Pendiri Solana Sebut Memecoin dan NFT “Sampah Digital,” Picu Kontroversi

Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana, kembali memicu kontroversi setelah secara terang-terangan menyebut memecoin dan NFT sebagai “digital slop” atau sampah digital. Pernyataan ini cukup ironis mengingat sebagian besar pendapatan jaringan Solana justru berasal dari tren tersebut.

“Saya sudah bilang ini sejak lama. Memecoin dan NFT itu sampah digital yang tidak punya nilai intrinsik,” tulis Yakovenko di platform X pada Minggu (27 Juli). Ia bahkan membandingkan kedua aset kripto itu dengan loot box dalam game mobile gratisan.

Perdebatan tentang Nilai Sebenarnya Memecoin dan NFT

Komentar Yakovenko muncul di tengah perdebatan sengit dengan Jesse Pollak, pencipta jaringan Base. Mereka mendiskusikan apakah memecoin dan NFT memiliki nilai fundamental, dan jika iya, di mana letak nilai tersebut.

Yakovenko berpendapat bahwa nilai aset-aset ini hanya timbul melalui mekanisme penemuan harga pasar (market-driven price discovery). Sebaliknya, Pollak membela bahwa konten itu sendiri memiliki nilai, serupa dengan karya seni. “Seperti lukisan di museum, ia tetap punya nilai meskipun tidak ada tiket masuk,” ujarnya.

Baca Juga Kecepatan Peretas Ungguli CEX, Pencucian Aset Kripto Tak Terbendung

“Solana Butuh Memecoin, Seperti Apple Butuh Loot Box”

Menariknya, Yakovenko juga mengakui bahwa tanpa memecoin, Solana tidak akan mencapai perkembangannya seperti sekarang. Namun, ia menyamakan situasi ini dengan Apple, yang menurutnya sangat bergantung pada pendapatan dari loot box di game.

Sebagai informasi, loot box adalah item virtual acak dalam game gratis yang mendorong pemain untuk terus membayar tanpa jaminan hasil tertentu. Praktik ini sering dianggap merugikan dan sedang diawasi ketat oleh regulator di berbagai negara, termasuk Australia dan Jerman.

Yakovenko sendiri telah konsisten menyuarakan pandangannya bahwa memecoin dan NFT tidak memiliki nilai intrinsik sejak Januari 2024.

Komunitas Kripto Beri Kritikan Pedas

Komentar terbaru Yakovenko ini langsung menuai kritik tajam dari komunitas kripto. Pengguna X bernama Caps dari tim Flaunch menyindir Yakovenko karena dianggap menghina basis pengguna Solana sendiri.

Komentator kripto Karbon juga ikut menyindir, “Saya tidak terlalu suka cara Vitalik menangani memecoin… tapi pendekatan Toly jauh lebih tidak menyenangkan. Dia terus promosikan memecoin, padahal dia sendiri merasa itu tidak ada nilainya.”

Solana Sangat Bergantung pada Memecoin

Fakta menariknya adalah Solana sangat bergantung pada memecoin. Menurut data dari Syndica, perusahaan infrastruktur berbasis Solana, 62% pendapatan dApp di Solana selama Juni 2025 berasal dari aktivitas memecoin—angka tertinggi sepanjang sejarah jaringan tersebut.

Pendiri Solana Sebut Memecoin dan NFT "Sampah Digital," Picu Kontroversi
Sumber: Syndica

Total pendapatan Solana pada semester pertama 2025 sudah menembus $1,6 miliar, dan sebagian besar berasal dari:

Namun kini, platform pesaing bernama LetBonk mulai mencuri perhatian. Dalam beberapa hari terakhir, LetBonk bahkan sempat mengalahkan Pump.fun dari segi pendapatan harian, menjadikannya launchpad memecoin Solana paling dominan saat ini.

Exit mobile version