sementara SEC bertugas memastikan stabilitas dan keamanan pasar keuangan, ekosistem kripto dirancang untuk beroperasi dengan campur tangan minimum dari otoritas pusat.

Konflik pertama muncul ketika SEC mulai memperdebatkan status hukum kripto. Apakah aset-aset ini dapat dianggap sebagai sekuritas yang diatur, atau mereka adalah kelas aset yang sepenuhnya baru yang memerlukan pendekatan regulasi berbeda? Pertanyaan ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan regulator dan pelaku industri.

We just filed our reply in our request to file an interlocutory appeal with the 2nd Circuit. Unlike @SECGov, @coinbase’s position remains the same: To push for clarity for our industry and the 52 million Americans who own crypto, and against the SEC’s overreach beyond the… https://t.co/BfaApLzVSh

— paulgrewal.eth (@iampaulgrewal) May 24, 2024

Beberapa entitas dalam ekosistem kripto, seperti Coinbase dan Ripple, telah berselisih dengan SEC terkait peraturan sekuritas. SEC berpendapat bahwa banyak token digital memenuhi definisi sekuritas berdasarkan Howey Test, sebuah tes hukum yang digunakan untuk menentukan apakah suatu transaksi memenuhi syarat sebagai kontrak investasi. Jika suatu token dianggap sebagai sekuritas, maka entitas yang menawarkan token tersebut harus mendaftar dengan SEC, yang berarti tunduk pada peraturan ketat tentang penawaran dan penjualan sekuritas.

Namun, pendekatan ini telah menghadapi perlawanan keras dari para pendukung kripto yang mengklaim bahwa regulasi tersebut tidak adil dan merugikan inovasi. Mereka berpendapat bahwa kripto bukanlah sekuritas dalam arti tradisional dan oleh karena itu seharusnya tidak tunduk pada regulasi yang sama seperti saham atau obligasi. Dalam upaya untuk menavigasi konflik ini, SEC kini tengah mempertimbangkan pendekatan yang lebih luas terhadap regulasi, yang melibatkan definisi baru untuk bursa dan dealer.

Baca juga Anggota DPR AS Desak Gensler Jelaskan Sikap SEC Terhadap Airdrop Kripto

Implikasi Perubahan Definisi Bursa untuk Kripto dan DeFi

Perubahan regulasi yang diajukan oleh SEC bukan hanya berdampak pada platform perdagangan tradisional, tetapi juga memiliki implikasi serius bagi DeFi (Decentralized Finance), sebuah inovasi dalam dunia aset digital yang memungkinkan transaksi keuangan dilakukan tanpa perantara. DeFi beroperasi di luar sistem keuangan tradisional, menggunakan smart contract di blockchain untuk memungkinkan berbagai jenis transaksi, mulai dari peminjaman hingga perdagangan aset kripto, tanpa memerlukan otoritas pusat seperti bank atau bursa tradisional.

SEC Rubah Definisi 'Bursa' yang Mengancam Masa Depan Kripto dan DeFi
Source: SEC

Dengan definisi baru dari SEC, platform DeFi mungkin akan dianggap sebagai bursa atau dealer dalam konteks peraturan keuangan. Ini berarti mereka bisa diwajibkan untuk mendaftar dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku untuk bursa tradisional. Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi DeFi, yang selama ini berjalan tanpa campur tangan pemerintah atau regulator.

Walaupun SEC belum memfinalisasi perubahan ini, industri kripto sudah mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi dampaknya. Beberapa platform, seperti Prometheum dan tZero, telah terdaftar sebagai sistem perdagangan alternatif (ATS), dan mereka juga menerima status broker-dealer khusus untuk aset digital. Status ini memungkinkan mereka untuk menyediakan layanan kustodian aset digital bagi klien institusional dan ritel.

Namun, tidak semua platform DeFi akan dapat beradaptasi dengan regulasi ini. Platform-platform yang sepenuhnya berbasis pada teknologi desentralisasi mungkin harus menghadapi tantangan besar dalam memenuhi persyaratan baru ini. Apakah regulasi ini akan memperkuat pasar keuangan atau justru membatasi inovasi di sektor aset digital, masih menjadi perdebatan panjang di masa depan.

