Bedah Kripto Berachain ($BERA)

Bedah Kripto Berachain ($BERA)

Apa Itu Berachain ?

Berachain Protocol adalah proyek blockchain yang kompatibel dengan EVM (Ethereum Virtual Machine) dan dibangun di atas Polaris EVM. Dengan kompatibilitas ini, smart contract yang dikembangkan menggunakan Solidity atau Vyper dapat dikompilasi menjadi bytecode dan dieksekusi dalam ekosistem Berachain. Platform ini dirancang untuk menjadi salah satu EVM paling efisien dalam hal likuiditas, menawarkan high throughput transaction serta biaya yang lebih rendah.

Berachain mengadopsi CometBFT sebagai algoritma konsensusnya, yang berbasis pada Cosmos SDK. Penggunaan teknologi ini memberikan fleksibilitas lebih dalam mengintegrasikan berbagai client, data layer, dan fitur lainnya. Salah satu inovasi utama Berachain adalah mekanisme Proof of Liquidity (PoL), yang tidak hanya meningkatkan efisiensi pemrosesan transaksi, tetapi juga mampu mencegah Sybil Attack. Dengan demikian, Berachain menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menguntungkan bagi para investor.

Berachain Investor

Berachain, platform blockchain yang didirikan oleh para pendiri pseudonim dengan nama bertema beruang, berhasil mengamankan pendanaan sebesar $100 juta dalam putaran Series B. Angka ini sekitar 45% lebih tinggi dari laporan sebelumnya yang menyebutkan jumlah pendanaan hanya $69 juta.

Funding rounds ini dipimpin oleh Brevan Howard Digital, melalui cabangnya di Abu Dhabi, serta Framework Ventures. Beberapa investor lain yang turut serta dalam pendanaan ini termasuk Polychain Capital, Hack VC, dan Tribe Capital. Para investor mendukung Berachain melalui mekanisme SAFT (Simple Agreement for Future Tokens), yang memungkinkan mereka memperoleh token di masa depan sebagai bagian dari investasi.

Bulan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Berachain sedang dalam proses menggalang dana lebih dari $69 juta dengan valuasi minimal $1 miliar. Namun, dalam pengumuman terbaru ini, pihak perusahaan menolak untuk memberikan pembaruan mengenai valuasi terbaru mereka.

Salah satu pendiri Berachain, yang dikenal dengan nama pseudonim Smokey The Bera, menyatakan bahwa keberhasilan pendanaan ini merupakan validasi atas pendekatan Berachain dalam membangun blockchain yang didasarkan pada masukan dari pengguna dan pengembang nyata. Ia juga menegaskan bahwa platform ini berkomitmen untuk memberikan nilai lebih bagi pihak-pihak yang berkontribusi pada pertumbuhan jaringan.

Dengan dana segar ini, Berachain berencana untuk memperluas kehadirannya di berbagai wilayah, termasuk Hong Kong, Singapura, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika. Saat ini, platform ini telah merilis versi uji coba dari jaringan blockchain mereka, yang sejauh ini telah memproses lebih dari 100 juta transaksi.

Berachain dirancang agar kompatibel dengan aplikasi berbasis Ethereum blockchain, sekaligus menawarkan pendekatan yang lebih berbasis komunitas dibandingkan platform lain.

Tim Berachain

Tim Berachain dikenal sebagai developer koleksi NFT Bong Bears, yang telah menarik perhatian komunitas blockchain. Namun, identitas anggota tim ini tetap anonim dan mereka menggunakan alias bertema beruang di platform X (Twitter), seperti Homme Bera, Dev Bear, Papa Bear, dan Smokey the Bera.

Dengan kombinasi inovasi teknologi, dukungan ekosistem yang kuat, dan pendanaan besar dari investor ternama, Berachain berpotensi menjadi salah satu proyek blockchain terkemuka dalam industri DeFi dan Web3.

Fitur Unggulan Berachain

Berachain hadir sebagai platform blockchain inovatif yang menawarkan berbagai fitur unggulan untuk meningkatkan efisiensi dan likuiditas dalam ekosistemnya. Dengan kombinasi mekanisme konsensus yang unik dan kompatibilitas luas dengan ekosistem EVM, Berachain bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih stabil, efisien, dan menarik bagi para pengembang serta pengguna.

1. Proof of Liquidity (PoL)

Salah satu keunggulan utama Berachain adalah penerapan mekanisme Proof of Liquidity (PoL). Mekanisme ini dirancang untuk membangun ekosistem secara aktif dengan meningkatkan likuiditas, menjaga stabilitas harga, serta mendorong pertumbuhan jaringan. Selain itu, PoL membantu menarik pengguna baru dan mendukung operasional yang lebih efisien bagi berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps). Dengan model ini, Berachain tidak hanya memperkuat keamanan jaringan tetapi juga memastikan efisiensi dalam distribusi insentif kepada para pemangku kepentingan.

2. Polaris EVM Framework

Berachain menggunakan Polaris EVM, sebuah framework yang dikembangkan untuk membangun modular stack dengan memisahkan EVM runtime layer. Pemisahan ini memberikan dampak peningkatan kecepatan dalam pemrosesan perintah, sehingga transaksi dapat dieksekusi dengan lebih cepat dan lebih efisien dibandingkan dengan blockchain tradisional.

