TON, blockchain yang erat kaitannya dengan Telegram, mengalami gangguan singkat pada 1 Juni 2025, yang sempat menghentikan produksi blok selama sekitar 40 menit. Masalah ini disebabkan oleh kesalahan dalam antrian dispatch masterchain, yang mengganggu kelancaran jaringan.

Team pengembang memperbarui beberapa validator di masterchain untuk memulihkan kembali proses produksi blok. Mereka juga meyakinkan pengguna bahwa tidak ada dana yang hilang selama gangguan dan transaksi yang terjadi tetap aman.
Dengan respons cepat ini, dampak negatif dari gangguan tersebut berhasil diminimalkan, menjaga kepercayaan pengguna terhadap jaringan TON. Developer menjanjikan laporan teknis lengkap tentang penyebab gangguan akan dirilis.
Tantangan di Balik Blockchain Berkecepatan Tinggi
Blockchain dengan throughput tinggi seperti TON sering menghadapi tantangan terkait gangguan teknis. Semakin besar dan kompleks jaringan, semakin besar pula risiko terjadinya gangguan singkat, terutama saat volume transaksi melonjak.
TON sendiri pernah mengalami gangguan serupa pada Agustus 2024 karena tingginya permintaan transaksi DOGS, yang sempat menghentikan produksi blok. Meskipun gangguan ini cukup mengganggu, tim validator TON berhasil mengembalikan jaringan ke keadaan semula setelah melakukan reset node.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun gangguan bisa terjadi, jaringan TON dapat pulih dengan cepat berkat kerja sama dan respon yang cepat dari tim pengembang dan validator.
Baca juga Binance Akhiri Perang Hukum dengan SEC, $BNB Perlahan Naik
Dukungan Investasi dan Prospek Masa Depan TON
Meskipun menghadapi beberapa gangguan teknis, TON terus menarik perhatian investor institusional. Pada Maret 2025, TON berhasil mengumpulkan $400 juta dari beberapa firma modal ventura besar seperti Sequoia Capital dan Draper Associates.
Pendanaan ini semakin memperkuat posisi TON sebagai salah satu blockchain yang memiliki potensi besar di pasar kripto. Dengan dukungan finansial yang kuat, TON dapat terus meningkatkan stabilitas jaringannya dan memperluas ekosistemnya.
Ke depannya, TON harus tetap fokus pada pengembangan teknologi untuk menjaga stabilitas jaringannya. Dengan semakin banyaknya pengguna Telegram yang bergantung pada TON, jaringan ini berpotensi terus berkembang dan menjadi pilar penting dalam ekosistem kripto global.
Baca juga Kasus Penipuan di MEXC Meledak 200% di Q1 2025, India dan Indonesia Jadi Target Utama