Dalam sepekan terakhir, sejak tanggal 16 hingga 23 Juni 2025, Bitcoin mengalami koreksi harga sebesar -4,34%. Penurunan ini mencerminkan tekanan jual yang cukup kuat setelah sebelumnya BTC sempat mencetak harga tertinggi mingguan di level $108.941. Adapun titik terendah selama periode tersebut tercatat di $98.462 sebelum akhirnya stabil di kisaran $101.266 pada saat penulisan.
Meskipun harga mengalami pelemahan, kapitalisasi pasar Bitcoin masih tergolong kokoh dengan nilai sebesar $2,01 triliun. Sementara itu, volume perdagangan dalam 24 jam terakhir tercatat sebesar $44,67 miliar hal ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap Bitcoin tetap aktif, meski dibayangi aksi taking profit dan ketidakpastian makro. Koreksi mingguan ini juga menjadi sorotan bagi para trader dan investor yang tengah menantikan sinyal pembalikan arah atau konsolidasi lebih lanjut.
Bagaimana Pergerakan Bitcoin Dalam Satu Minggu ke Depan?
Bitcoin berhasil close di area Fair Value Gap (FVG) sekaligus meninggalkan jejak sweep pada level low weekly sebelumnya. Pergerakan ini mengindikasikan adanya reaksi kuat dari buyer yang mempertahankan area demand krusial dan berpotensi menjadi titik awal pergerakan naik dalam waktu dekat.
Secara teknikal, Bitcoin saat ini menunjukkan sinyal penguatan dengan potensi kenaikan menuju zona resistance terdekat di kisaran $103.000 hingga $105.000. Area tersebut menjadi fokus para pelaku pasar sebagai target harga berikutnya, terutama jika momentum bullish saat ini mampu dipertahankan.
Binance vs Other Exchanges BTC Spot Volume
Data terbaru dari CryptoQuant menunjukkan bahwa volume perdagangan spot Bitcoin di Binance kembali mendominasi pasar secara signifikan. Saat ini, volume spot Binance setara dengan gabungan volume dari seluruh bursa lainnya menandai kembalinya pengaruh besar Binance dalam pergerakan harga BTC. Selain itu, rasio volume spot antara Binance dan Coinbase kini kembali berada di atas angka 10, menegaskan perbedaan likuiditas dan aktivitas yang mencolok antara keduanya.
Menariknya, delta volume spot antara Binance dan bursa lain kini mendekati wilayah positif. Berdasarkan histori sebelumnya, perubahan delta ini sering kali menjadi pemicu awal dari pergerakan harga Bitcoin yang bullish. Artinya, jika tren ini berlanjut dan dominasi Binance semakin kuat, maka harga BTC berpotensi mengalami peningkatan signifikan dalam waktu dekat. Meningkatnya volume di bursa utama seperti Binance kerap menjadi sinyal minat beli institusional atau retail yang sedang menguat.
Dengan demikian, investor dan trader disarankan untuk mencermati dinamika volume spot ini sebagai indikator tambahan dalam pengambilan keputusan. Seperti kata pepatah: off-chain data doesn’t lie—dominasi volume adalah cerminan nyata dari sentimen pasar yang sedang berlangsung.
Kesimpulan
Dalam sepekan terakhir, Bitcoin mengalami koreksi moderat namun tetap menunjukkan ketahanan fundamental. Penutupan harga di area FVG disertai sinyal teknikal penguatan membuka peluang kenaikan menuju zona resistance $103K–$105K. Di sisi lain, dominasi volume spot Binance yang kembali menguat menjadi indikator positif bagi potensi pergerakan bullish ke depan. Dengan kombinasi sinyal teknikal dan data off-chain yang mendukung, pasar tampak bersiap menghadapi pekan yang berpotensi konstruktif bagi Bitcoin.
Baca Juga: Analisa Token AURA $AURASOL