Uber Eksplorasi Penggunaan Stablecoin untuk Pembayaran Global

Uber Eksplorasi Penggunaan Stablecoin untuk Pembayaran Global

Pada 5 Juni 2025, CEO Uber, Dara Khosrowshahi, mengungkapkan bahwa Uber sedang menjajaki penggunaan stablecoin untuk transfer dana secara global. Dalam pembicaraannya di Bloomberg Tech Summit, Khosrowshahi menjelaskan bahwa stablecoin dapat mempercepat penyelesaian pembayaran dan mengurangi biaya.

Khosrowshahi menyebutkan bahwa stablecoin memiliki manfaat praktis lebih dari sekadar nilai crypto. Uber berharap penggunaan stablecoin dapat mengurangi biaya operasional, terutama di negara dengan sistem perbankan yang lambat atau mahal.

Namun, dia menegaskan bahwa Uber masih berada dalam tahap studi untuk mengevaluasi berbagai faktor teknis dan regulasi. Meskipun dalam tahap eksplorasi, Uber sebelumnya juga telah mengungkapkan rencana untuk menerima Bitcoin dan kripto lainnya sebagai metode pembayaran di masa depan.

Uber Menilai Potensi Stablecoin untuk Mengurangi Biaya Global

Minat terhadap stablecoin tidak hanya tumbuh di kalangan perusahaan besar. Uber mengakui potensi besar stablecoin sebagai alat pembayaran, khususnya dalam memindahkan uang secara global dengan biaya yang lebih rendah.

Khosrowshahi menambahkan bahwa stablecoin dapat membantu Uber mengatasi tantangan biaya tinggi di wilayah yang memiliki perbankan mahal atau lambat. Dia menegaskan bahwa perusahaan akan terus mengeksplorasi opsi ini dengan sangat hati-hati, memastikan bahwa segala keputusan mengikuti peraturan yang berlaku.

Uber juga tidak sendirian dalam minat terhadap stablecoin. Banyak perusahaan lain, termasuk Stripe, telah menunjukkan ketertarikan untuk mengintegrasikan stablecoin ke dalam sistem pembayaran mereka. Ini menunjukkan bahwa stablecoin semakin menjadi bagian penting dari ekosistem pembayaran global.

Baca juga ETF Bitcoin BlackRock Resmi Diperdagangkan di Moskow, Masuk Daftar 25 Terbesar

Tidak Hanya Uber, Banyak Perusahaan lain Juga Tertarik pada Stablecoin

Uber semakin menggali potensi penggunaan stablecoin untuk pembayaran global. CEO Dara Khosrowshahi menyatakan bahwa perusahaan berencana mengimplementasikan pembayaran berbasis kripto setelah adanya peraturan yang jelas.

Namun, Uber bukan satu-satunya yang tertarik pada stablecoin. Banyak perusahaan besar, seperti Stripe, juga mulai mempertimbangkan stablecoin untuk sistem pembayaran mereka. Stripe bahkan sudah melakukan pembicaraan dengan bank untuk mengintegrasikan stablecoin.

Selain itu, beberapa negara, termasuk Rusia dan negara-negara di Abu Dhabi, juga tertarik mengembangkan stablecoin mereka sendiri sebagai alternatif pembayaran. Tren ini menunjukkan bahwa stablecoin semakin diterima di berbagai sektor.

Baca juga Market Real World Asset (RWA) Tembus US$23 Miliar di 2025 Berkat Kepastian Regulasi Blockchain

Exit mobile version