Apa itu Artificial Superintelligence Alliance ?
Artificial Superintelligence (ASI) adalah aliansi antara Fetch.ai (FET), SingularityNET (AGIX), dan Ocean Protocol (OCEAN). Entitas-entitas ini telah bersatu untuk membentuk badan terbesar yang open-source dan independen yang didedikasikan untuk penelitian dan pengembangan AI. Tujuan utama dari Aliansi ASI adalah untuk:
- Mempercepat kemajuan Kecerdasan Umum Buatan yang terdesentralisasi (Artificial General Intelligence atau AGI).
- Akhirnya mencapai pengembangan Kecerdasan Super Buatan (Artificial Superintelligence atau ASI).
Dengan memanfaatkan kekuatan dan teknologi dari masing-masing organisasi anggota, Aliansi ASI bertujuan untuk mendorong batas-batas AI dan memastikan bahwa kemajuan dilakukan secara terbuka dan terdesentralisasi. Upaya kolektif ini bertujuan untuk mendemokratisasi teknologi AI dan membuatnya dapat diakses untuk kepentingan semua pihak.
Tujuan Aliansi ASI (Artificial Superintelligence)
Aliansi ASI (Artificial Superintelligence) mewakili perubahan signifikan menuju ekosistem AI yang terdesentralisasi, menawarkan alternatif terhadap pengembangan AI yang didominasi oleh perusahaan besar teknologi. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian mereka, Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol bertujuan untuk mendorong inovasi, transparansi, dan inklusivitas dalam pengembangan teknologi AI yang maju.
Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing anggota aliansi:
Fetch.ai
Fetch.ai, perusahaan AI yang berbasis di Cambridge, sedang mendefinisikan kembali kemungkinan dunia yang cerdas dan terhubung melalui teknologi berbasis agen AI. Teknologi infrastruktur Fetch.ai memungkinkan pengembang dan bisnis untuk membangun, menerapkan, dan memonetisasi melalui platform modular berbasis agen untuk generasi baru aplikasi AI.
SingularityNET
SingularityNET didirikan oleh Dr. Ben Goertzel dengan misi menciptakan Kecerdasan Umum Buatan (Artificial General Intelligence atau AGI) yang terdesentralisasi, demokratis, inklusif, dan bermanfaat. Menurut Dr. Goertzel, AGI harus independen dari entitas sentral mana pun, terbuka untuk siapa saja, dan tidak terbatas pada tujuan sempit dari satu perusahaan atau satu negara saja.
Ocean Protocol
Ocean Protocol didirikan untuk meratakan lapangan bermain bagi AI dan data. Alat-alatnya memungkinkan bisnis dan individu untuk memperdagangkan aset data token dengan mulus untuk mengelola data di sepanjang siklus hidup model AI. Aplikasi yang didukung oleh Ocean mencakup pertukaran data kelas enterprise, kompetisi data sains, DAO data, dan Predictor.
Dengan bergabungnya tiga entitas ini, Aliansi ASI berusaha menciptakan ekosistem AI yang lebih adil dan terbuka, serta mendorong pengembangan teknologi AI yang lebih maju dan inklusif.
Foundation Team
Tim pendiri dari Artificial Superintelligence (ASI) Alliance yang terdiri dari para visioner AI, teknolog, dan pemimpin dari Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol:

- Ben Goertzel
- CEO dan Chief Scientist dari SingularityNET.
- CEO dari Superintelligence Alliance.
- Seorang pemimpin ternama dalam artificial intelligence, robotika, dan computational finance dengan lebih dari 25 buku dan 150+ makalah penelitian yang diterbitkan. Memiliki Ph.D. dalam Matematika dan karir yang didedikasikan untuk penelitian teoritis dan aplikasi praktis AI. Kontribusinya signifikan dalam mengembangkan OpenCog Hyperon, perangkat lunak AGI open-source, serta menciptakan robot humanoid terkenal seperti Sophia.
- Humayun Sheikh
- CEO dari Fetch.ai dan Chairman dari Artificial Superintelligence Alliance.
- Seorang pengusaha, investor, dan visioner teknologi yang berfokus pada AI, machine learning, agen otonom, dan blockchain. Sebelumnya menjadi investor awal di DeepMind, yang mendukung komersialisasi teknologi AI dan neural network technology. Saat ini memimpin Fetch.ai, sebuah start-up yang membangun ekonomi otonom masa depan.
- Trent McConaghy
- Founder & CTO dari Ocean Protocol, serta Dewan Direksi di Artificial Superintelligence Alliance Council.
- Telah bekerja di AI sejak 1997, blockchain sejak 2013, dan AI blockchain sejak 2017. Karyanya mencakup AI skala besar untuk semikonduktor, NFT di Bitcoin, database terdesentralisasi (BigchainDB), dan AI terdesentralisasi (Ocean Protocol). Menerbitkan 40+ makalah, 25+ paten, dan dua buku.
- Bruce Pon
- Founder & CEO dari Ocean Protocol, serta Dewan Direksi di Artificial Superintelligence Alliance Council.
