Dalam wawancara eksklusif di acara Token2049 Dubai, Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX, menyatakan bahwa alt season bisa terjadi jika harga Bitcoin berhasil menembus $110.000 dan melaju ke kisaran $150.000–$200.000 dengan volume perdagangan yang tinggi.
Ia memprediksi pergeseran ini kemungkinan terjadi pada musim panas atau awal kuartal ketiga 2025. Menurutnya, alt season terjadi saat kinerja altcoin mengungguli Bitcoin, biasanya setelah lonjakan harga BTC mendorong trader mengalihkan dana ke altcoin demi keuntungan lebih tinggi.
Baca Juga Hacker Akun SEC Dipenjara 14 Bulan Karena ETF Palsu
Namun, Hayes menekankan bahwa alt season kali ini tidak akan liar seperti di tahun 2021. Ia memprediksi para investor akan lebih selektif.
Menurutnya, altcoin yang memiliki fundamental lemah dan hanya mengandalkan listing di centralized exchange (CEX) kemungkinan besar tidak akan pulih. “Banyak koin ‘dino’ dengan FDV tinggi, likuiditas rendah, tanpa pelanggan atau pendapatan, telah turun 95%, dan saya rasa mereka tak akan ikut naik di siklus berikutnya,” ujar Hayes.
Kebijakan US Debt Bisa Dorong Harga Bitcoin Lebih Tinggi
Hayes juga menyoroti kebijakan fiskal Amerika Serikat. Ia menyebutkan bahwa pemerintah AS kemungkinan telah menghabiskan lebih banyak dari yang diumumkan secara resmi.
Ia mencontohkan penurunan Treasury General Account dari $750 miliar menjadi $450 miliar sebagai bukti penggunaan “langkah luar biasa” untuk menghindari penerbitan utang baru. Dalam periode Januari hingga Maret 2025, utang yang diterbitkan meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hayes memperkirakan Menteri Keuangan Janet Bessent akan segera menerbitkan lebih banyak utang, mendorong sistem perbankan untuk meningkatkan leverage. Hal ini menurutnya akan meningkatkan jumlah dolar yang beredar dan bisa menjadi pendorong naiknya harga Bitcoin dalam waktu dekat.
Hayes Pegang Emas dan Optimistis pada Ethereum
Dalam wawancara tersebut, Hayes juga menyatakan bahwa sekitar 20% dari portofolio pribadinya dialokasikan ke emas. Ia memperkirakan harga emas akan melonjak ke kisaran $10.000 hingga $20.000 per ons, seiring meningkatnya pembelian oleh bank sentral dan melemahnya nilai dolar AS.
Selain itu, ia juga menunjukkan optimisme terhadap perkembangan regulasi kripto di bawah pemerintahan Donald Trump, yang menurutnya akan mendukung pertumbuhan industri ini.
Hayes juga menyampaikan pandangannya soal Ethereum dan Solana. Meskipun kedua aset mengalami tekanan harga, ia lebih memilih Ethereum karena dinilai memiliki fundamental yang lebih kuat dan ekosistem yang lebih matang. Ia percaya dalam 18–24 bulan ke depan, performa ETH akan melampaui SOL di tengah pasar bullish.
Bitcoin Cetak Rekor Weekly, Semakin Dekat ke All-Time High
Pada 18 Mei, Bitcoin ditutup di atas $106.000, menandai penutupan mingguan terkuatnya dan memperpanjang tren kenaikan selama enam minggu berturut-turut. Kenaikan ini didorong oleh pembelian institusional yang stabil dan arus masuk yang terus berlanjut ke dalam ETF spot Bitcoin.
BTC sempat menyentuh $107.000 pada 19 Mei, namun kemudian turun dan diperdagangkan di sekitar $103.000 — hanya sekitar 5,4% di bawah rekor tertingginya pada Januari 2025 di $109.500.