Bedah Kripto Aster DEX ($ASTER)

Apa Itu Aster DEX?

Aster DEX merupakan decentralized exchange (DEX) yang berfokus pada derivatif. Berbeda dengan platform DEX konvensional, Aster memiliki fitur perdagangan spot maupun perpetual on-chain, tidak hanya untuk cryptocurrency, tetapi juga derivatif saham besar seperti Apple (AAPL) dan Tesla (TSLA).

Aster DEX Lahir dari hasil penggabungan dua protokol besar Astherus, yang dikenal sebagai multi-asset liquidity and yield protocol, serta APX Finance, decentralized perpetuals protocol. Langkah ini dirancang untuk mengatasi inefisiensi yang selama ini melekat pada DeFi, sehingga menciptakan pengalaman yang lebih efisien dan inklusif bagi user.

Keunggulan utama Aster DEX terletak pada sifatnya yang non-custodial dan permissionless, sehingga siapapun dapat melakukan perdagangan tanpa persyaratan KYC. Pendekatan ini menegaskan posisi Aster sebagai jembatan antara TradFi dan DeFi, dengan menghadirkan perdagangan global 24/7 yang sepenuhnya bebas dari perantara.

Dari sisi pencapaian, hingga September 2025 Aster telah mencatatkan TVL sebesar $1,14 miliar dengan volume perdagangan harian mencapai $3,26 miliar. Angka tersebut menempatkan Aster sebagai perp DEX terbesar ke-4 di dunia berdasarkan volume, dengan pangsa pasar sekitar 10% dari total sektor.

Bedah Kripto Aster DEX ($ASTER)

Aster DEX vs Hyperliquid

Perbedaan Technical Architecture

Aster DEX hadir dengan arsitektur yang fleksibel melalui dual trading modes.

Di sisi lain, Hyperliquid hanya menawarkan single CLOB yang langsung terintegrasi dengan L1 consensus layer. Arsitektur ini memang mengedepankan performa dengan 0,2s latency dan kapasitas hingga 200.000 orders per detik, namun tidak memberi fleksibilitas mode seperti Aster.

Multi-Chain vs. Sovereign L1

Dari sisi infrastruktur jaringan, Aster mengambil pendekatan multi-chain. Saat ini Aster sudah beroperasi di BNB Chain (78% TVL), Arbitrum, Ethereum, Solana, Base, zkSync, dan Scroll, dengan rencana meluncurkan Aster Chain sebagai L1 native mereka. 

Sebaliknya, Hyperliquid dibangun sebagai sovereign L1 dengan HyperBFT consensus dan dual-block architecture yang menggabungkan blok kecil (1s) untuk high throughput dan blok besar (1 menit) untuk finalitas. Pendekatan ini memberi Hyperliquid kontrol penuh atas performa jaringan, tetapi membatasi integrasi cross-chain.

Fitur Trading Aster DEX

Jika dibandingkan secara langsung, Aster menghadirkan beberapa diferensiasi signifikan:

Salah satu highlight utama Aster adalah keberadaan hidden orders dengan dark pool functionality. Fitur ini membuat ukuran dan arah order tetap tersembunyi hingga eksekusi, sebuah inovasi yang jarang ditemukan di perp DEX lain termasuk Hyperliquid.

Yield-Bearing Collateral

Fitur paling revolusioner dari Aster adalah kemampuannya menggunakan yield-bearing collateral untuk margin trading.

Dengan mekanisme ini, trader di Aster bisa tetap menghasilkan yield dari aset mereka sambil tetap melakukan trading dengan leverage. Artinya, ada capital efficiency ganda sehingga potensi profit dari volatilitas market sekaligus baseline yield + airdrops.

Sebaliknya, Hyperliquid masih menggunakan model standar, di mana collateral tidak memiliki fungsi yield native.

Tim di Balik Aster DEX

Salah satu aspek menarik dari Aster adalah pendekatan timnya yang beroperasi secara pseudonymous, sebuah praktik yang sudah umum di dunia DeFi. Strategi ini tidak hanya mencerminkan fokus pada privasi, tetapi juga menjaga keamanan dalam mengelola protokol yang bernilai miliaran dolar.

Struktur Kepemimpinan

Di level strategis, Aster dipimpin oleh Leonard (CEO/Lead Strategist). Leonard berperan sebagai eksekutif utama yang menentukan arah pengembangan proyek, termasuk mendorong merger antara Astherus dan APX Finance serta ekspansi cross-chain melalui strategi multi-chain. Sementara itu, posisi Business Development Lead dipegang oleh Ember, yang fokus membangun partnership, mengembangkan ekosistem, serta menjalin integrasi dengan protokol besar seperti Pendle, Venus, dan PancakeSwap.

