Blockchain layer-1 Solana merayakan lima tahun sejak peluncuran mainnet-nya pada 2020. Selama periode ini, Solana telah menjadi salah satu jaringan terbesar dalam aktivitas transaksi dan menjadi salah satu dari sedikit kripto yang dipilih untuk masuk dalam cadangan aset digital AS.
Sejak blok pertama Solana dibuat pada 16 Maret 2020, jaringan ini telah memproses lebih dari 408 miliar transaksi dan mencatat hampir $1 triliun dalam volume perdagangan di bursa terdesentralisasi, menjadikannya salah satu blockchain layer-1 terkemuka di industri.
Baca Juga BRICS Beralih ke Bitcoin! Rusia Gunakan Kripto untuk Perdagangan Minyak
Berikut adalah beberapa pencapaian penting dalam ekosistem Solana sejak diluncurkan oleh CEO Solana Labs, Anatoly Yakovenko, dan salah satu pendirinya, Raj Gokal, pada 2020.
Solana Lahir di Tengah Pandemi COVID-19
Cikal bakal Solana dapat ditelusuri kembali ke akhir 2017, ketika Yakovenko menerbitkan whitepaper tentang metode pencatatan waktu untuk blockchain yang disebut Proof of History. Namun, Solana baru resmi diluncurkan pada Maret 2020, tepat saat dunia mulai menerapkan langkah-langkah darurat menghadapi pandemi COVID-19.
Peluncuran Solana sebagai blockchain layer-1 yang cepat dan berbiaya rendah didukung oleh perusahaan modal ventura kripto Multicoin Capital, yang memimpin putaran pendanaan dan mengumpulkan sekitar $20 juta dari penjualan token pribadi pada Juli 2019.

Pendanaan tambahan terus mengalir, dan dalam waktu 20 bulan setelah peluncuran, Solana dijuluki sebagai “Ethereum killer”, dengan market cap mencapai $77,8 miliar pada puncak siklus bullish 2020–2021.
Terpukul oleh Bear Market 2022 dan Kejatuhan FTX, Solana Bangkit Kembali
Tahun 2022 menjadi periode sulit bagi Solana. Bear market yang terjadi, ditambah dengan kejatuhan bursa kripto FTX, menyebabkan market cap Solana anjlok menjadi hanya $3 miliar—turun 96% dari puncaknya.
FTX, yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried, memiliki sekitar 58 juta token Solana yang saat ini bernilai $7,4 miliar. FTX saat itu sangat mendukung ekosistem Solana dan membantu skalanya sebagai blockchain layer-1 utama, menurut laporan Fortune pada April 2022.
Namun, pada 11 November 2022, FTX mengajukan kebangkrutan Chapter 11, dan hingga kini masih dalam proses membuka kembali ratusan juta dolar dalam bentuk token Solana yang dikunci di dompetnya. Harga Solana pun anjlok ke $8,30 pada 29 Desember 2022.
Meski mengalami keterpurukan, tahun 2023 menjadi awal kebangkitan Solana. Market cap nya melonjak hampir 50 kali lipat, dari $3 miliar menjadi lebih dari $140 miliar pada 19 Januari 2025.
Demam Memecoin Melambungkan Solana ke Level Baru
Salah satu faktor utama di balik kebangkitan Solana adalah ledakan memecoin yang terjadi antara akhir 2023 hingga 2024. market memecoin ini mencapai nilai $100 miliar, di mana Solana menjadi pemimpin utamanya.
Beberapa memecoin berbasis Solana yang mengalami lonjakan luar biasa adalah:
- Bonk (BONK)
- Dogwifhat (WIF)
- Fartcoin (FARTCOIN)
- Pudgy Penguins (PENGU)
Pada awal 2024, platform Pump.fun—sebuah launchpad khusus memecoin di Solana—menjadi salah satu platform paling populer bagi penggemar memecoin. Dalam satu tahun terakhir, Pump.fun meraup pendapatan lebih dari $540 juta, bahkan sempat melampaui Ethereum dalam beberapa interval 24 jam.

Namun, tidak ada memecoin yang lebih menarik perhatian dibandingkan Official Trump (TRUMP) Token, yang diluncurkan oleh orang-orang dekat Presiden AS Donald Trump pada 17 Januari 2024. Token ini melonjak hingga $14,6 miliar dalam dua hari sebelum akhirnya anjlok.
Keberhasilan memecoin ini juga mendorong total nilai terkunci (TVL) dalam ekosistem Solana DeFi menjadi $14,2 miliar, hanya kalah dari Ethereum, menurut data DefiLlama. Saat ini, Solana juga menjadi blockchain ketiga terbesar dalam adopsi stablecoin, setelah Ethereum dan Tron.
Solana Meluncurkan Ponsel Kripto Pertama
Pada Mei 2023, Solana merilis ponsel kripto pertama yang diberi nama Solana Saga. Penjualan awal perangkat Android ini berjalan lambat, tetapi meningkat pesat setelah adanya airdrop 30 juta BONK, yang menarik banyak penggemar memecoin.
Pada September 2023, Solana meluncurkan versi terbaru bernama Solana Seeker, yang dirancang khusus untuk memudahkan perdagangan memecoin dan memberikan insentif token bagi penggunanya.

Meskipun ponsel Solana masih kalah dalam fitur teknis dibandingkan iPhone atau Google Pixel, lebih dari 140.000 unit telah dipesan sebelumnya. Saat ini, harga Solana Seeker dibanderol sekitar $500.
Masalah Jaringan dan Solusi Firedancer
Meski sukses besar, Solana juga mengalami beberapa gangguan jaringan dalam lima tahun terakhir. Dalam beberapa kasus, produksi blok sempat terhenti hingga 20 jam, memaksa validator untuk melakukan restart jaringan.
Untuk mengatasi masalah ini, Firedancer, sebuah klien validator independen, dijadwalkan akan diluncurkan di mainnet Solana pada 2025. Teknologi ini disebut sebagai solusi yang lebih baik dibandingkan QUIC—protokol transfer data buatan Google yang gagal memproses transaksi Solana lebih dari selusin kali.
Solana Masuk dalam Cadangan Aset Digital Trump
Pemerintahan Donald Trump mengumumkan bahwa Solana akan dimasukkan dalam Digital Asset Stockpile, yang dikonfirmasi melalui perintah eksekutif pada 7 Maret 2025. Solana menjadi kripto termuda yang masuk dalam daftar ini.
Digital Asset Stockpile ini akan dikelola menggunakan kripto yang disita dalam kasus kriminal pemerintah.
Menurut data dari Arkham Intelligence, pemerintah AS saat ini belum memiliki Solana dalam kepemilikan resminya. Namun, Gedung Putih mengatakan bahwa mereka akan melakukan audit terhadap aset kripto yang dimiliki.
Awalnya, Trump mengumumkan Solana sebagai aset cadangan AS pada 2 Maret 2025, tetapi kemudian ia mengubahnya menjadi cadangan khusus Bitcoin serta Digital Asset Stockpile, yang kemungkinan besar akan mencakup Solana, Ethereum (ETH), XRP (XRP), dan Cardano (ADA).
