Stablecoin yang tersimpan di exchange sering dianggap sebagai indikator utama daya beli investor. Saldo stablecoin yang lebih tinggi menunjukkan bahwa para trader siap membeli altcoin, yang dapat membuka peluang pemulihan pasar.
Data on-chain mengungkapkan bahwa cadangan stablecoin di exchange telah mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Namun, market cap altcoin justru terus mengalami penurunan tajam.
Baca Juga El Salvador Tetap Beli Bitcoin Meski Ditentang IMF
Cadangan Stablecoin Melampaui US$45 Miliar di Awal 2025
Menurut CryptoQuant, total nilai stablecoin berbasis ERC-20 di exchange mencapai $46,5 miliar pada awal 2025. Saat ini, angka tersebut sedikit turun menjadi $44 miliar. Data ini membuat investor seperti The DeFi Investor percaya bahwa modal yang tersedia dapat mendorong pemulihan pasar.

“Cadangan stablecoin di exchange berada pada level tertinggi sepanjang masa. Ada banyak modal yang siap digunakan, tetapi kita masih perlu menunggu perbaikan kondisi makro,” ujar The DeFi Investor.
Namun, jika melihat lebih dalam ke exchange spot, cerita yang muncul justru berbeda. Alih-alih meningkat, cadangan stablecoin di platform ini justru mengalami penurunan yang signifikan.
CryptoQuant mencatat bahwa dari total $44 miliar stablecoin ERC-20 yang tersimpan di centralized exchange (CEX), sebanyak $43,8 miliar berada di exchange derivatif. Sementara itu, bursa spot hanya memegang lebih dari $220 juta dalam bentuk stablecoin.
Tren Historis Menunjukkan Penurunan Stablecoin di Exchange Spot
Berdasarkan tren historis, antara Juli 2023 hingga Maret 2024, lonjakan cadangan stablecoin di exchange spot bertepatan dengan kenaikan market cap dari $1 triliun menjadi $2,7 triliun. Namun, saat ini, cadangan stablecoin di exchange spot telah turun ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir.
Sebagian besar stablecoin di exchange derivatif tidak berkontribusi pada kenaikan harga yang berkelanjutan. Sebaliknya, aset ini lebih sering digunakan untuk perdagangan leverage jangka pendek yang berisiko tinggi. BeInCrypto baru-baru ini melaporkan bahwa 334.404 trader telah mengalami likuidasi dalam 24 jam terakhir dengan total kerugian mencapai $947,7 juta. Posisi long menjadi yang paling terdampak.
Selain itu, market cap altcoin (TOTAL2) mengalami penurunan sebesar 20% pada Maret, turun dari $1,2 triliun menjadi di bawah $1 triliun.
Market Cap Stablecoin Mencapai Rekor Baru Seiring Adopsi yang Meningkat
Menurut Ignas, salah satu pendiri Pink Brains, market cap stablecoin telah meningkat 44% dalam dua tahun terakhir, melampaui $200 miliar. Secara historis, peningkatan pasokan stablecoin menandai awal dari Altcoin Season. Namun, Ignas berpendapat bahwa narasi di tahun 2025 telah berubah.
“Sebelumnya, peningkatan pasokan stablecoin biasanya diikuti oleh lonjakan harga crypto karena stablecoin banyak digunakan untuk penyimpanan sementara di antara perdagangan. Namun, sekarang stablecoin berkembang di luar sekadar spekulasi,” ujarnya.
Ignas menyoroti berbagai kasus penggunaan stablecoin di dunia nyata yang melampaui perdagangan kripto. Misalnya, SpaceX memproses penjualan Starlink di Argentina dan Nigeria menggunakan stablecoin. ScaleAI juga membayar karyawannya di luar negeri dengan stablecoin.