Selama periode 26 Mei hingga 2 Juni 2025, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan sebesar -3.08%, mencerminkan tekanan jual yang konsisten di pasar kripto. Sepanjang minggu tersebut, Bitcoin sempat mencatatkan harga tertingginya di level $110,727 sebelum terkoreksi ke titik terendah mingguan di $103,029. Saat artikel ini ditulis, harga BTC berada di kisaran $104,846, menunjukkan sedikit pemulihan dari level terendah meskipun belum berhasil kembali ke puncak mingguan.
Secara fundamental, kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini berada di angka $2,083 triliun, mempertahankan dominasinya sebagai aset kripto terbesar di dunia. Sementara itu, volume transaksi dalam 24 jam terakhir tercatat sebesar $18,64 miliar, mencerminkan aktivitas perdagangan yang masih cukup aktif di tengah fluktuasi harga. Koreksi ini kemungkinan disebabkan oleh aksi ambil untung jangka pendek, kekhawatiran makroekonomi global, serta penantian pasar terhadap katalis positif berikutnya. Dengan sentimen pasar yang masih bercampur, pelaku pasar cenderung berhati-hati sambil menunggu arah yang lebih jelas dari pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu ke Depan?
Dalam analisis teknikal menggunakan timeframe daily, pergerakan Bitcoin ($BTC) masih menunjukkan struktur yang mendukung tren bullish. Meskipun dalam sepekan terakhir harga mengalami koreksi sebesar -3.08%, secara keseluruhan tren jangka menengah hingga panjang masih berada dalam jalur naik. Saat ini, harga BTC sedang menguji area Fair Value Gap (FVG), yang berpotensi menjadi zona pemantulan (bounce) atau reversal apabila tekanan beli kembali menguat di area tersebut.
Jika harga berhasil bertahan dan melakukan rebound dari zona FVG ini, maka Bitcoin memiliki peluang besar untuk melanjutkan penguatan dan bahkan mencetak rekor harga tertinggi (All-Time High/ATH) baru dalam waktu dekat. Struktur pasar yang tetap sehat, ditambah dengan volume transaksi yang stabil dan sentimen jangka panjang yang positif, menjadi faktor pendukung utama bagi kelanjutan tren naik ini. Oleh karena itu, dalam satu minggu ke depan, fokus investor dan trader akan tertuju pada respons harga di sekitar zona FVG sebagai penentu arah pergerakan selanjutnya.
Bitcoin Exchange Liquidation Map
Data terbaru dari CoinGlass mengungkapkan bahwa pasar derivatif Bitcoin tengah berada di ambang pergerakan besar, dengan potensi likuidasi posisi short mencapai $11,5 miliar jika harga BTC berhasil menembus level All-Time High (ATH) di $111,900. Grafik “Bitcoin Exchange Liquidation Map” menunjukkan akumulasi leverage short yang sangat signifikan di area tersebut, menandakan bahwa banyak trader yang bertaruh pada penurunan harga akan menghadapi risiko kerugian besar apabila tren bullish berlanjut.
Dengan harga Bitcoin saat ini berada di sekitar $104,846, hanya terpaut beberapa ribu dolar dari level kritis tersebut, tekanan naik berpotensi memicu gelombang short squeeze (situasi di mana para short seller dipaksa menutup posisi mereka dengan membeli kembali Bitcoin, sehingga mendorong harga lebih tinggi). Akumulasi posisi short yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, terutama di bursa utama seperti Binance, OKX, dan Bybit, mencerminkan tingkat ketegangan pasar yang tinggi. Jika BTC mampu mempertahankan momentum dan menembus resistensi utama, pasar bisa menyaksikan lonjakan harga yang tajam dan cepat akibat likuidasi massal dari posisi short tersebut.
Kesimpulan
Meskipun Bitcoin mengalami koreksi -3.08% dalam sepekan terakhir, struktur teknikal jangka menengah tetap menunjukkan tren bullish. Saat ini, harga sedang menguji zona FVG yang berpotensi menjadi titik balik untuk melanjutkan kenaikan. Selain itu, potensi likuidasi posisi short sebesar $11,5 miliar jika BTC menembus ATH $111.9K menjadi katalis teknikal yang signifikan. Jika tekanan beli kembali menguat, Bitcoin berpeluang mencetak harga tertinggi baru dalam waktu dekat.
Baca Juga: Bedah Kripto Sophon ($SOPH)