Bedah Kripto NEO

NEO adalah sebuah cryptocurrency yang dibuat oleh Da Hongfei dan Erik Zhang pada tahun 2014. NEO awalnya bernama AntShares. Pada saat yang sama, kedua pendiri tersebut juga mendirikan Onchain, sebuah perusahaan konsultan blockchain.

Salah satu hal yang menarik dari NEO adalah hubungannya yang dekat dengan pemerintah China. Padahal, pemerintah China umumnya dianggap tidak menyukai cryptocurrency. Hubungan ini merupakan nilai jual yang besar untuk NEO dan mungkin merupakan salah satu alasan utama mengapa NEO sekarang menjadi salah satu dari 20 cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

Dengan kata lain, NEO mampu bertahan di China, meskipun pemerintah menindak cryptocurrency, karena hubungannya yang dekat dengan pemerintah. Hubungan ini memberi NEO sejumlah keuntungan, seperti akses ke investor dan pasar China.

Tujuan Utama NEO

NEO adalah sebuah platform blockchain yang memungkinkan pengembang untuk membuat dan menjalankan smart contract, atau perjanjian digital yang dijalankan secara otomatis. NEO juga memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi terdesentralisasi (dApps), yang merupakan aplikasi yang tidak dikelola oleh pihak ketiga.

NEO bertujuan untuk menjadi lebih dari sekadar platform blockchain untuk dApps. NEO ingin menjadi hub untuk ekonomi pintar yang terdesentralisasi, di mana semua transaksi ekonomi dilakukan di blockchain tanpa perlu perantara.

Untuk mencapai tujuan ini, NEO berencana untuk menambahkan beberapa fitur baru, termasuk kemampuan untuk mendigitalisasi aset dunia nyata dan fungsionalitas lintas rantai.

Keunikan NEO

NEO menggunakan mekanisme konsensus Proof of Stake yang disebut Delegated Byzantine Fault Tolerance (dBFT). dBFT adalah mekanisme konsensus yang lebih aman daripada Proof of Work, tetapi kurang terdesentralisasi.

Penjelasan:

Mekanisme dBFT lebih aman daripada Proof of Work karena lebih sulit untuk dimanipulasi. Dalam Proof of Work, penambang dapat menggunakan perangkat keras khusus untuk memecahkan teka-teki matematika dengan lebih cepat. Hal ini dapat membuat blockchain rentan terhadap serangan. Dalam dBFT, node konsensus dipilih oleh pemegang token NEO. Pemegang token NEO memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga blockchain tetap aman.

Mekanisme dBFT kurang terdesentralisasi daripada Proof of Work karena hanya ada sejumlah kecil node konsensus. Dalam Proof of Work, setiap node di jaringan dapat menjadi penambang. Dalam dBFT, hanya node konsensus yang dapat menambahkan blok ke blockchain. NEO menggunakan mekanisme dBFT karena ingin memberikan keamanan yang lebih tinggi kepada penggunanya. NEO juga ingin membuat blockchain-nya lebih efisien, karena tidak memerlukan perangkat keras khusus untuk menghasilkan blok baru.

Bahasa Pemrograman NEO

Solidity adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan kontrak pintar di platform Ethereum. Di sisi lain, NEO memungkinkan pengembang untuk menggunakan berbagai bahasa pemrograman yang diterima umum, seperti C#, Java, Go, Python, dan Kotlin, untuk mengembangkan kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Hubungan antara NEO dengan GAS

Salah satu aspek NEO yang paling membingungkan adalah perbedaan dan ciri khas antara token NEO dan GAS. Bagian ini akan mengklarifikasi pertanyaan umum tentang token NEO dan GAS.

Penjelasan:

NEO dan GAS adalah dua token yang berbeda di platform NEO. NEO adalah Governance token, sedangkan GAS adalah Utility token.

Governance token adalah token yang memberi pemegangnya hak untuk berpartisipasi dalam tata kelola platform. Dalam kasus NEO, pemegang token NEO dapat memilih konsensus node dan mengusulkan perubahan pada protokol.

Utility token adalah token yang digunakan untuk membayar transaksi dan biaya di platform. Dalam kasus NEO, GAS digunakan untuk membayar transaksi di blockchain NEO.

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan antara NEO dan GAS:

FiturNEOGAS
TipeGovernance tokenUtility token
TujuanUntuk berpartisipasi dalam tata kelola platformUntuk membayar transaksi dan biaya di platform
Supply100 juta tokenUncapped

Apa tujuan Token NEO dan GAS ?

Sama seperti Ethereum, NEO juga memungkinkan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang menggunakan platformnya untuk membuat dan menggunakan token kripto mereka sendiri. Token tersebut disebut NEP5 (NEO Enhancement Proposal 5), yang serupa dengan token ERC-20 di Ethereum.

Mirip dengan Ethereum, semua dApps yang berjalan di NEO harus membayar biaya gas untuk setiap transaksi, meskipun mereka menggunakan token mereka sendiri. Ini adalah biaya yang mendorong permintaan untuk token tersebut. Namun, ada perbedaan penting. Di Ethereum, biaya gas dihitung dalam ETH, sedangkan di NEO, biaya gas dihitung dalam GAS, yang merupakan token yang berbeda. GAS digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan jaringan NEO.

Selain itu, token NEO memiliki fungsi tambahan. Pemegang token NEO memiliki hak untuk memilih node konsensus dalam jaringan, yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam jaringan. Jadi, selain sebagai bahan bakar, token NEO juga memiliki peran dalam tata kelola jaringan, seperti memiliki saham dalam perusahaan.

Apa hubungan Token NEO dengan GAS?

NEO dan GAS adalah dua token yang berbeda, tetapi pemegang token NEO dapat mengklaim GAS secara gratis. GAS adalah token utilitas yang digunakan untuk membayar transaksi dan biaya di jaringan NEO. Jumlah GAS yang dapat Anda klaim tergantung pada jumlah token NEO yang Anda miliki dan laju blok yang dihasilkan di jaringan. Anda dapat mengklaim GAS kapan saja menggunakan dompet yang kompatibel.

Bedah Kripto NEO

Misalnya, jika Anda memiliki 100 token NEO, Anda dapat mengklaim sekitar 0,02 GAS per hari. Jika laju blok yang dihasilkan di jaringan NEO meningkat, Anda akan dapat mengklaim lebih banyak GAS. Anda dapat mengklaim GAS menggunakan dompet NEO, seperti NEON Wallet.


Exit mobile version