Asal Usul Founding

Aster sendiri lahir dari sebuah merger pada Desember 2024 yang menyatukan dua tim dengan spesialisasi berbeda:

Kombinasi dua basis keahlian ini menciptakan fondasi unik bagi Aster yaitu kekuatan di bidang likuiditas dan yield, sekaligus keunggulan dalam arsitektur trading berbasis orderbook.

Komposisi Tim

Meskipun detail identitas para kontributor tidak diungkap secara publik, tim Aster diperkirakan terdiri dari 10–20 anggota. Kompetensi mereka mencakup blockchain engineering, pengembangan protokol DeFi, hingga perdagangan derivatif, sebuah perpaduan skillset yang relevan dengan ambisi Aster sebagai salah satu perp DEX terbesar di industri.

Baca Juga: Bedah Kripto Lombard ($BARD)

Fundraising dan Investor

Sejak awal pengembangannya, Aster menempuh jalur pendanaan strategis yang unik dengan mengedepankan pendekatan non-dilutive. Alih-alih mengandalkan penjualan token besar-besaran, Aster lebih fokus pada inkubasi, dukungan ekosistem, serta merger strategis untuk memperkuat fondasi jangka panjang.

Pendanaan Strategis Aster

Kemitraan dengan YZi Labs

Salah satu pilar penting dalam perjalanan Aster adalah kemitraannya dengan YZi Labs, yang sebelumnya dikenal sebagai Binance Labs. YZi Labs merupakan family office dari CZ dan Yi He, dua figur utama di balik Binance. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa pendanaan, tetapi juga:

Roadmap Aster

Pencapaian Terkini

Sejak merger antara Astherus dan APX Finance pada Desember 2024, Aster bergerak cepat membangun fondasi sebagai salah satu perp DEX terbesar di industri. Dalam waktu kurang dari setahun, sejumlah pencapaian penting berhasil diraih:

Rencana Masa Depan

Aster tidak berhenti pada pencapaian awal. Sejumlah inisiatif strategis sudah diproyeksikan untuk memperkuat posisi jangka menengah dan panjang:

Ekosistem Aster DEX 

Ekosistem Aster dibangun dengan struktur yang menyatukan berbagai komponen, dukungan cross-chain, dan jaringan partnership strategis, sehingga menjadikannya salah satu proyek DeFi dengan fondasi yang solid.

Komponen 

Aster menghadirkan beberapa pilar utama untuk melayani segmen pengguna yang berbeda:

Dukungan Multi-Chain

Aster juga memperkuat posisinya melalui operasi lintas chain di delapan blockchain utama. Distribusi TVL menunjukkan dominasi pada BNB Chain sebesar $1,112 miliar atau 78% dari total, diikuti oleh Ethereum $124,48 juta (9%), Arbitrum $112,01 juta (8%), dan Solana $48,65 juta (3%). Sementara itu, chain lain seperti Base, zkSync, dan Scroll masing-masing menyumbang kurang dari 2%, namun tetap menambah fleksibilitas ekosistem.

Partnership Strategis

Dari sisi kolaborasi, Aster menjalin partnership dengan protokol DeFi besar seperti Pendle untuk tokenisasi yield, PancakeSwap untuk liquidity provision, serta Venus di sektor lending. Pada infrastruktur, dukungan datang dari Ceffu untuk custody USDF serta integrasi oracle bersama Pyth dan Chainlink yang memastikan feed harga tetap aman dan transparan. Selain itu, co-development dengan BNB Chain serta integrasi dengan lebih dari 30 protokol yield memperkuat posisi Aster sebagai pemain penting di lanskap DeFi multi-chain.

Tokenomics Aster

Model tokenomics Aster dirancang untuk menyeimbangkan insentif komunitas, sustainability protokol, serta dukungan jangka panjang bagi ekosistem. Distribusi supply $ASTER difokuskan pada airdrop, dukungan ekosistem, dan alokasi strategis untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan.

Distribusi Token

Highlight

Inisiatif Buyback

Untuk memperkuat stabilitas harga dan memperkuat nilai jangka panjang, Aster meluncurkan protocol revenue buyback initiative:

Kesimpulan

Aster DEX muncul sebagai salah satu pemain paling inovatif di sektor perp DEX, menggabungkan kekuatan multi-asset liquidity dari Astherus dan orderbook trading APX Finance. Dengan arsitektur dual trading modes, dukungan multi-chain, serta fitur unik seperti hidden orders dan yield-bearing collateral, Aster berhasil menempatkan diri sebagai alternatif kuat bagi Hyperliquid maupun perp DEX lain.

Ekosistemnya diperkuat oleh partnership strategis, dukungan YZi Labs, serta distribusi tokenomics yang pro-komunitas melalui airdrop masif (53,5%). Pencapaian awal seperti TVL >$1,1 miliar dan volume perdagangan harian $3,2 miliar menunjukkan adopsi yang cepat, sementara roadmap ambisius menuju Aster Chain L1 dan intent-based trading memperlihatkan visi jangka panjang untuk mendominasi pasar derivatif on-chain.

Exit mobile version