- Pendiri Ocean Protocol, sebuah startup blockchain yang berfokus pada penggabungan data dan AI. Sebelumnya, ia mendirikan Avantialon, sebuah firma konsultan yang membantu membangun 20 bank di seluruh dunia. Memiliki B.Sc dalam Engineering dan sertifikat eksekutif dari MIT Sloan.
- Janet Adams
- COO dari SingularityNET dan Dewan Direksi di Superintelligence Alliance Council.
- Membawa keahlian dan wawasan luas tentang teknologi disruptif dan dampaknya pada industri. Dengan minat pada etika dan regulasi AI, presentasinya sering berfokus pada penggunaan AI yang bertanggung jawab dan etis serta potensi positif dari AGI terdesentralisasi.
Tim ini berkomitmen pada pengembangan AI yang terdesentralisasi, etis, dan aman, serta menjadi pelopor dalam kemajuan Artificial General Intelligence (AGI) dan Artificial Superintelligence (ASI).
Tiga Pilar dalam Artificial Superintelligence Alliance
Pendekatan strategis untuk mengembangkan dan menerapkan sistem AI terdesentralisasi, yang diorganisir dalam tiga pilar utama. Berikut adalah penjelasan rinci dari setiap pilar:
1. Build ASI (Artificial Superintelligence)
Pilar ini berfokus pada kemajuan teknologi AI menuju pencapaian Artificial Superintelligence (ASI). Strateginya mencakup: show present-day applications
- Mengembangkan tiga atau lebih aliran yang terkoordinasi dan saling beroperasi menuju ASI:
- Aliran 1: Model Bahasa Besar atau Large Langueage Models (SNET)
- Aliran 2: Pendekatan Neural-Symbolic-Evolutionary (SNET)
- Aliran 3: Model dunia nyata atau World-world models (Ocean)
- Aliran 4: AI yang Muncul dari Jaringan Agen atau Emergent AI from Agentic Network (Fetch)
2. Show Apps, Unify Stack
Pilar ini menekankan demonstrasi dan aplikasi praktis dari alat AI terdesentralisasi untuk pengguna bisnis dan ritel. Komponen utamanya meliputi:
- Towards a unified stack dengan mengintegrasikan berbagai teknologi dan platform:
- Fetch: LI & agen
- Ocean: Manajemen data & Compute-to-Data
- SNET, Fetch, Ocean: Protokol & marketplace
- HyperCycle & NuNet: Infrastruktur AI-Blockchain
- Menunjukkan aplikasi saat ini melalui:
- Spin-off anggota aliansi
- Solusi perusahaan seperti Gaia-X (Fetch, Ocean)
- Solusi ritel seperti Predictor (Ocean, semua)
3. Scale Compute
Pilar ini menangani kebutuhan kritis akan sumber daya komputasi besar-besaran untuk mendukung pengembangan AI, AGI, dan ASI. Strateginya mencakup:
- Menerapkan algoritma dan insentif terdesentralisasi untuk:
- Pelatihan & inferensi model
- Pembelajaran Neural-Symbolic-Evolutionary
- Memenuhi kebutuhan perangkat keras:
- Pengadaan GPU untuk LLM, dll. (Fetch)
- Mengembangkan solusi perangkat keras khusus AGI (SNET)
- Menangani kebutuhan energi melalui algoritma dan pengembangan bisnis (semua)
Tiga pilar ini membentuk strategi dasar untuk Aliansi ASI, yang bertujuan untuk memajukan teknologi AI sambil memastikan aplikasi praktis dan mengatasi tantangan komputasi.
Artificial Superintelligence Alliance ($ASI) Tokenomics
Token Swap Ratio
Setelah disetujui, akan memungkinkan untuk menukar $FET, $AGIX, dan $OCEAN dengan $ASI pada rasio tetap sebagai berikut:
- 1000 $FET = 1000 $ASI
- 4333,5 $AGIX = 1000 $ASI
- 4333,3 $OCEAN = 1000 $ASI
Token $ASI, yang merupakan versi berganti nama dari token $FET, akan memiliki kapitalisasi pasar baru berdasarkan penggabungan token. Nilai gabungan token diproyeksikan sekitar $7,55 miliar, dengan total 2,631 miliar token, menggunakan $FET sebagai mata uang referensi.
Token swap mechanism
$FET Tokens di Bursa:
- Jika Anda memiliki token $FET di bursa, token tersebut akan secara otomatis diubah menjadi token $ASI.
- Tidak perlu tindakan apapun dari pemegang $FET.
- Foundation akan berkoordinasi dengan bursa untuk proses ini.
$OCEAN dan $AGIX Tokens di Bursa:
- Jika Anda memiliki token $OCEAN dan $AGIX di bursa, tidak perlu tindakan apapun.
- Foundation akan bekerja dengan setiap bursa untuk memastikan konversi yang lancar.
- Kepemilikan Anda akan otomatis dikonversi menjadi token $ASI langsung oleh bursa.
