Pada hari Jumat, harga Bitcoin tetap stabil di bawah angka $65.000 setelah Donald Trump memilih untuk tidak membahas mata uang kripto dalam pidatonya yang sangat dinanti di Konvensi Nasional Republik (RNC). Pada pagi hari itu, Bitcoin (BTC) diperdagangkan sekitar $64.200, yang menunjukkan sedikit perubahan dibandingkan dengan harga 24 jam sebelumnya.
Dalam pidatonya pada hari Kamis, banyak yang mengharapkan Trump akan menyentuh isu kripto, mengingat popularitas yang terus meningkat dari mata uang digital dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Trump lebih memilih untuk fokus pada isu-isu umum seperti kebijakan perpajakan, imigrasi, dan geopolitik. Keputusan ini mengecewakan banyak pengamat dan investor yang berharap akan adanya pernyataan positif yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar kripto.
Sebelum pidatonya, harga Bitcoin dan aset kripto lainnya mengalami lonjakan, didorong oleh spekulasi bahwa Trump mungkin akan memberikan dukungan terhadap industri kripto. Lonjakan ini juga terpicu oleh insiden penembakan di Pennsylvania, yang meningkatkan harapan bahwa Trump akan memiliki peluang lebih besar dalam pemilihan mendatang.
Meskipun Trump tidak membahas kripto, dampaknya terhadap pasar tetap terasa. Banyak investor percaya bahwa jika Trump terpilih kembali, dia mungkin akan menunjuk seorang ketua SEC yang lebih mendukung inovasi kripto, mengurangi regulasi yang ketat, dan bahkan mempertimbangkan pengembangan cadangan strategis Bitcoin untuk AS. Kemenangan Trump dianggap dapat memberikan dorongan besar bagi pasar kripto yang sudah dinamis.
Sejumlah analis mencatat bahwa harapan akan kebijakan yang lebih ramah terhadap kripto tetap menjadi faktor penting dalam pergerakan harga Bitcoin dan aset digital lainnya. Menurut data dari platform prediksi seperti Polymarket, Trump dianggap sebagai favorit dalam pemilihan presiden mendatang, meskipun banyak yang memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan hasilnya.
Sentimen Pasar dan Prospek Ke Depan
Para presiden memiliki dampak terbatas pada kelas aset, tetapi melihat peristiwa sejarah menunjukkan bahwa presiden Amerika tidak memiliki dampak besar pada saham dan cryptocurrency — meskipun pasar kripto masih sangat muda dan memiliki data historis yang minimal. Namun, Bitcoin berkinerja cukup baik selama masa jabatan pertama Trump karena nilainya melonjak dari $800 dan berakhir di atas $20.000. Bitcoin juga memberikan pengembalian yang sangat baik (hingga saat ini) selama masa jabatan pertama Biden karena nilainya melonjak ke level tertinggi $73.800. Sebagian besar saham kripto mencapai titik tertinggi sepanjang masa selama masa jabatan Biden.
Kinerja ini terjadi meskipun Gary Gensler dituduh melakukan legislasi melalui pengadilan ketika ia menuntut perusahaan-perusahaan seperti Coinbase, Binance, dan Kraken. Namun, selama masa jabatan Gensler, agensi tersebut menyetujui ETF Bitcoin spot dan diharapkan akan menyetujui dana Ether spot. Oleh karena itu, seperti yang dicatat Anthony Pompliano baru-baru ini, presiden tidak memiliki dampak besar pada Bitcoin. Sebaliknya, ia berpendapat bahwa satu-satunya hal yang penting dalam industri kripto adalah waktu.
Pasar kripto menunjukkan reaksi positif terhadap kemungkinan kemenangan Trump, dengan banyak trader terlibat dalam apa yang disebut sebagai “Trump trade.” Sentimen ini mencerminkan keyakinan bahwa kebijakan Trump akan lebih mendukung industri kripto dibandingkan dengan kebijakan yang diusung oleh Presiden Joe Biden. Secara keseluruhan, meskipun tidak ada pembahasan langsung mengenai kripto dalam pidatonya, harapan akan kebijakan yang lebih mendukung di masa depan tetap menjadi pendorong utama bagi pergerakan harga Bitcoin dan aset digital lainnya. Investor dan pengamat pasar akan terus memantau perkembangan politik dan kebijakan yang mungkin muncul seiring dengan mendekatnya pemilihan presiden.
Baca juga Founder Gemini Sumbang $1 Juta Dollar Bitcoin Untuk Kalahkan Elizabet Warren