Coinbase dan Circle, melonjak tajam setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS menyetujui RUU GENIUS Act. RUU ini diharapkan memberikan kejelasan regulasi yang sangat dinanti-nantikan untuk stablecoin.
Saham Melonjak Drastis: Coinbase dan Circle Berkilau
Pada hari Rabu (waktu AS), investor menyambut baik berita ini dengan antusiasme tinggi:
- Saham Coinbase (COIN) di Nasdaq melesat 16,32% dan ditutup di harga $295,29.
- Saham Circle (CRCL) yang baru terdaftar di NYSE melonjak lebih fantastis, yaitu 33,82%, menutup hari di harga $199,59.
Kenaikan signifikan ini terjadi setelah Senat AS juga telah menyetujui GENIUS Act dengan suara 68-30 pada hari Selasa sebelumnya.
Baca Juga Aliansi Onchain Makin Kuat! Solana dan Bitget Wallet Masuk Barisan Ondo Finance
GENIUS Act: Sinyal Positif untuk Masa Depan Kripto
Banyak pelaku pasar kripto melihat lolosnya GENIUS Act sebagai sinyal bullish yang menandakan langkah besar menuju kerangka regulasi yang lebih stabil dan jelas untuk stablecoin. Bahkan, Presiden Donald Trump turut menyuarakan dukungannya melalui Truth Social, mendesak agar RUU ini segera dikirimkan ke mejanya.
David Sacks, penanggung jawab kebijakan AI dan kripto di Gedung Putih, bahkan berterima kasih kepada Trump karena telah menepati janjinya untuk menjadikan Amerika sebagai pusat industri kripto global.
USDC Jadi Kunci Keuntungan Circle dan Coinbase
Circle, sebagai penerbit USDC, stablecoin terbesar kedua di dunia, menjadi salah satu pihak yang paling diuntungkan dari RUU ini. Sebagian besar pendapatan Circle berasal dari bunga atas cadangan dana yang mendukung USDC. Perlu diingat, USDC sendiri diluncurkan oleh Circle bersama Coinbase pada Oktober 2018.
Menurut analis pasar kripto Genco, lonjakan saham Circle disebabkan oleh beberapa faktor:
- Coinbase mendapatkan 50% dari pendapatan Circle (CRCL) yang dihasilkan dari USDC.
- Coinbase juga meraup 100% pendapatan dari penggunaan USDC di platform mereka, di samping kepemilikan saham di Circle.
“Summer Stablecoin” dan Antusiasme Investor
Analis kripto Genco menyebut momen ini sebagai “Stablecoin Summer”, yang menggambarkan antusiasme pasar setelah lolosnya GENIUS Act. Ia bahkan menyebutnya sebagai “permainan paling jelas jika dilihat nanti.” Analis kripto TylerD juga menyebut saham Circle sebagai “bahan pembicaraan utama” di pasar saat ini.
Sementara itu, tokoh kripto Anthony Pompliano menilai lonjakan harga saham Coinbase sebagai bukti bahwa “Wall Street kini benar-benar menginginkan Bitcoin dan aset kripto.”
Sebagai informasi, harga saham Coinbase tertinggi sepanjang masa adalah $357 pada November 2021, bertepatan dengan rekor harga Bitcoin saat itu $69.000. Menariknya, pada saat publikasi ini, harga tertinggi Bitcoin saat ini telah mencapai $111.970, yang tercatat pada 22 Mei 2025.
IPO Circle dan Kekhawatiran Valuasi
Berbeda dengan Coinbase yang sudah go public sejak April 2021, Circle baru resmi tercatat di NYSE pada 5 Juni 2025, dengan lonjakan harga awal sebesar 167% di hari pertama perdagangan. Beberapa pihak percaya ini bisa membuka jalan bagi lebih banyak perusahaan stablecoin untuk go public.
Namun, tidak semua optimis. Arthur Hayes, pendiri BitMEX, memperingatkan bahwa sebagian besar perusahaan stablecoin yang akan IPO berisiko mengalami overvalued. Ia bahkan menyebut valuasi saham Circle saat ini “sangat tidak masuk akal.”