3. EVM-Compatible

Sebagai platform yang kompatibel dengan EVM, Berachain mendukung berbagai bahasa pemrograman dan alat pengembangan, termasuk Solidity, Vyper, dan Remix. Kompatibilitas ini menciptakan lingkungan yang lebih fleksibel bagi developer untuk mengonversi aplikasi serta smart contract dari ekosistem Ethereum ke Berachain tanpa kesulitan teknis yang berarti. Dengan demikian, Berachain menjadi pilihan menarik bagi para pengembang yang ingin memigrasikan proyek mereka ke ekosistem baru yang lebih efisien.

4. Consensus CometBFT Mode

Berachain menerapkan CometBFT sebagai mekanisme konsensusnya dan mengintegrasikan Proof of Liquidity (PoL) untuk mengoptimalkan dinamika jaringan. Penggunaan CometBFT yang berbasis pada Cosmos SDK sehingga pemrosesan transaksi yang lebih cepat, biaya yang lebih rendah, serta peningkatan fleksibilitas dalam interaksi antarprotokol.

5. Tujuan Pengembangan Ekosistem

Berachain berambisi untuk membangun ekosistem yang aktif dengan menyelesaikan permasalahan stake concentration, meningkatkan interaksi antara berbagai protocol dan validator, serta mendukung pengembangan berbagai proyek seperti DEX (Decentralized Exchange) dan Oracle. Dengan ekosistem yang terdesentralisasi dan berorientasi pada likuiditas, Berachain diharapkan mampu menarik lebih banyak proyek inovatif ke dalam jaringan.

Dengan kombinasi fitur-fitur unggulan tersebut, Berachain tidak hanya menghadirkan solusi bagi permasalahan skalabilitas dan likuiditas dalam dunia blockchain, tetapi juga menawarkan ekosistem yang lebih inklusif dan efisien bagi pengembang serta pengguna.

Mekanisme Operasional Berachain dengan Proof of Liquidity (PoL)

Berachain mengadopsi mekanisme Proof of Liquidity (PoL) sebagai sistem konsensus utama yang bertujuan untuk mencegah Sybil Attack dengan menggunakan consensus vault dalam menghitung insentif bagi validator dan staker. Dengan menerapkan sistem ini, Berachain memastikan bahwa jaringan tetap terdesentralisasi serta terlindungi dari akun palsu yang berusaha mengeksploitasi mekanisme staking.

Cara Kerja Proof of Liquidity (PoL) di Berachain

  1. Staking oleh Pengguna
    • Pengguna dapat melakukan staking aset seperti wETH, wstETH, wBTC, dan berbagai token lainnya ke dalam consensus vault untuk memberikan otorisasi kepada validator.
    • Melalui Mekanisme ini investor dapat menggunakan aset dari blockchain lain, bukan hanya dari jaringan Berachain itu sendiri.
  2. Bobot Staking dan Distribusi Insentif
    • Setiap jenis token yang di-stake memiliki bobot tersendiri dalam sistem.
    • Peserta yang melakukan staking akan menerima reward dalam bentuk BERA token, yang didistribusikan sesuai dengan kontribusi masing-masing.
  3. Insentif untuk Validator
    • Validator mendapatkan keuntungan dari transaction fees serta block rewards, yang menjadi insentif finansial untuk mempertahankan stabilitas jaringan.
    • Pembagian rewards dilakukan melalui mekanisme emission dan Berachef, yang memungkinkan validator untuk memberikan insentif kepada delegator yang memegang BGT token.

Dengan menerapkan sistem Proof of Liquidity (PoL) ini, Berachain tidak hanya menciptakan ekosistem staking yang lebih aman dan efisien tetapi juga memastikan likuiditas jaringan tetap terjaga dengan optimal.

Struktur Token dalam Ekosistem Berachain

Berachain memiliki tiga jenis token utama yang berperan dalam menjaga stabilitas dan efisiensi ekosistemnya, yaitu BERA token, BGT token, dan Honey Stablecoin. Setiap token memiliki fungsi spesifik dalam jaringan, mencakup pembayaran transaksi, tata kelola, serta jaminan aset yang di-stake.

1. BERA Token – Token Jaringan dan Gas Fee

BERA token merupakan network token atau gas token yang digunakan untuk membayar biaya transaksi dalam jaringan blockchain Berachain. Fungsi utamanya meliputi:

2. BGT Token – Governance Token dan Staking

BGT token berperan sebagai governance token yang digunakan untuk mengamankan jaringan melalui mekanisme staking dengan validator. Beberapa karakteristik utama dari BGT token meliputi:

3. Honey Stablecoin – Jaminan untuk Aset Staking

Honey Stablecoin adalah stablecoin yang digunakan untuk menjamin aset yang di-stake dalam Berachain. Fungsinya antara lain:

Dengan sistem multi-token ini, Berachain menciptakan ekosistem yang seimbang antara utilitas jaringan, tata kelola, dan stabilitas likuiditas, memastikan bahwa pengguna dan validator dapat beroperasi secara efisien di dalam jaringan.

Kesimpulan

Berachain adalah proyek blockchain inovatif yang kompatibel dengan EVM, menggunakan Polaris EVM dan mekanisme konsensus CometBFT berbasis Cosmos SDK. Salah satu keunggulan utama platform ini adalah penerapan Proof of Liquidity (PoL), yang tidak hanya meningkatkan efisiensi transaksi tetapi juga memperkuat keamanan jaringan.

Dari sisi ekonomi, ekosistem Berachain mengandalkan tiga jenis token, yaitu BERA token sebagai gas fee, BGT token untuk governance dan staking, serta Honey Stablecoin sebagai jaminan aset. Dengan dukungan pendanaan besar dari investor ternama dan fokus pada pengembangan ekosistem yang likuid serta terdesentralisasi, Berachain berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam industri DeFi dan Web3.

Exit mobile version