Saat ini, Bitcoin (BTC) menunjukkan tren yang menarik untuk bulan Oktober 2024, sering disebut sebagai “Uptober” karena historisnya yang cenderung positif. Hingga awal Oktober, BTC diperdagangkan di sekitar $61.000, meskipun telah mengalami penurunan beberapa hari terakhir
Ada prediksi bahwa bulan ini bisa menjadi peluang besar bagi para trader. Analis di Kaiko Research melaporkan peningkatan volume opsi BTC di bursa Deribit, dengan banyak trader bertaruh bahwa Bitcoin akan mencapai kisaran $70.000 pada akhir bulan. Harga BTC hanya pernah turun di bulan Oktober sebanyak dua kali sejak 2013. Selain itu, data historis menunjukkan bahwa rata-rata return BTC pada bulan Oktober adalah sekitar 22.90%.
Namun, volatilitas tetap menjadi faktor yang perlu diperhatikan, terutama dengan perubahan kebijakan moneter AS yang kini mulai melonggar, yang bisa memengaruhi pasar lebih lanjut di bulan mendatang. Jika tren bullish ini terus berlanjut, hal ini berpotensi menjadi katalis positif bagi investor jangka pendek
Analisa Teknikal
Secara teknikal, Bitcoin saat ini menunjukkan pola yang mirip dengan tahun 2023. Pada tahun lalu, Bitcoin sempat mengalami fase konsolidasi atau bisa juga disebut sebagai fase akumulasi selama 217 hari, atau sekitar 6 bulan, terhitung sejak Maret hingga Oktober. Selama periode ini, harga Bitcoin bergerak dalam kisaran yang relatif sempit sebelum akhirnya mengalami lonjakan harga yang signifikan. Dari titik terendahnya di kisaran $24.000, Bitcoin mencatatkan kenaikan spektakuler sebesar +205%, mencapai harga tertingginya di sekitar $73.000.
Perlu dicatat bahwa kenaikan tajam tersebut terjadi di pertengahan bulan Oktober 2023, di mana momen ini menjadi titik balik penting dalam pasar kripto. Pola serupa tampaknya mulai terbentuk lagi pada tahun 2024, di mana Bitcoin kembali memasuki bulan Oktober dengan harapan besar dari para investor dan traders. Banyak pihak memprediksi bahwa Bitcoin berpotensi kembali mengalami lonjakan harga yang signifikan, dengan perkiraan akan mencapai $70.000 di akhir bulan Oktober 2024.
Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti sentimen pasar yang positif terhadap aset-aset berisiko (risk-on sentiment), serta kondisi makroekonomi yang mulai mendukung aset digital. Pelonggaran kebijakan moneter oleh Fed, yang baru-baru ini memulai siklus pemotongan suku bunga, telah meningkatkan minat terhadap aset kripto seperti Bitcoin. Para analis memperkirakan bahwa dengan dolar yang lebih murah dan likuiditas yang mulai kembali ke pasar, efek positif terhadap harga Bitcoin akan lebih terasa di kuartal keempat tahun ini.
Selain itu, faktor musiman juga menjadi pertimbangan. Secara historis, bulan Oktober sering kali menjadi bulan yang kuat bagi Bitcoin, dengan hanya dua kali penurunan sejak tahun 2013. Kondisi ini mendorong harapan bahwa tahun 2024 akan mengikuti pola yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana Bitcoin cenderung mencetak keuntungan signifikan pada kuartal terakhir.
Dengan volume perdagangan options yang meningkat dan spekulasi di kalangan pedagang profesional, ada ekspektasi kuat bahwa kenaikan besar Bitcoin akan terjadi di pertengahan hingga akhir Oktober 2024. Jika pola ini terus berlanjut, Bitcoin bisa kembali mendekati level psikologis $70.000 di penghujung bulan, yang sekali lagi akan menandai bulan Oktober sebagai periode krusial bagi pasar kripto.
Dalam konteks ini, penting bagi investor dan traders untuk tetap waspada dan memantau pergerakan pasar dengan cermat. Kenaikan signifikan seperti yang terjadi tahun lalu bisa memberikan peluang keuntungan besar, namun volatilitas yang tinggi juga menuntut strategi manajemen risiko yang matang.
Baca Juga: Bedah Kripto Moo Deng ($MOODENG)