Departemen Kehakiman (DOJ) telah mendakwa dua mantan konsultan Coins.ph, bursa kripto terkenal di Filipina, atas tuduhan keterlibatan dalam perampokan besar yang mengejutkan komunitas bitcoin. Warga negara Rusia, Vladimir Evgenevich Avdeev dan Sergey Yaschuck, diduga melakukan peretasan yang mengakibatkan hilangnya 12,2 juta XRP, senilai sekitar PHP 340 juta (sekitar $7 juta USD).
Menurut laporan, Coins.ph mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangani kasus ini. Perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki keamanan sistem mereka dan memastikan bahwa semua aset klien tetap aman. Pihak berwenang di Filipina telah mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan ilegal ini dan menangkap para pelaku. Kasus ini menyoroti pentingnya keamanan dalam industri kripto dan perlunya langkah-langkah yang lebih ketat untuk mencegah tindakan ilegal seperti ini.
Dengan memanfaatkan pengetahuan mendalam mereka tentang infrastruktur jaringan dan sistem keamanan Coins.ph sebagai mantan konsultan, Avdeev dan Yaschuck diduga menggunakan akses ilegal ke komputer perusahaan dengan melewati protokol keamanan. Informasi orang dalam ini memungkinkan mereka mengakses sistem perusahaan secara ilegal. Seorang jaksa mengatakan bahwa login sistem yang mencurigakan menciptakan gambaran yang jelas. Para pelaku memiliki pengetahuan mendalam tentang arsitektur jaringan, mekanisme akses aman, dan infrastruktur server.Menurut laporan, penyelidikan menunjukkan bahwa Avdeev dan Yaschuck telah memanfaatkan pengetahuan mereka untuk mengakses dan mengambil data dari sistem Coins.ph. Mereka diduga telah menggunakan teknik peretasan canggih untuk menghindari deteksi dan mengakses sistem tanpa ditemukan.
Baca juga OJK Larang Influencer Promosi Koin Kripto
Serangan terhadap Coins.ph
Kasus ini menyoroti pentingnya keamanan dalam industri kripto dan perlunya langkah-langkah yang lebih ketat untuk mencegah tindakan ilegal seperti ini. Pihak berwenang di Filipina telah mengambil tindakan untuk menghentikan kegiatan ilegal ini dan menangkap para pelaku. Coins.ph juga telah mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki keamanan sistem mereka dan memastikan bahwa semua aset klien tetap aman. Kasus ini menyoroti pentingnya keamanan dalam industri kripto dan perlunya langkah-langkah yang lebih ketat untuk mencegah tindakan ilegal seperti ini.
Otoritas menegaskan bahwa terdakwa dengan cepat memindahkan XRP yang dicuri ke beberapa bursa kripto yang tidak disebutkan namanya setelah berhasil menyerang pertahanan Coins.ph. DOJ mengklaim bahwa operasi pencucian yang rumit ini adalah upaya untuk menyembunyikan sumber dan tujuan dari dana yang dicuri, sehingga mempersulit proses pelacakan jejak digital.
Kasus ini menyoroti strategi yang terus berkembang dari para peretas, kata Sekretaris Kehakiman Filipina, Jesus Remulla, dalam sebuah pidato. “Mereka terus mengembangkan metode yang lebih canggih untuk memanfaatkan kelemahan dan mencuci hasil curian mereka.” Remulla menekankan dedikasi DOJ untuk memerangi kejahatan siber di era digital dan berjanji untuk menggunakan semua alat yang tersedia untuk menangkap pelaku dan memulihkan dana yang dicuri.
Insiden Coins.ph mengingatkan kita tentang masalah keamanan siber yang dihadapi pasar bitcoin Filipina yang sedang berkembang. Kasus ini menekankan pentingnya kebijakan keamanan yang kuat di dalam bursa mata uang virtual, terutama terkait konsultan eksternal yang dapat memiliki akses istimewa.“Peristiwa ini menekankan pentingnya memberikan prioritas utama pada keamanan siber di sektor ini,” kata seorang juru bicara PBA. PBA, sebuah organisasi advokasi industri, menyerukan pertemuan segera untuk membahas tindakan pencegahan yang mungkin dan kerja sama dengan badan pemerintah untuk memperkuat pertahanan siber.
Dalam pernyataannya, DOJ menyarankan warga Filipina yang menggunakan transaksi keuangan online untuk tetap waspada. “Tetap sadar dan waspada dalam online sangat penting,” kata Sekretaris Remulla. “Bekerja sama akan membantu kita menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi semua orang.” Hasil dari kasus kejahatan siber bersejarah ini masih belum diketahui. Mengingat kompleksitas pemulihan aset digital dan kemungkinan kerjasama internasional yang diperlukan untuk menangkap para pelaku, pertarungan hukum tampaknya akan panjang.
Menurut laporan, Coins.ph telah mengalami serangan siber yang menyebabkan hilangnya sejumlah besar uang dari akun pengguna. Serangan ini diduga dilakukan oleh sekelompok pelaku yang memiliki akses istimewa ke sistem Coins.ph melalui konsultan eksternal. Pemerintah Filipina telah memulai investigasi dan berusaha untuk menangkap para pelaku. PBA juga telah mengeluarkan peringatan kepada warga Filipina untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan layanan keuangan online. Mereka menyarankan pengguna untuk selalu memeriksa riwayat transaksi mereka dan melaporkan segera apabila ada kecurangan yang dicurigai.
Kasus ini menyoroti kebutuhan akan kebijakan keamanan yang lebih ketat di pasar bitcoin Filipina, terutama dalam menghadapi ancaman serangan siber yang semakin kompleks. Pemerintah dan industri harus bekerja sama untuk memperkuat pertahanan siber dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna.
Baca juga Messi Promosi Memecoin $WATER Lewat Akun Instagram