4 Fase Siklus Pasar Crypto

Siklus kripto merujuk pada pola historis di mana market kripto mengalami perubahan siklus dari fase bull (naik) ke fase bear (turun) dan sebaliknya. Ini mencerminkan dinamika market di mana harga dan aktivitas perdagangan asset kripto mengikuti pola-pola tertentu dari waktu ke waktu.

Fase Siklus Pasar
Source: Juruscuan

Secara umum, siklus kripto terdiri dari beberapa fase utama, termasuk:

  1. Accumulation Phase: Fase awal siklus di mana harga kripto cenderung tidak ada gebrakan setelah penurunan signifikan. Investor besar dan institusi mungkin mulai mengakumulasi aset digital dengan harga yang dianggap murah, mempersiapkan untuk fase kenaikan harga berikutnya.
  2. Price Increase Phase (Bull Market): Fase di mana harga aset kripto mengalami kenaikan yang signifikan dan konsisten. Ini biasanya terjadi karena meningkatnya minat investor dan spekulan yang berusaha memanfaatkan tren naik. Bull market bisa berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi, tergantung pada faktor-faktor seperti adopsi teknologi, regulasi, dan sentimen market.
  3. Price Distribution Phase: Setelah mencapai puncaknya, market masuk ke fase distribusi di mana investor besar dan institusi yang telah mengakumulasi aset kripto selama fase bull market mulai menjualnya untuk mengambil keuntungan. Volume perdagangan bisa meningkat secara signifikan selama fase ini.
  4. Markdown Phase (Bear Market): Fase terakhir dari siklus kripto, di mana harga harga kripto mengalami penurunan secara konsisten dari puncaknya selama bull market. Sentimen market umumnya negatif, dengan banyak investor yang menjual aset mereka karena kekhawatiran akan kerugian lebih lanjut.

Faktor yang Mempengaruhi Siklus Kripto:

Implikasi bagi Investor:

Memahami siklus kripto merupakan bagian penting dari analisis market kripto dapat memberikan wawasan yang berharga bagi investor dalam mengelola portofolio mereka dengan lebih efektif.

Kesimpulan

Fase siklus pasar crypto terdiri dari empat tahap utama: akumulasi, uptrend (bull market), distribusi, dan downtrend (bear market).

Fase akumulasi terjadi setelah penurunan harga signifikan, di mana investor cerdas mulai membeli aset dengan harapan kenaikan di masa depan. Selanjutnya, uptrend ditandai dengan kenaikan harga yang signifikan karena meningkatnya minat dan investasi, diiringi sentimen market yang optimis. Setelah periode kenaikan panjang, fase distribusi muncul ketika investor mulai menjual untuk mengambil keuntungan, menyebabkan kenaikan harga melambat dan berfluktuasi.

Akhirnya, fase downtrend terjadi dengan penurunan harga tajam karena penjualan berlanjut dan minat menurun, mengubah sentimen market menjadi pesimis. Siklus ini berulang seiring perubahan sentimen market, adopsi teknologi, regulasi, dan faktor eksternal lainnya, sehingga memahami fase-fase ini membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih baik dan mengelola risiko.

Exit mobile version