Baca juga World Liberty Financial: Proyek Kripto Donald Trump dengan Dukungan Penuh SEC

Tag: SEC
BagikanKirimTweetBagikan
Ahmad Andhika Priyadi

Ahmad Andhika Priyadi

My days are fueled by a relentless curiosity about web3 and all its possibilities, as I enjoy exploring every aspect of this cutting-edge technology

Terkait Pos

Kebijakan Baru SEC Soal Staking Kripto Picu Kontroversi
Berita

Kebijakan Baru SEC Soal Staking Kripto Picu Kontroversi

SEC Gugat Unicoin Lakukan Penipuan Kripto Senilai Rp1,7 Triliun
Berita

SEC Gugat Unicoin Lakukan Penipuan Kripto Senilai Rp1,7 Triliun

OpenSea Minta SEC Bebaskan Marketplace NFT dari Regulasi: Apa Artinya?
Berita

OpenSea Minta SEC Bebaskan Marketplace NFT dari Regulasi: Apa Artinya?

Setelah 3 Tahun, SEC Akhirnya Hentikan Penyelidikan terhadap Yuga Labs
Berita

Setelah 3 Tahun, SEC Akhirnya Hentikan Penyelidikan terhadap Yuga Labs

Rekomendasi

ACE dari Chainlink Jadi Kunci Hadirnya Modal Institusi ke Dunia Blockchain

ACE dari Chainlink Jadi Kunci Hadirnya Modal Institusi ke Dunia Blockchain

BNB Smart Chain Luncurkan Maxwell Upgrade untuk Tingkatkan Kecepatan

BNB Smart Chain Luncurkan Maxwell Upgrade untuk Tingkatkan Kecepatan

5 Penipuan Kripto Paling Licik dan Sulit Dideteksi yang Harus Diwaspadai di Tahun 2025

5 Penipuan Kripto Paling Licik dan Sulit Dideteksi yang Harus Diwaspadai di Tahun 2025

Bitcoin Akan Cetak Rekor Baru US$135K pada Q3 2025? Ini Kata Standard Chartered

Bitcoin Akan Cetak Rekor Baru US$135K pada Q3 2025? Ini Kata Standard Chartered

Akhirnya Disetujui! Dana Kripto Grayscale Resmi Jadi ETF Setelah Menang Lawan SEC

Akhirnya Disetujui! Dana Kripto Grayscale Resmi Jadi ETF Setelah Menang Lawan SEC

📰✨ CoinFolks Newsletter
Jangan ketinggalan berita terkini dengan mulai berlangganan surel tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu langsung ke email kamu.
Daftar
Tentang Kami

CoinFolks adalah Media Multi-Platform yang menghasilkan konten kreatif, penelitian, dan tren terbaru tentang Industri Web3. Kami menyajikan konten yang telah dikurasi untuk memberi Anda perspektif lain tentang Blockchain, Aset Kripto, NFT, dan teknologi Web3 terkait lainnya.

Jelajahi
  • Home
  • Berita
  • Kelas
  • Riset
  • Blockchain
  • Fundamental
  • Finansial
  • Tutorial
  • Tentang Kami
  • Kontak
Tiktok Instagram Youtube Telegram Linkedin
© 2024 CoinFolks - PT Rekan Artha Teknologi

Disclaimer • Kebijakan Privasi
Pedoman Media Siber • Redaksi

Selamat datang kembali!

Masuk dengan Google
ATAU

Jika kamu sudah mendaftar

Lupa Password? Sign Up

Daftar Akun Baru

Daftar dengan Google
ATAU

Mendaftar dengan akun Google

All fields are required. Log In

Masukkan nama pengguna atau alamat email Kamu untuk mereset kata sandi Kamu.

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Beranda
  • Info Airdrop
  • Bedah Kripto
  • Riset

© 2024 CoinFolks - PT. Rekan Artha Teknologi

Situs web ini menggunakan cookies. Dengan melanjutkan penggunaan situs web ini, Anda memberikan persetujuan untuk penggunaan cookies. Kunjungi Privasi dan Kebijakan Cookie.

CoinFolks Newsletter

Dapatkan berita terkini tentang kripto, NFT, web3, dan trading setiap minggu.

Go to mobile version