- Anda tidak akan melihat $OCEAN atau $AGIX di bursa, tetapi token Anda ada di sana, cukup cari simbol $ASI.
Token swap contracts telah diuji dan diaudit secara menyeluruh. Namun, karena kompleksitas koordinasi dengan berbagai mitra bisnis, tim akan melakukan analisis komprehensif, mengadakan diskusi dengan mitra dan bursa, dan kemudian menginformasikan kepada komunitas tanggal pasti untuk peluncuran alat tukar token tersebut.
Token Conversion Process
Proses mekanis untuk melaksanakan konversi token direncanakan sebagai berikut:
1. Hard-Fork Fetch
Fetch sebagai Layer-1 yang ada akan melakukan hard-fork untuk mengadopsi nama “ASI”, dengan peningkatan pasokan maksimum yang cukup untuk mengakomodasi pasokan baru yang diperlukan untuk mengonversi semua token asli FET, AGIX, dan OCEAN:
2. Dukungan Blockchain $ASI
Setelah merger, token $ASI akan mendukung blockchain berikut:
- FetchChain (Cosmos)
- Ini akan menjadi token asli baru ASI.
- Ethereum
- AGIX/OCEAN/FET akan bermigrasi ke kontrak ASI baru sebagai token ERC20.
- Cardano
- Aset Native baru bernama ASI akan dibuat dan Aset Native AGIX di Cardano akan bermigrasi ke aset ini.
- BNB Chain
- ASI akan diterapkan di BNB Chain untuk memungkinkan migrasi FET.
- Matic Chain
- ASI akan diterapkan di Matic Chain untuk memungkinkan migrasi OCEAN.
3. Cross-chain Bridges
Cross-chain Bridges yang akan didukung awalnya adalah sebagai berikut:
- FetchChain <-> Ethereum
- Jembatan FET yang ada akan dialihkan ke kontrak ASI baru.
- Cardano <-> Ethereum
- Jembatan AGIX yang ada akan dialihkan ke kontrak ASI baru.
- Ethereum <-> BNB Chain
- Jembatan SingularityDAO akan diaktifkan untuk semua token.
- Ethereum <-> Matic Chain
- Jembatan Matic akan diaktifkan untuk semua token.
4. Rute Migrasi Token
Rute migrasi token akan mencakup:
- AGIX
- ADA-AGIX: Migrasi opsional melalui Pembaruan Jembatan ADA, kontrak migrasi akan segera diterapkan untuk pertukaran AGIX -> ASI.
- ETH-AGIX: Kontrak migrasi diterapkan untuk pertukaran AGIX -> ASI.
- FET
- FetchChain-FET: Full Chain di-hardfork ke ASI – Pengguna perlu memperbarui RPC ke chain baru – Tidak ada tindakan lebih lanjut yang diperlukan.
- ETH-FET: Kontrak migrasi diterapkan untuk pertukaran FET -> ASI.
- BNB-FET: Kontrak migrasi diterapkan untuk pertukaran FET -> ASI.
- OCEAN
- ETH-OCEAN: Kontrak migrasi diterapkan untuk pertukaran OCEAN -> ASI.
- MATIC-OCEAN: Kontrak migrasi diterapkan untuk pertukaran OCEAN -> ASI.
5. Potensi Penambahan Blockchain
Blockchain tambahan dapat ditambahkan kemudian setelah merger. Misalnya, rencana sebelumnya untuk membuat versi AGIX pada jaringan HyperCycle, Dfinity, dan Vechain dapat dieksekusi dalam konteks ASI.
Kesimpulan
Artificial Superintelligence Alliance (ASI) adalah kolaborasi antara Fetch.ai (FET), SingularityNET (AGIX), dan Ocean Protocol (OCEAN) untuk mempercepat pengembangan AI terdesentralisasi, dengan tujuan akhir mencapai Artificial Superintelligence (ASI). Aliansi ini bertujuan untuk mendorong inovasi, transparansi, dan inklusivitas dalam pengembangan AI melalui tiga pilar utama:
- Build ASI (Artificial Superintelligence): Mengembangkan teknologi AI menuju pencapaian ASI melalui beberapa aliran yang terkoordinasi.
- Show Apps, Unify Stack: Memperlihatkan aplikasi praktis AI terdesentralisasi untuk pengguna bisnis dan ritel, serta mengintegrasikan teknologi dan platform untuk menciptakan stack AI yang terpadu.
- Scale Compute: Menyediakan sumber daya komputasi besar-besaran untuk mendukung pengembangan AI, AGI, dan ASI melalui algoritma dan insentif terdesentralisasi.
Proses token swap ($FET, $AGIX, dan $OCEAN) menjadi $ASI akan dilakukan secara otomatis di bursa, dengan koordinasi dari yayasan untuk memastikan konversi yang lancar. Token $ASI akan mendukung beberapa blockchain dan jembatan cross-chain untuk migrasi token. Upaya ini bertujuan untuk mendemokratisasi teknologi AI dan membuatnya dapat diakses untuk kepentingan semua pihak.