Pada acara Bitcoin 2025, CEO Tether, Paolo Ardoino, mengumumkan bahwa perusahaan kini memegang lebih dari 100.000 Bitcoin dan 50 ton emas. Sebagai penerbit stablecoin terbesar, Tether tidak hanya mengandalkan mata uang fiat, tapi juga memperkuat cadangannya dengan aset-aset bernilai seperti Bitcoin dan emas.
Tether mencatat profit sebesar $13 miliar pada tahun 2024, menjadikannya salah satu perusahaan paling sukses di industri kripto. Ardoino menjelaskan bahwa emas bukanlah pesaing Bitcoin, melainkan aset yang melawan sistem fiat yang ada saat ini.
Dengan menggabungkan Bitcoin dan emas, Tether berusaha mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan tradisional dan memperkuat kestabilan cadangannya menghadapi risiko pasar.
Tether Melangkah ke Dunia Keuangan Tradisional
Selain Bitcoin dan emas, Tether juga memegang lebih dari $120 miliar dalam U.S. Treasury Bills. Ini membuatnya menjadi salah satu pemegang terbesar surat utang pemerintah AS. Dengan begitu, Tether berperan tidak hanya di dunia kripto, tetapi juga di pasar keuangan tradisional.
Ardoino menekankan bahwa Tether kini dipandang sebagai kekuatan finansial global yang kuat, dengan portofolio aset yang beragam. Strategi ini menunjukkan bahwa Tether ingin menjadi lebih dari sekadar penerbit stablecoin biasa.
Perusahaan ini juga memiliki lebih dari 420 juta pengguna di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 138 juta menggunakan USDT melalui aplikasi pihak ketiga atau di luar blockchain, menunjukkan adopsi yang luas di berbagai sektor ekonomi digital.
Baca juga Blockchain High-Yield untuk DeFi Institusional Resmi Diluncurkan dengan Dukungan Polygon
Dominasi Tether di Pasar Kripto
USDT kini menguasai 62% volume perdagangan spot di bursa kripto terpusat. Ini menandakan bahwa Tether menjadi sumber utama pendanaan untuk transaksi di pasar kripto global.
Dengan cadangan yang kuat berupa Bitcoin, emas, dan surat utang, Tether memperkuat posisinya untuk menghadapi fluktuasi pasar dan risiko inflasi. Langkah ini memberikan kepercayaan lebih kepada pengguna dan investor.
Dominasi Tether di pasar juga mencerminkan peran penting stablecoin dalam mendukung likuiditas dan stabilitas pasar kripto yang terus berkembang.
Baca juga Cork Protocol Alami Eksploitasi, US$12 Juta Raib Akibat Peretasan Smart Contract